12. Dream Launch

538K 58.9K 104K
                                    

❝ Mulai dari sini, mari mengungkap semuanya ❞ ㅡ Prof

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai dari sini, mari mengungkap semuanya ❞ ㅡ Prof. Jung Jaehyun


Happy Reading ♡


Kedua pria itu ㅡ Jeno dan Guanlin ㅡ menatap seseorang yang berdiri dengan begitu angkuh tak jauh di hadapan mereka. Tubuhnya tinggi dan jangkung, tampak berwibawa dengan setelan mahalnya. Bahkan saat satu sisi alisnya terangkat, dia mampu mendominasi Jeno maupun Guanlin dalam satu waktu.

"L-lo... lo..." Guanlin melotot, dia tak pernah seterkejut ini dalam hidupnya.

Na Jaemin diam saja, sementara itu Lee Jeno tak bisa berkata apapun. Dia hanya mampu berdiri dengan kaku di samping nisan istrinya.

Tentu saja, bagaimana mereka tidak terkejut bahwa orang yang mereka kunjungi makamnya bisa mendadak muncul seperti hantu?

Atau jangan-jangan dia benar hantu?

Tapi perawakannya sangat berbeda jauh dengan Na Jaemin yang 'itu'. Jeno pusing, dia bahkan menganggap bahwa dirinya sedang bermimpi kini.

"Pasti, pasti mimpi lagi." gumamnya frustasi, pasalnya pun dia memang tidak sekali dua kali memimpikan saudaranya.

"Woy lo siapa?! Lo Jaemin? Lo beneran Na Jaemin si bisu itu?! Tapi kok lo bisa ngomong?! Lo pasti arwah gentayangannya kan?! Lo apa-apaan dah gentayangan di siang bolong gini!" Guanlin mencerca Sang Profesor yang masih berdiri dengan elegan itu. Membombardirnya dengan kalimat-kalimat yang asal.

Mendengarnya, Na Jaemin menghembuskan napas, dia merotasikan bola matanya malas.

"Kalian sudah tua, tapi sama sekali tidak memiliki etika." komentar lelaki itu.

"Ya gimana gue gak ngegas orang lo yang udah meninggal main nongol aja dah!" Guanlin marah, dia sedang berusaha menahan diri untuk tidak meninju replika Na Jaemin tersebut dengan segala emosi dan kebingungannya.

Jeno masih diam, namun berpikir keras dengan dada berdebar. Diliriknya satu nisan yang dimana terukir nama saudaranya itu.

"Ck," Jaemin mendecak, lalu menggaruk telinganya dengan telunjuk "telinga saya sakit." protesnya.

"Woy!!" Guanlin berseru, lebih tepatnya membentak.

Kemudian Jeno memukulnya, "Lo lagi di makam." peringat pria itu.

Jaemin mengambil napas panjang, "Jikalau kalian sudah selesai, diharap kalian segera menyingkir karena saya hendak mendoakan kedua insan tersebut."

[✔] 2. After DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang