17. Sinner

459K 55.2K 75.7K
                                    

❝ Kamu boleh membenci papa, tapi tolong jangan pernah lupa bahwa papa yang akan selalu ada dan merentangkan tangan ketika kamu membutuhkan tempat untukmu bersandar, putriku ❞ ㅡLee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Kamu boleh membenci papa, tapi tolong jangan pernah lupa bahwa papa yang akan selalu ada dan merentangkan tangan ketika kamu membutuhkan tempat untukmu bersandar, putriku ❞ ㅡLee Jeno

Song recommendation
Yiruma - Kiss The Rain

Sumpahh kalian harus denger 😭😭


Happy Reading ♡


"Tolong!! Tolong selamatkan putriku! Selamatkan dia!"

Pria berusia matang itu memohon-mohon pada Sang Dokter yang berdiri di depan ruangan tempat putrinya dirawat, dia mengguncangkan kedua bahu Sang Dokter dengan frustrasi. Sembari menangis, sembari memohon hingga rasanya suaranya nyaris saja menghilang.

"Kami tau, kami akan melakukan yang terbaik untuk putri anda. Silahkan anda pergi ke administrasi, kami akan segera memproses perawatan untuk pasien Lee Jeha jika anda sudah menyelesaikan administrasinya."

Jeno mengangguk kukuh dengan cepat, "Berapa, berapa yang harus saya bayar?!"

"Saya kurang tau jelasnya, Tuan Lee,  namun sepertinya itu sekitar 63 juta won. Untuk selengkapnya, anda bisa meminta kepada administrasi."

Pria yang kini seperti orang gila itu kemudian bersuara dengan terbata, "A-akan saya bawa uangnya! Tolong segera selamatkan anak saya! Anda harus berjanji dokter!!"

Lee Jeno, pria itu terlihat begitu berantakan dengan pakaian kerjanya yang kusut dimana-mana. Sejak beberapa jam lalu dia kalang kabut di rumah sakit, pergi kesana kemari. Menangis, meracau, mengelukan nama putri kecilnya yang terbaring tidak berdaya diatas bangsal rumah sakit.

Dia bergegas pulang ke rumah, mencari apapun, mencari apapun yang dapat ia jual. Menjual seluruh harta warisan dari keluarga Lee, menjual mobil satu-satunya, bahkan tanah 200 hektar di Busan yang seharusnya menjadi warisan turun temurun keluarganya. Semuanya untuk membiayai pengobatan putrinya yang di diagnosis terkena gagal jantung.

Hidup Jeno hancur seketika saat dia mengetahui fakta itu. Dia gemetar ketakutan, takut setengah mati. Dia tak mau lagi kehilangan seseorang yang sangat dia cintai. Sudah cukup, sudah cukup istrinya, dan juga saudaranya.

Jeno tidak mau lagi dihukum dengan cara seperti ini.

Pria itu melangkahkan kakinya, memasuki pelataran pemakaman kota. Kantung matanya tampak begitu nyata, hingga turun ke pipi. Bahkan dia lupa bercukur dan membiarkan bulu-bulu kasar itu tumbuh pada rahang dan dagunya.

Dia sendiri lupa, bahwa dia belum menelan makanan sejak kemarin.

Jeno bisa saja meminta bantuan pada keluarga Jung, namun dia masih punya malu. Dia tak berniat memberitahukan berita mengenai masuknya Lee Jeha kerumah sakit, tidak untuk saat ini.

[✔] 2. After DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang