Bab 2

63.4K 4K 45
                                    

"Kinara, lo dipanggil sama Aldo di ruang OSIS," panggil seseorang membuat langkah Kinara dan Debi menuju gerbang sekolah terhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kinara, lo dipanggil sama Aldo di ruang OSIS," panggil seseorang membuat langkah Kinara dan Debi menuju gerbang sekolah terhenti.

"Kalau gitu, gue duluan ya.." ucap Debi sambil melambaikan tangannya kemudian berlari kecil masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya di depan sekolah.

Kinara membalikkan badan, dan dengan berat ia  melangkahkan kakinya kembali ke dalam sekolah menuju ruang OSIS.

Kinara berhenti sejenak di depan pintu, menatap berat untuk masuk ke dalam.

Kinara membuka pintu, dan melihat ruangan sudah ramai dengan anggota OSIS yang lain.

"Lo gak tahu kita ada rapat?" tanya Aldo tanpa menatap Kinara yang baru saja masuk. Tatapan Aldo tetap fokus pada lembaran kertas yang dibacanya.

"Sorry. Gak ada yang kasih tau gue," jawab Kinara kemudian duduk di samping Aldo. Hanya kursi itu yang tersisa. Dengan berat hati, Kinara duduk di sana, dan meletakkan tasnya di lantai.

"Ok, kita mulai ya," kata Aldo sambil berdiri dengan kertas di tangannya.

"Sebentar lagi kita akan mengadakan lomba 17 Agustus, gue akan susun panitianya."

"Alika dan Heni, seksi P3K...." kata Aldo, sampai pada akhirnya.

"Kinara, karena lo wakil, lo bantu-bantu aja. Sekalian jadi seksi perlengkapan. Gue kan ketua panitia, jadi nanti kalau ada apa-apa bisa bilang ke gue."

"Karena acara akan dimulai sekitar 1 minggu lagi, kita mulai pembahasan lomba ya," lanjutnya kemudian membiarkan para anggota lain menyampaikan pendapatnya tentang lomba.

"Setiap lomba harus ada penanggung jawabnya. Gue bagi juga ya.." lannjutnya lagi setelah lomba disebutkan.

Aldo menyebutkan semua penanggung jawab dari lomba-lomba. Dan, kini giliran nama Kinara yang belum disebutkan.

"Lo sama gue, penanggung jawab bakset," sambungnya.

"Lho? Kenapa gak lo sama Andre aja?" tanya Kinara bingung.

"Kan ada basket putri. Masa Andre penanggung jawab yang putri, nanti yang ada dia kegenitan lagi," jawab Aldo dengan nada bercanda.

"Kurang ajar lo, Do. Gak gitu juga kali," sahut Andre disusul tawa yang lain.

"Udah, Kin. Gak apa-apa kali. Lo juga lumayan paham basket, kan?" ucap Heni.

"Oke, gue terima," sahut Kinara pasrah membuat Aldo sedikit tersenyum kecil.

"Nih anak pasti ngerjain gue!" pikir Kinara sambil menatap tajam Aldo.

"Kalau gitu, kalian data semua perlengkapan, supaya Kinara bisa beli,"  lanjutnya lagi kemudian duduk.

"Lo sengaja ngerjain gue?" bisik Kinara tanpa menatap Aldo.

"Ngerjain apa sih? Gue cuman bagi tugas kok," sahut Aldo sambil menatap Kinara yang kini balas menatapnya tajam.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang