Seakan tersadarkan akan sesuatu, kini tatapan Namjoon berubah menjadi tegas mengarah tajam pada sosok yang kini berstatus sebagai hyung tertua. Merasa dirinya diperhatikan secara tiba-tiba, kini Yoongi hanya bisa menarik nafasnya gusar. Bingung apa yang harus ia lakukan.

Apa ia harus mengatakan yang sebenarnya saja?


Atau ia harus tetap menyembunyikannya?

Sejujurnya dia bingung. Disatu sisi ia ingin mengungkapkannya tapi disisi lain dia takut ini bukan keputusan yang benar apalagi saat mengetahui bahwa keadaan Jimin bisa sampai separah itu.

Hyung.. aku tau kau menyembunyikan sesuatu tentang Jin hyung bukan?”

Seketika semua tatapan kini menuju kearah Yoongi. Hoseok, Taehyung dan Jungkook yang awalnya masih terkejut dengan segala penuturan Jihyun mengenai keadaan Jimin kini lebih terkejut dengan kata-kata Namjoon. Ahh tidak. Bukan terkejut, lebih tepatnya mereka juga menyadari sesuatu yang aneh tentang sikap Yoongi akhir-akhir ini.

Yoongi hanya bisa terdiam. Matanya bergulir tak tenang saat semua fokus kini terarah padanya. Tak hanya Namjoon, tapi kini tatapan adik-adiknya yang lain juga tertuju meminta penjelasan padanya.

“Iya hyung.. sejujurnya aku tak mengerti dengan semua alasan kepergian Jin hyung. Saat itu aku hanya terbawa emosi atas perkataan Namjoon yang menyebutkan bahwa Jin hyung adalah pengkhianat, juga melihat surat pemutusan kontrak dan juga sikap Jin hyung pada kita hari itu. Jujur aku sangat marah saat itu hyung. Tapi melihat Jimin hingga sampai jatuh terpuruk sedalam ini tak pelak membuatku meragukan sesuatu dan mengkhawatirkan Jin hyung juga disaat yang bersamaan.”

Penuturan Hoseok diangguki persetujuan oleh Jungkook. Jauh dilubuk hatinya dia masih menyimpan perasaan bersalah yang teramat dalam atas tindakannya saat itu.

Dia benar-benar terbawa emosi hingga bisa senekat itu memukul hyung kesayangannya. Tapi jauh didalam hatinya, Jungkook menangis sendirian dikamar bukan hanya karena sakit di hatinya akan sikap sang hyung. Melainkan karena sikapnya sendiri yang dirinya juga menilai itu sudah sangat keterlaluan mengingat hyung nya itulah yang telah menjaga dan menyayanginya semenjak dirinya menginjakan kakinya di Seoul dan bahkan mungkin sampai saat ini.

Semua hal itulah yang benar-benar membuat Jungkook jatuh pada titik terlemahnya. Rasa bersalah yang kian hari kian membuatnya semakin terjatuh lebih dalam lagi.

Tak jauh berbeda dengan Jungkook dan Hoseok. Kini Taehyung pun mulai merasakan kejanggalan-kejanggalan dalam setiap kejadian yang telah terjadi pada mereka. Jin hyungnya tiba-tiba saja memutuskan kontrak tanpa alasan yang jelas dan agensipun membiarkan itu seakan-akan itu bukan hal besar. Padahal sangat jelas bahwa hal seperti itu akan menimbulkan kerugian pada agensi tapi mengapa agensi tetap diam saja.

Bahkan agensi mengeluarkan statement tak berdasar mengenai keluarnya Jin dari BTS secara tiba-tiba saat itu.

“Iya hyung... aku yakin ada sesuatu yang salah. Bahkan kau pun pernah membentakku karena aku mengusir Jin hyung dari ruangan Jimin saat itu. Apa sebenarnya alasanmu hyung? Dan darah? Aku seakan teringat bukan pertama kalinya kita melihat darah seperti itu. Saat hari dimana Jin hyung pergi dari dorm pun Jin hyung mengeluarkan darah yang begitu banyak dari hidungnya. Pukulan Jungkook tak mungkin sekeras itu.” Kini Namjoon juga ikut mengeluarkan seluruh opini keraguan dan kecurigaannya.

Sedikit terlintas kembali dalam ingatannya kejadian-kejadian yang terjadi hari itu. Tapi Namjoon seakan mencoba menutup titik terang yang sebenarnya telah dia duga sejak lama. Jin hyung nya tiba-tiba pergi.

형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang