part 20

117 8 0
                                    

Dimas POV

Harusnya sudah dua Minggu lalu raya balik dari Bandung. Karena jadwalnya hanya 2 bulan. Mungkin banyak pekerjaan yang molor dan dikejar deadline makanya raya belum balik ke Jakarta

Disinilah aku sekarang di sebuah cafe yang tak jauh dari kantor ku.aku bersantai sejenak, menghilangkan lelah dari rutinitas pekerjaan. Hari ini Lagi dan lagi aku lembur.

Pekerjaanku sebagai manager teknik di sebuah perusahaan konsultan Engineering akhir-akhir ini banyak menyita waktuku. Belum lagi aku harus mengontrol beberapa team, memastikan pengajuan tender dan prosesnya, pekerjaan yang sementara on proses, belum lagi pekerjaan yang deadline.
Betul-betul menguras tenaga dan pikiranku

Andai ada raya disini, sudah kupastikan pekerjaan ini tidak begitu berat. Aku dapat bertukar pikiran dengannya dan dia pun selalu memberikan ide-idenya yang luar biasa buatku.

Kenapa aku terus memikirkannya saat ini, seakan-akan hidupku tergantung padanya. Memang sudah 3 Minggu raya tak pernah menghubungiku. Aku juga sangat sibuk. Pulang kerumah aku langsung tidur.

Drrrt....drrrt....

Telpku bergetar. Kurogoh kantong celanaku untuk mengambil benda pipih itu. Aku lihat panggilan dari mama

"Assalamualaikum ma"

"Waalaikum salam nak, kamu lagi dimana nak?" Tanya mamaku dari seberang sana

"Lagi dicafe ma, dekat kantor. Aku lembur ma"

"Raya mana?.lembur juga ya?.kamu jangan terlalu lelah nak" terdengar nada khawatir dari suara mama

"Raya lagi dibandung ma bareng elang. Sudah 2 bulan lebih disana. Banyak pekerjaan disana yang harus elang dan raya tangani. Semoga gak ada masalah ma." Jawabku panjang lebar

"Kamu kapan balik ke Makassar?. Kalau weekend kalian bertiga sempatkanlah pulang" pinta mama

Oh ya sudah sebulan mama pindah domisili dari kampung ku di Bone Sulawesi Selatan ke Makassar. Maklum mama sudah tua. Kedua kakakku tinggal dimakassar mereka tak mengijinkan lagi mama tinggal dikampung sendiri.
Untungnya mama mau mendengarkan kakak-kakak ku kali ini.

"Insyaallah ma nanti libur hari raya aja"

"Kamu itu jangan kerja terus, pikiran dong berumah tangga biar ada yang ngurus kamu. Mama dengar hubunganmu dengan Nindy sudah berakhir?"

"Ma... Aku anak lelaki. Usiaku baru masuk 24. Masih terlalu muda untuk menjalani rumah tangga. Mama tau darimana tentang hubungan ku dengan Nindy" tanyaku penasaran

"Elang yang nelpon memberitahukan semuanya"

Astaga elang ini. Aku gak habis pikir, bisa-bisanya masalah pribadiku diceritakan ke mama.

"Eh Dimas... Kok diam. Jemput mama ya di bandara. Besok mama ke Jakarta. Sengaja mama pilih penerbangan hari libur biar kamu bisa jemput mama."

"Baik ma"

"Malam habis magrib mama sudah dibandara, insya allah"

"Ok ma. Dan...."

Tut...tut...Tut...

Belum juga selesai aku ngomong mama langsung mengakhiri sambungan telpon nya.

________

Pukul 22.30 malam aku tiba diapartemenku.
Aku heran melihat lampunya menyala semua tapi sepi.
Sebelum ke kamar aku ke dapur dulu mengambil sebotol air untuk kubawa naik ke kamar.

Kulihat lampu kamar raya menyala, aku menuju kamarnya dan mencoba membukanya

Cklek

Ternyata tidak terkunci. Kulihat raya duduk bersandar didinding ranjangnya dengan wajah yang pucat. Keringat membasahi wajahnya. Aku segera menghampirinya.

MAAF MENCINTAIMU ✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang