Subuh harinya Dimas sudah terbangun, Dimas merenggangkan badannya dan berusaha mengumpulkan kesadarannya.
Diliriknya samping kanannya dan melihat ada raya yang masih tertidur tanpa menggunakan selimut, Dimas tersenyum dan menyelipkan anak rambut raya yang menutupi wajahnya
Dimas berbaring menghadap ke raya dan terus memperhatikan wajahnya
"Manis" katanya
Dikecupnya bibir ranum raya sekilas dan bangun menuju kamar mandi untuk mandi.
Sebelumnya ke kamar mandi Dimas ingin menyelimuti raya, raya menggeliat
"Oh astaga" Dimas terkejut saat melihat sesuatu ada disapreinya tapi dia tidak ingin menggangu tidur raya.
Lagian ini weekend.Usai mandi dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, Dimas duduk di sofa kamarnya sambil memainkan ponselnya.
Setelah bosan dengan permainan ponselnya, Dimas menuju lemari pakaian. Niatnya ingin mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga
Dibukanya semua pakaiannya hingga menyisakan bokser di tubuhnyaDiliriknya raya yang sedari tadi gelisah di tempat tidurnya, Dimas berpikir ingin menjahili raya. Dimas tak menyadari kalau yang tersisa ditubuhnya hanya tinggal bokser
Dimas menuju ranjang dan berbaring dalam selimut yang sama dengan raya. Dan dipeluknya tubuh raya dan mengunci pergerakan raya dengan kakinya
Raya merasa ada beban diatas tubuhnya. Raya mengerjapkan matanya dan mengucek matanya. Dilihatnya Dimas yang berbaring disampingnya
Raya berusaha mengingat apa yang terjadi sampai dia berada dalam kamar Dimas. "Ya ampun aku tertidur disini"
Segera raya bangun dari tidurnya namun tak bisa, lengan kekar Dimas semakin mengeratkan pelukannya
"Dimas bangun" sambil berusaha terus melepaskan diri
"Hmmm" Dimas hanya berdehem
"Dimaaassss...... Awww..... " akhirnya raya berteriak
Dimas menjitak dahi raya "berisik banget sih kamu"
"Kamu sih.... Kamu kira aku guling apa" ketusnya dengan memanyunkan bibirnya
Dimas hanya cengingiran dan gemes melihat raya yang manyun
Ditangkupnya wajah raya sambil menggesek-gesekkan hidungnya dihidung raya dan menciumi seluruh permukaan wajah raya karena gemes
"Dimassss ..... Kamu mau buat jantung aku copot"
Dimas menghentikan aksi nya
"Masa sih jantung kamu bisa copot hanya aku gituiin. Aku biasa saja nich. Coba aku dengar" Dimas mendekat kan telinganya pada dada raya dan berusaha mendengar degub jantungn raya.
Degub jantung raya semakin tak beraturan dengan tingkah Dimas yang seperti itu
"Ahhhhhaaaa..... Serius berdetak betulan. Kenceng banget malah" Dimas terus tertawa dan melanjutkan aksinya
Dimas terus menciumi seluruh wajah raya dan raya meronta. Dimas pun langsung menindih raya agar raya berhenti meronta
Dimas melirik raya dan terlintas dipikirannya sesuatu yang jahil. Dimas meniup-niup sekitar lekukan leher raya yang terlihat putih dan jenjang.
Dan benar saja raya langsung berhenti meronta dan memejamkan matanya.
Dimas membenamkan wajahnya dilakukan leher raya sambil mencium lekuk leher raya dan mengisapnya sedikit. Dimas hampir saja kehilangan kesadaran nya untuk melanjutkan aksinya tapi dia Langsung tersadar"Wangi" bisiknya pada raya
BrakK
Elang mendobrak kamar Dimas dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dilihatnya Dimas dan raya sedang melakukan sesuatu yang harusnya belum boleh dilakukan
YOU ARE READING
MAAF MENCINTAIMU ✓ END
General FictionFollow dulu baru bisa baca tiap part-nya... Ok...ok...ok .. Tentang persahabatan Dimas dan raya, yang akhirnya raya jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Namun raya hanya bisa mencintai Dimas dalam diam, cinta nya bertepuk sebelah tangan. Konflik ked...