Bohong

1.9K 339 196
                                    

Di ingatkan kembali seluruh cerita ini sampai ending punya banyak campur tangan dari pawang-ku Yooding, uwu.

Jadi jika ingin menghujat minju yang seperti itu dipersilahkan untuk menghujat author Yooding aja.

















Minju dan yujin sama sama melihat hp minju yang menampilkan nama ryujin disana.

Yujin menautkan alis dan bertanya ke minju,

"Siapa?"

"Produser aku. Gausah di jawab ya" kata minju mendiamkan panggilan dari ryujin.

"Jawab aja" kata yujin.

"Ngga ah, kan aku lagi sama kamu" ucap minju kembali memeluk yujin.

Itu mungkin alibi minju agar yujin tak curiga dan penasaran pada sosok ryujin.

"Gapapa, kali aja penting sayang" kata yujin yang tak tau apa apa.

Minju kembali menatap yujin yang yujin tahu artinya,

"Iya gapapa, angkat aja" kata yujin.

Minju berdiri dari pangkuan yujin dan mengangkat telfon.

"Halo"

"Hai, tadi abis shooting gue ngga liat lo. Sekarang dimana?"

Mendengar pertanyaan ryujin, minju memilih keluar dari ruangan yujin setelah sempat melihat suaminya kembali fokus berkerja.

Yujin mendengar suara pintu tertutup dan mendapati istrinya tak lagi berdiri di sebelahnya.

Yujin hanya menatap ke arah pintu sambil mengangkat bahunya cuek dan kembali berkerja.

Yujin sama sekali tak menaruh curiga pada minju dan produsernya itu.

Minju keluar ruangan yujin sambil melihat sekitar dan memilih untuk berada di koridor yang cukup sepi agar orang tak mendengar pembicaraan minju.

Kini minju berada di dekat jendela dan melihat hiruk pikuknya kota.

"Dimana ju?"

"O-oh di rumah temen, kenapa?"

BOHONG TEROSS

"Ah ngga, cuma mau memastikan aja lo pulangnya selamat"

Minju tersenyum simpul atas perhatian yang ryujin berikan.

"Selamat kok"

"Yaudah gue cuma mau nanya itu"

"Oh, oke"

"Hmm, jangan lupa makan, jaga kesehatan"

"Iya, pak produser juga di jaga ya kesehatannya"

"Baiklah, see u later ju"

Sambungan telfon terputus, ryujin menelfon hanya karna rindu karna minju tak pamit saat selesai shooting.

Dari tadi minju mengangkat telfon dengan gusar takut yujin curiga atau malah bertanya tanya tentang ryujin.

Minju kembali masuk ke ruangan yujin,

"Sayang, pulang yuk" ucap yujin tiba tiba.

"Loh, belum jam pulang kantor"

"Gapapa, pulang aja yuk" kata yujin.

"Kenapa?"

"Pengen kelonan sama kamu di rumah hehe" kata yujin nyengir lebar.

Minju jadi menguyel uyel pipi yujin yang menggemaskan itu.

"Yaudah yuk" ucap minju.

Minju menggandeng tangan yujin keluar dari kantor dan segera naik ke mobil yang di supiri supir.

Di perjalanan yujin menyender di bahu minju sambil memainkan jari jari minju yang sebening ubin masjid.

"Tadi ngomong apa sama produser?" Tanya yujin tiba tiba membuat minju kaget tapi segera di kendalikannya.

"Kerjaan soal shooting selanjutnya"

"Biasanya produser itu udah bapak bapak tua berjenggot ya" kata yujin lalu terkekeh.

Minju bingung nanggapinya gimna, "i-iya"

.
.
.
.

Mobil memasuki basement dan mereka langsung naik ke kamar apart karna sudah cukup lelah.

Yujin hari ini senang karna berkerja di temani istrinya, bakal susah ada minju di kantor kalo shooting minju mulai padat.

Minju yang sudah mandi dan memakai piyama tidur duduk dengan anteng di kasur sambil membaca majalah dari perusahaan chaewon itu.

Yujin yang baru selesai mandi ikut duduk di sebelah minju dan menarik minju agar bersandar di dada yujin, sedangkan yujin memeluk minju dari belakang.

"Baca apa, hm?" Ucap yujin sambil menghirup aroma rambut minju yang wangi.

"Majalah yang"

Yujin melihat judul majalah kepunyaan perusahaan chaewon, ternyata mereka masih berlangganan majalah tersebut.

"Tadi wony minta tolong apa ke kamu?" Tanya minju.

"Hmm, dia minta tolong aku buat promosi brandnya di perusahaan pers chaewon"

Yujin tak bisa melihat ekspresi minju karna ia memeluk minju dari belakang.

Minju sudah menautkan alisnya sejak yujin menyebut nama sepupunya itu.

"Terus?"

"Masih di pikirin, aku gamau kamu salah paham kalo nanti aku ketemu chaewon" ucap yujin yang selalu menjaga perasaan minju.

"Emangnya wony ga bisa minta tolong sama yang lain?" Tanya minju.

"Ya kamu tau sendiri yang dekat sama chaewon cuma kamu sama aku"

"Jadi kamu deket sama chaewon?" Tanya minju sinis.

"Hah?" Yujin jadi panik.

"Aku ga suka kamu ketemu chaewon"

"Iya, aku ga akan ketemu chaewon kalo ngga sama kamu" ucap yujin menenangkan minju.

Yujin menciun belakang kepala minju dan mulai mengelus perut minju dari dalam bajunya membuat minju geli.

Kini ciuman yujin turun ke leher dan bahu minju, mengecup setiap inci leher minju yang mulus.

"Sayang" panggil yujin masih mencium leher minju.

"Hmh?" Jawab minju setengah mendesah karna ulah yujin.

"Produser kamu itu masih muda atau udah tua sih?"












------

PRÈCIOUS [S5]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon