"Saya juga minta maaf udah bikin kaget. Non ini siapa ya?" tanya Ibu itu lagi.

"Oh, saya temannya Aldo. Mau pake kamar mandi, ganti baju," jawab Kinara sopan.

"Oh, saya ART di sini. Panggil aja Mbok, ya. Mbok Iyem," katanya memperkenalkan diri.

"Iya, Mbok."

Setelah si Mbok pergi, Kinara langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannnya. Setelah Kinara selesai, ia keluar dan melihat Aldo sudah duduk di ruang tengah sembari memainkan ponselnya.

"Cepet banget, Do," kata Kinara sambil berjalan menghampiri Aldo.

"Lo yang kelamaan, Kin."

"Eh, tadi kenapa teriak-teriak? Kecoa lagi?" lanjutnya lagi.

"Mbok tiba-tiba megang pundak gue. Gue kaget, ya teriak," jawabnya disusul anggukan dari Aldo.

"Ya udah, ke lapangan langsung aja, ya. Jam segini masih sepi. Nanti sorean baru rame sama anak komplek," kata Aldo sembari bangun dari duduknya.

Kinara mengikuti Aldo dari belakang keluar dari rumah Aldo. Mereka berjalan kaki menuju lapangan karena jaraknya tidak begitu jauh. Sekalian pemanasan, begitu kalau kata Aldo.

☆☆☆

"Permainan basket lo makin lama makin jago aja.." kata Aldo ketika mereka sedang duduk di pinggir lapangan beristirahat sebentar.

"Thanks, lhoo.. Akhirnya lo mengakui kehebatan gue," jawabnya sambil meneguk air mineral yang ia bawa.

"Hi, Bro," sapa seorang cowok yang tiba-tiba datang menghampiri Aldo dan Kinara dengan beberapa teman di belakangnya.

"Weii.. Lama gak liat, ke mana aja lo?" sahut Aldo membalas sapaan cowok tadi.

"Cielah. Siapa nih? Baru gue tinggal bentar, udah punya cewek aja.." godanya sembari melirik kecil ke arah Kinara yang masih duduk di sebelah Aldo berusaha tersenyum seramah mungkin.

"Ini temen gue. Lebih tepatnya wakil gue di OSIS," sahut Aldo membuat Kinara setengah mengernyit kesal. "Masih aja bawa-bawa jabatan. Terus aja. Terus!" Kesal Kinara mengumpat dalam hati.

"Oh, ya. Kenalin. Gue Bisma, sahabat Aldo. Lo jangan mau kalau diminta jadi pacarnya ya. Dia ini kalau udah tidur, ngorok!"

"Eh, kampret. Kapan gue ngorok!" celetuk Aldo sembari menjitak kepala Bisma disusul tawa kecil teman-temannya.

"Lo kan tidur, mana tahu, Do," sahut Bisma membela dirinya.

"Eh, Bis, kita duluan ya," pamit teman-temannya Bisma disusul anggukan dari Bisma.

Setelah teman-temannya Bisma pergi, percakapan pun berlanjut.

"Lo dari mana deh? Kayak setan aja, tiba-tiba muncul, tiba-tiba ngilang," lanjut Aldo menyambung percakapan mereka.

"Cielah, Do. Ceritanya lo kangen nih sama gue? Tapi maaf nih, gue gak kangen sama lo, Do," kata Bisma dengan pedenya.

"Jih! Pedenya. Lo tuh emang gak berubah ya," sahut Aldo dengan wajah sedikit kesal.

"Ada yang berubah."

"Gue tambah ganteng," lanjutnya disusul tawa Kinara dan Aldo yang juga mendaratkan jitakan di kepala Bisma.

"Eh, gue udah kenalin nama gue, nama lo siapa?" lanjut Bisma dan kini mengalihkan pandangannya kepada Kinara.

"Kin--"

"Namanya, Rewel," potong Aldo cepat membuat Bisma mengernyit.

"Rewel?" Bisma mengulang nama yang baru disebutkan Aldo.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now