29. He's

425K 42.6K 81.5K
                                    

"The War is Coming"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"The War is Coming"


Happy Reading


"Apa ada orang lain selain kalian di dalam ruangan ini? Tidakkah kalian melihat sesuatu yang mencurigakan?" Nada suara pria itu masihlah terdengar tajam, menyeramkan. Terlihat sekali dia menahan kemarahannya. 

"Benar-benar tidak ada siapapun, Profesor. Lagipula ruangan ini tidak akan bisa ditembus," Seongwoo menyahutnya. 

Jaemin memejamkan mata, menarik napas panjang, "lalu bagaimana... bagaimana dia bisa kabur?!! Hah?!" 

Mereka, para orang-orang Na Jaemin itu hanya saling melempar pandangan. Pasalnya mereka sendiri tidak mengerti bagaimana TX-4 bisa menghilang. Apakah benar di ambil oleh orang dari luar, atau– 

Robot itu memberontak dan pergi dengan sendirinya. 

"Dia kabur, Profesor." 

Segera setelah kalimat itu terlontar, semuanya menoleh secara serentak kearah seseorang yang baru saja mengucapkan kalimat yang menarik perhatian itu. Kang Daniel. Beberapa diantaranya sependapat, dan sebagian terlihat mengatakan bahwa itu mustahil dari cara mereka memandang. 

"Itu tidak mungkin, TX-4 dibawah kendali Phsynch," Seongwoo mendengus tak menyangka. 

"Untuk saat ini, TX-4 hanyalah seonggok perangkat keras dengan konfigurasi sistem ketiga hukum, dia tak tahu banyak," sela Jaemin, menatap Daniel dengan alisnya yang menyatu. 

"Anda yakin?" Daniel menaikkan satu sisi alisnya, kemudian berjalan menghampiri tabung kaca yang sudah terbuka sejak tadi, "death ray ini belum dinonaktifkan, Profesor," pria bertubuh bongsor itu mengedikkan dagunya, menunjuk sinar berwarna merah yang melindungi tabung kaca tersebut. 

Sang Profesor mendecih, "jadi maksudmu TX-4 mengendalikan dirinya sendiri?" 

"Lebih baik lagi jika kita menyebutnya bahwa dia hidup."

"Dokter Kang!" 

"Maaf, Profesor. Tapi... aku sependapat dengan Dokter Kang."

Kun yang sedari tadi diam saja, akhirnya bersuara. Suasana di dalam laboratorium itu entah mengapa menjadi menegangkan dan serasa mencekam. Bukannya memikirkan jalan keluar dan mencari solusi, masing-masing malah saling beradu argumen. 

"Tidak ada siapapun atau apapun yang bisa menembus death ray ini," tekan Jaemin, "bahkan TX-4 sekalipun." 

"Anda tidak lupa bahwa dia dibuat dari logam terkuat di alam semesta?" Sahut Daniel cepat, "death ray sekalipun tidak bisa membunuhnya," ujarnya kemudian, melirik kearah beberapa tetes cairan berwarna silver diatas lantai, mengarah ke dinding kaca yang pecah. 

[✔] 2. After DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang