[✔] 2. After DEAR J

24. What Are We?

Choose your fav phsyciatrist! 

anyway kukasih sedikit pencerahan tentang hal-hal yang bikin kalian bingung di fict ini 

- Phsynch dibaca /fisain'/

- TX-4 dibaca /ti ex four/ = nama tipe robot dari perusahaan Phsynch (jadi kalo diibaratin kaya merk HP tuh like Samsung J7, s8+, note 9, dsb), Jadi cyborg Jung Jeha sendiri merupakan tipe robot terbaru yang diciptakan Phsynch aka Prof. Na

- CPH-3 dibaca /si pi eij tri/ : Tipe robot dari perusahaan Phsynch sebelum TX-4, CPH-3 ini robot humanoid, jadi kerangkanya bukan manusia, murni dari besi / baja. 

- apa maksud Prof Na tentang mengambil bintang untuk TX-4? Jadi Prof. Na sendiri berencana mengambil bintang yang sudah mati dari ledakan Supernova di galaksi messier 82 yang ditemukan tahun 2014. Karena katanya bintang disana punya kandungan logam yang terkuat, jadi dia mau menggunakan logam itu untuk membuat perangkat keras / kerangka cyborg Jung Jeha, dimana setelah itu luaran kerangkanya adalah tulang yang dibuat dari casein multi alloy yang diambil dari planet jupiter. 

intinya dia mau membuat cyborg Jung Jeha jadi robot yang gak akan bisa rusak fisiknya / jadi yang terkuat.

ada lagi yang bikin bingung? wkwk 

warning : pokoknya nanti kalo hate minju di cerita ini aja oqe? karena ini cuma visualisasi dan dia pun bias aqu huhu maap kak minju 

Happy Reading

Sejenak setelah mendengar sepenggal kalimat yang diucapkan pria di hadapannya itu, Lee Jeha terdiam ditempat dengan tubuh kaku. Pandangannya mendadak nanar, kemudian perlahan kedua tangannya yang menggantung di sisi tubuhnya itu gemetar, lalu terkepal. Dia menahan sesuatu di dalam hatinya sambil menatap pria yang hanya balas memandangnya dengan tajam itu. 

Tak ada ekspresi bersalah sedikit pun di wajah Na Jaemin setelah mendengar kata-kata yang bahkan telah menyakitinya itu. 

"Oh..." gadis bersurai coklat itu tiba-tiba tertawa kecil, "ngapain dia? Mau reuni?" 

"Lee Jeha," Jaemin meraih tangan gadisnya, namun Jeha dengan cepat menepis lengan kekar pria itu. 

"Kirain siapa," Jeha mengangkat kedua bahunya, "keluar gih, kayanya dia masih nungguin diluar."