05. History of Love

570K 70.1K 80.6K
                                    

❝ Sebuah cinta sejati yang sesungguhnya, adalah dia yang sanggup merelakan kekasihnya pergi untuk berbahagia dengan tambatan hatinya yang lain ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah cinta sejati yang sesungguhnya, adalah dia yang sanggup merelakan kekasihnya pergi untuk berbahagia dengan tambatan hatinya yang lain


Happy Reading 


"Wait, what?"

Gadis itu mengerutkan kening, lantaran kalimat aneh yang di ucapkan oleh Profesor Na tersebut. Tidak, maksudnyaㅡ rasanya dia pernah mendengar kata-kata itu. Tidak asing.

Nana...

"Manggil... Nana?" ulangnya.

Jaemin mengangguk.

"Biar apa?"

"Kamu tidak mau?"

"Lah kok balik nanya?"

"Panggil saja saya seperti itu, apakah sulit?"

Oke, kesabaran Lee Jeha bisa habis lama-lama jika dia terus-terusan membalas kalimat Ilmuwan muda tersebut.

Apakah semua orang kelewat cerdas seperti ini?

"Hhh, iya oke siap" Jeha menghela napas panjang. "Nana"

"Apanya?"

"Tadi katanya minta gue panggil Nana elah!" sungutnya kesal.

"Bicara yang benar, jangan emosi, telinga saya sakit"

"Yayayaa gue panggil lo Nana"

"Saya tidak suka bahasa kamu, kasar"

Gadis itu melotot, "Dih? Ngatur!"

"Lee Jeha" tekan Jaemin.

Jeha mendecak frustasi, "Banyak maunya ya lo Pak Profesor!"

"Saya tunggu"

Mendengus kasar, dia menatap sinis Na Jaemin. Walaupun seharusnya dia bisa saja membangkang dan tidak menggubris permintaan aneh-aneh Jaemin, karena itu sifat alaminya. Tapi entah kenapa, dia memilih untuk menurut.

"Aku panggil kamu Nana"

Mendengar kalimat yang meluncur dari bibir Lee Jeha, Jaemin sempat terhenyak. Dia mematung, menatap seraut wajah yang kini memandangnya dengan tatapan yang sama persis seperti 40 tahun yang lalu.

[✔] 2. After DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang