part 21

104 9 0
                                    



Author POV

Matahari masuk melalui selah-selah gorden. Membuat Dimas tersadar hari sudah pagi. Dimas menggeliat berusaha mengumpulkan kesadarannya. Matanya menerawang memperhatikan sekitarnya dan dilihatnya raya yang masih terbaring disampingnya.

Dimas tersenyum sendiri menatap raya dan menyelipkan rambut raya yang menutupi wajahnya.
"Semoga lekas sembuh" ucapnya lalu dikecupnya kening Raya.

Raya merasa ada yang menggangu tidurnya. Raya mengerjapkan matanya dilihatnya Dimas terbaring disampingnya. Raya berusaha mengingat apa yang terjadi semalam

"Sudah baikan?" Tanya Dimas lalu memperbaiki posisinya duduk didinding ranjang.

"Iya. Sudah agak enakan. Gak sesak lagi. Makasih ya Dimas semalam" sambil mendongakkan kepalanya ke atas

Dimas hanya mengangguk tersenyum dan mengelus sayang puncak kepala raya yang masih terbaring.

Raya bangun mensejajarkan tubuhnya dengan Dimas.

"Kok bisa kambuh sih semalam?.padahal sudah lama gak asma dan lambung kamu gak kambuh?" Tanya Dimas

"Mungkin aku kelelahan dan kemarin aku hanya sarapan. Gak makan siang dan malam" dan duduk di tepi ranjang. Pada saat raya akan berdiri Dimas menarik pergelangan tangannya dan membuat raya terjatuh di dada Dimas dan raya berusaha bangun dari posisinya karena tak baik buat kesehatan jantungnya.

"Elang mana?. Kok kamu pulang sendiri. Aku sudah bilang ke elang agar jaga kamu, masih tega dia biarkan kamu pulang sendiri" sambil mengeram marah

"Elang pulang ke Makassar. Aku gak pulang sendiri. Aku diantar mang dimang sopir kak elang" jelas raya.

"Oh ya raya ntar malam mama mw datang. Mama tidurnya bareng kamu aja ya?"

"Iya... Kalau gitu aku mandi dulu. Aku mau ke pasar tradisional aja belanja. Bahan-bahan dikulkas pada habis. Hanya banyak makanan instan." Dan berjalan menuju arah kamar mandi.

"Kamu sudah sehat, pake acara mau masak-masak lagi. Kita makan diluar aja" ajak Dimas dan membuat raya berbalik kearahnya.

"Sudah" jawabnya
"Ok hari ini bisa makan diluar, terus besok sarapan, siangnya, malamnya mau makan diluar lagi?.kamu mau Tante rena makan makanan instan seperti kamu?" Racaunya dan menatap Dimas marah

"Ok...ok... Nanti aku antar ke pasar. Lagian bisa belanja di mall pake acara ke pasar lagi" sambil mencebikkan bibirnya

"Di mall kemahalan, hitung-hitung pengiritan dan sudah gak segar seperti dipasar. Sudah dech kamu keluar sana, mandi. Terus antar aku" perintah raya dan menunjukkan pintu keluar untuk Dimas.

"Baik tuan putri" dan berdiri menuju arah raya dan mendorong raya hingga Kedinding. Menipiskan jarak mereka.

Raya menoyor kepala Dimas "mau apa?.hah!"

"Cerewet banget sih. Gak mau diam. Aku bungkam nih bibir kamu" sambil mengelus bibir ranum raya dengan ibu jarinya. Dan membuat raya memejamkan mata

"Ahhhha....ha..haa..." Dimas terbahak melihat raya memejamkan matanya. Dan melepaskan tangannya yang tadi mendorong raya.

"Ngarep ya aku cium" dengan seringai jahilnya.

Raya kembali ke kamar mandi dan berjalan sambil menyetak-nyentakkan kakinya.

Dimas hanya terkekeh melihat raya dan berlalu pergi.

_____*****_____

Pasar kelapa gading Jakarta

MAAF MENCINTAIMU ✓ ENDWhere stories live. Discover now