part 2 (Revisi)

547 28 0
                                    

Saat ini aku sudah bekerja, tepatnya aku bekerja di bidang kontruksi. Aku sangat menyukai bidang ini.

Seperti biasanya aktivitas ku setiap hari,hanya kantor dan rumah. Aku sangat gila kerja,...hari ini aku bergegas kekantor karena ada rapat penting dikantor,hampir saja aku telat.
Setibanya dikantor,aku berlari kecil menuju pintu kantor, dan bergegas ke meja kerjaku. Ku lihat sudah ada Randy, Kinan, Adri dan Bagas.

"Bos udah datang gak?" Tanyaku kepada mereka

"Udah...5 menit yg lalu. Ntar lagi rapatnya dimulai.. Lo udah nyiapin bahan presentasi nya?.sahut randy

"Sudah, yuk kita keruang rapat. Kali aja pak bos Sudah ada diruang rapat"

Setiba diruang rapat, ternyata pak bos juga baru aja mau masuk ruang rapat.
Rapat sudah dimulai..
Aku mulai memaparkan tentang perencanaan jembatan yang akan segera di bangun.

" Segera ya selesaikan RAB nya, untuk RAB nya nanti menjadi tanggung jawab bagas dan team. Nanti akan di revisi oleh team Leader. Oh ya, usai rapat ini...kamu raya ke ruangan saya" sahut pak bos.

Baru saja rapat selesai, keluar dari ruang rapat. Dan aku bergegas menuju ruangan bos.
Karena tadi bos sudah duluan keluar.
Aku mengetuk pintu

Tok...tok...tok...

"Masuk"
"Silahkan duduk raya" sahut bos
"Raya tau kenapa manggil kamu keruangan saya?" Tanya bos
"Memangnya ada apa ya pak?" Tanya ku
"Rencananya Minggu depan raya akan dipindahkan ke kantor pusat di Jakarta, mengingat kinerja kamu selama ini baik, sangat bertanggung jawab. Raya sangat dibutuhkan dikantor pusat" jelas pak bos
Aku kaget mendengarnya "Apa Minggu depan pak, gak salah pak?. Cepat banget pak"
"Iya raya... Kenapa?.raya sangat berpotensi kok?"
Jawabku seenaknya "belum siap pak, aku belum siap aja ninggalin teman-teman disini pak, mereka sudah seperti keluarga bagiku"
Bos tersenyum "tapi mau gak mau raya... Dan itu HARUS. Ya sudah selesai kan saja kerjaan kamu sekarang"

Sebagai anak rantau dimakassar, bagiku teman-teman dikantor adalah keluarga bagiku. Bersama mereka aku bisa curhat-curhatan, becandaan, saling jahil.

"Kok lesu si raya?, Kenapa kamu habis kena marah bos ya?" Kata Randy
"Terus kenapa kalau gak kena marah?" Sambung Kinan
Aku menatap mereka satu persatu, mereka bingung. Mataku mulai memanas, hampir saja butiran bening dari mataku keluar
"Aku akan meninggalkan mereka, gak sanggup rasanya pisah dari mereka" lirihku dalam hati
Bagas mengusap pucuk kepalaku " kok mau nangis,ada apa raya?,cerita dong ke kita"

Aku belum bisa menjawab pertanyaan mereka aku hanya terus menerus menatap mereka dengan tatapan sendu

"Cerita dong" kata Bagas
Aku mengatur nafasku, sambil menormalkan kembali kondisiku
"Aku mau dipindahkan ke Jakarta"
"Haahh" sontak saja mereka berempat terkejut
"Ya ampun.... Sepi Dech kalau gak ada kamu disini,... Tak ada lagi orang yang cerewetin kami, gak ada lagi teman cewek aku disini" kata Kinan sambil manyun
"Padahal Bagas baru saja mau nyatakan perasaannya ke Lo, tapi Ki ke biru mw pindah " tembak Adri
Bagas natap Adri tajam
"Kok natapnya gitu sih Bagas, kamu suka kan nyuri2 pandang ke raya kalau lagi kerja, suka memberi perhatian kecil, memang nya gue gak perhatiin selama ini" Adri tersenyum menatap Bagas
Tiba-tiba saja Bagas jadi kikuk
"Anjrit lo dri... Itu mulut itu di pasangin rem"
"Emang Lo suka sama raya?"tanya Kinan
"Gak usah dengerin Adri ya raya, memang dia itu asal tebak aja. Lupakan ya" kata Bagas
Raya mengangguk
"Terus ngapain Lo disitu nempel terus diraya?, Merangkul lagi" sahut Adri sambil tersenyum tipis
Raya baru tersadar ternyata sejak tadi tangan Bagas ada di bahu raya
"Cie...cie... Terciduk" goda Randy
Bagas jadi salah tingkah dan segera melepaskan tangannya di bahu raya.
" Lo jangan dekatin raya, dia masih menanti cinta sejatinya. Temannya sejak SMP. Makanya sampai sekarang dia belum buka hatinya buat siapapun"
Bagas mengalihkan pembicaraan mereka " sudah...sudah... Gosipnya.ntar terciduk bos lagi gak kerja"
"Ntar pulang kita ngumpul ya, itung-itung perpisahan aku, bagus nya dimana ya?" Kata raya
"Bagusnya dikos kamu aja, sekali-kali ngerepotin kamu dikisahkan sebelum pindah, bagaimana setuju" sahut Kinan
"Ok.... ok... Kita tinggal beli makanan diluar aja, bawa kekosan kamu raya, bagaimana?
Semuanya mengangguk

Mereka semua tiba dikosan raya
"Aduh bentar lagi tak ada lagi raya dikantor" kata Kinan
"Iya sepi, pasti kangen" sambung Bagas
"Lo beneran suka sama raya?." Tanya Kinan
"Iya,... Tapi...itu tuchh temen Lo nolak gue, gak tau kenapa?"
Kinan menatap raya " jangan bilang Lo nolak Bagas gara2 laki-laki masa SMP Lo. Masih nungguin dia ya?.kok susah Skali move on nya. Padahal kalian gak pernah pacaran,hanya temen biasa saja. Ceritain dong... Bisa-bisanya Lo cinta mati sama dia"
"Dulu waktu zaman SMP dan SMA dia selalu ada untukku di saat aku dibully teman-teman dia selalu pasang badan buat ku, dia bagai pahlawan" jelas raya

"Gendut-gendut" ejek teman sekolah raya di zaman SMP

Raya hampir aja nangis mendengar ejekan teman-temannya... Untung aja Dimas segera datang dan membentak orang-orang yang tadi mengejek raya

Teriak Dimas " ngapain kalian ngejek raya, emangnya kalian sudah lebih sempurna dari raya, otak kalian aja pas-pasan"

Dimas mengemgan tangan raya dan membawanya pergi dari kerumunan teman-temannya

Dimas memang cowok tampan disekolah ini, dia banyak dikagumi cewek-cewek. Selain itu juga dia siswa yang cerdas disekolah

"Kamu jangan nangis ya, ada aku disini yang menjaga kamu" Dimas menenangkan raya.
Perhatian Dimas terus berlanjut sampai mereka duduk di bangku SMA

"Siapa sih gak mau kangen sama Dimas, gue juga kalau cowok nya gitu pasti gue klepek-klepek. Trus...trus... Kalian jadian?" Kata Kinan
"Nggak hanya teman tapi mesra" jawab raya
"Tapi kok Lo yakin masih nungguin dia?" Tanya Bagas
"Karena aku yakin suatu saat Tuhan akan mempertemukan kami lagi" jawab raya dengan yakin
Randy menyela "tapi kalian kan masih rajin komunikasi kan?"
" Nggak pernah semenjak perpisahan di sma. Jadi kurang lebih 5 tahun" kata raya
Adri sambil nepok jidat " ya tuhan... Penantian yang sia-sia itu namanya. Bisa aja dia udah punya wanita lain atau sudah nikah"
Bagas mengalihkan pembicaraan " yuk makan.... Ngapain bahas itu..mending kita senang-senang malam ini"

MAAF MENCINTAIMU ✓ ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt