Aldo dan Kinara mengangguk dan langsung pergi tanpa pamit kepada Jojo membuatnya mengumpat kesal.

"Gini nih. Nasib, nasib. Diambekin doi, sekarang ditinggal sendiri pula," umpatnya kesal sambil melangkahkan kakinya pergi dengan malas.

"Oh, iya. Kin, Do. Lo duduk berdua ya. Sisa itu doang kursinya," kata Greta sambil menunjuk 2 kursi kosong yang ada di depannya.

Kinara dan Aldo mengangguk dan langsung duduk dengan posisi Kinara di kursi yang dekat jendela.

"Hattchii!"

"Eh, lo sakit?" tanya Aldo sedikit panik.

"Enggak. Ini udah biasa. Hidung gue suka gatel sendiri, ya begini jadinya," kata Kinara sambil tersenyum.

"Lo lucu juga ternyata."

"Kayak badut," lanjut Aldo yang seketika membuat senyum Kinara hilang.

"Kok badut sih?"

"Hidung lo merah. Kayak tomat. Lucu," jawab Aldo sambil menunjuk hidung Kinara yang memang merah.

"Ih. Rese! Masa hidung gue disama-samain kayak tomat," sahut Kinara kesal sambil kembali mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

☆☆☆

"Siap-siap ya. Habis ini kita," kata Greta memberikan informasi.

Kini tim basket putri SMA Mulyana tengah  berkumpul di pinggir lapangan menunggu nama SMA mereka dipanggil.

"Semangat, Kin," kata Aldo yang berdiri tidak jauh di sampingnya memberikan semangat aambil mengepalkan kedua tangannya.

"Juga," jawab Kinara singkat diselingi senyuman.

"Kita sambut tim basket putri dari SMA Mulyana yang akan melawan tim basket putri dari SMA Perwira!" kata sang pembawa acara menyebutkan.

Sementara tim basket putri bermain, tim putra masih setia berdiri di lapangan menunggu giliran mereka sembari sesekali meneriaki semangat.

Yang Aldo perhatikan hanya setiap gerak dari Kinara yang terlihat sangat lincah menghindari lawan yang ingin merebut bola ditangannya.

"Tim basket putri kita bukan cuman Kinara doang kali," sindir salah seorang teman Aldo tanpa melirik Aldo.

Aldo langsung mengalihkan perhatiannya salah tingkah karena tertangkap basah.

"Gue merhatiin dia karena permainan dia bagus," kata Aldo mengelak.

"Mulut lo bisa bohong, Do. Tapi mata lo enggak," jawabnya lagi sambil menatap Aldo.

"Apaan sih? Gak usah ngaco deh," sahut Aldo terus mengelak.

"Lo suka kan sama Kinara?" tanyanya sambil menyeringai kecil.

"Apaan sih, Ken," elaknya lagi sambil mengalihkan pandangannya ke atah lain.

"Gue ini udah kenal lama sama lo, Do. Jujur aja kali. Gue juga setuju kok," sahutnya membuat Aldo balas menatap Kendi.

"Ngelucu lo!"

"Terserah sih. Gue juga gak maksa. Cuman kalau suka, ungkapin, Do. Cewek gak akan tahu apa perasaan lo kalau lo gak bilang. Mereka bukan peramal," lanjut Kendi dengan tatapan yang masih serius pada setiap pergerakan tim basket putri mereka. Memperhatikan setiap gerak-gerik lawan. Dan setiap pertahanan dari tim SMA Mulyana.

Sementara Aldo, dia memikirkan kata-kata Kendi yang masih melekat di otaknya.

Lamunan Aldo terhenti seiring dengan suara pembawa acara yang menyebut tim basket mereka.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang