part 9

219 24 0
                                    

Author prov

Perusahaan tempat raya dan Dimas bekerja disaat Sabtu mereka libur.

Hari ini dimas dan raya berencana untuk pergi joging dulu

Tok...tok...tok...

Dimas mengetuk pintu kamar raya,

"raya...raya.... Buka dong."

"Jangan-jangan belum bangun" gumam Dimas.

Dimas mencoba membuka pintu, ternyata pintu kamar raya tidak terkunci. Dimas menuju ranjang, tempat raya masih terbaring.

Dimas mengguncang-guncangkan tubuh raya

"Bangun...bangun.. . Kebo banget sih."

"Ntar dech dikit lagi. Sekarang kan juga libur"

"Bangun.... Nanti jodoh kamu dipatok ayam"

"Pergi sana,... Gangguin orang tidur aja" dan menarik selimutnya menutupi wajahnya

"Kalau tidak mau bangun, aku cium nih" ancam Dimas, sambil mendekatkan wajahnya ke wajah raya

Raya terbelalak dan mendorong Dimas. "iya...iya... Pergi sana. Aku mau mandi dulu"

Raya berjalan menuju kamar mandi, sekitar 15 menit dikamar mandi kemudian raya keluar hanya menggunakan handuk yang menutupi dadanya sampai ke tengah pahanya.

Raya berjalan menuju lemari pakaian tanpa memperhatikan masih ada Dimas yang duduk ditepian ranjang sambil memainkan hp nya. Dan Dimas pun tak menyadari kalau raya keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang seperti itu.

Dimas berpikir Raya sudah memakai pakaian dari kamar mandi

"Raya,... Kita sarapan bubur ayam ditaman aja ya. Ntar jam 11 baru belanja kebutuhan harian." Sambil terus tertunduk dan memainkan hpnya

Raya yang mendengar suara Dimas, langsung terbelalak dan kaget karena menyadari penampilan nya yang seperti itu bisa saja menggoda Dimas. Bagaimanapun dimas adalah lelaki normal

"Dimaaassss..... Ngapain kamu masih disitu" teriak raya dan panik

Pandangan Dimas langsung tertuju ke arah suara pemiliknya dan juga terkejut melihat raya berpenampilan seperti itu dan sebelah tangan raya memegang bra yang akan dipakainya.

"Shiit!!!!.kamu yang ngapain... Mau menggoda aku?." Tanpa mengalihkan pandangannya dari raya

Raya menghampiri Dimas dan mendorong nya keluar kamar "keluar... Keluar..... Keluar....."

Dimas pun keluar dari kamar raya sambil menghela nafas panjang dan mengumpat yang tak jelas.

Dimas menunggu di sofa depan tv. Beberapa menit kemudian raya keluar dengan memakai kaos dan celana training. Dimas tak menyadari kehadiran raya dekatnya. Dimas masih teringat kejadian tadi

"Kalau seperti ini.... Lama-lama aku bisa lepas kontrol ke raya. Kasian juga kalau aku lepas kontrol pada orang yang ku anggap adik, tapi apa boleh buat aku juga lelaki normal"gumamnya dihati

"Dimas.... Ayo..." Raya masih menarik tangan Dimas keluar dan mengagetkan dimas

"Hemmm" Dimas hanya ber dehem...

Mereka berduapun keluar menuju lift

"Kita joging sekitar sini aja ya..... Lagian diujung sana ada penjual bubur ayam dan gado-gado. Aku inginnya gado-gado. Kok diam aja sih..." raya terus saja meracau

"Iya... Aku ngikut aja Bu bos" sambil tersenyum canggung dan berlari-lari kecil.

"Dimas kejar aku dong..." Sambil beralih menjauh dari Dimas

Dimas mengejar raya dari belakang

"Kenceng juga larinya tu anak" gumamnya sambil tersenyum

Dimas berpura-pura jatuh "rayaaaa..... Tolongin aku dong" teriaknya

Raya menoleh kebelakang dan melihat Dimas yang sudah terjatuh dan berlari menuju arah Dimas

"Ini aku kaki ku terkilir, kamu sih lari kenceng banget"

"Sini aku periksa" dan menarik kaki dimas sebelah yang katanya terkilir

Dimas langsung memeluk raya dan membekapnya "ha.... Dapat juga, tanpa perlu dikejar"

"Ih curang, lepasin dong malu dilihatin orang"

Cup

Dimas mengecup pipi raya

"Kamu ya tuh Dimas..." raya menoyor kepala dimas

"Aku kan sudah bilang kamu harus terbiasa" sambil tersenyum menggoda raya.

"Ayo dech,... Aku lapar"ajak raya dengan nada ketus

"Ih... Dasar perut karet."

_____*****_____

Sekarang mereka Dimas dan raya sudah berada di salah satu mall di pusat kota Jakarta dan akan berbelanja bahan makanan di apartemen.

Dimas mendorong trolly mengikuti raya yang sudah berjalan duluan. Kalau dilihat,mereka seperti sepasang pengantin baru.

Raya memasukkan semua bahan makanan yang dibutuhkan, mulai dari bumbu-bumbu dapur, perlengkapan cuci kakus, roti dan beberapa sayur,buah, daging,telur dan bahan makanan lainnya yang dibutuhkan.

"Dimas, lihat dech masih ada yang kurang gak?" Tanya raya dan menyodorkan trolynya ke dimas

"Aku gak tau dech kalau urusan dapur, aku hanya selalu makan diluar dan itupun kalau makan dirumah makanannya makanan instan"

"Ih dasar ya, kalau aku sudah gak ada lagi. Ayo pulang"

"Kita makan dulu. Eh...tapi kamu Gak mau gitu belanja tas, sepatu atau kebutuhan wanita lainnya"

"Nggak" jawabnya acuh

Mereka berduapun menuju kasir untu kmembayar

Disaat raya yang mau membayarnya tiba-tiba saja Dimas menyodorkan kartu debitnya ke kasir

Raya hanya memutar mata malas

Mereka berdua berjalan menuju restoran dan duduk pada salah satu meja

Seorang pelayan menuju arah mereka duduk dan menyodorkan buku menu

"Mau makan dan minum apa raya?" Tanya dimas

"Samain aja"jawab raya

"Mbak gurami bakar 2, capcay 1, tumis kangkung 1 dan nasi uduk 2 Minumnya jus alpukat 2.ya itu aja mbak"

"Baik pak... Ditunggu"

Pelayan tersebut pun pergi mengambil pesanan mereka

"Dimas... Kok kamu bayarin tadi kebutuhan harian. Aku kayak numpang enak aja. Sudah nebeng diapartemen kamu, makanannya ditanggung lagi" sambil cemberut

Sambil mengelus kepala raya dan tersenyum" tenang aja, kamu kan sudah ngurus aku kalau dirumah. Buatin sarapan, makan siang dan malam. Dan keperluan aku lainnya. Uang kamu simpan aja, siapa tau nanti aku butuh duit jadi tinggal minta aja ke kamu. Ahaaaa"

"Ihhhh"... Raya hanya mendengus kesal

Mereka pun makan dalam diam. Raya ingin cepat menyelesaikan makan ini karena Dimas selalu membuatnya salah tingkah dengan cara memaksa menyuapi raya, sehingga perhatian pengunjung beralih ke arah mereka berdua.

MAAF MENCINTAIMU ✓ ENDWhere stories live. Discover now