Terbang

2K 326 129
                                    

Minju membaca chat di hp dan memastikan yujin tak ikut membaca pesannya.

2 menit minju membaca pesan itu lalu mematikan hpnya tanpa menggubris pesan dari pak produsernya. Mantul

"Siapa?" Tanya yujin saat minju kembali memeluknya.

"Nako bilang take care buat besok" bohong minju.

Yujin manggut manggut paham.

Malam itu mereka tidur berpelukan dengan yujin mengelus rambut minju sampai mereka ketiduran.

.
.
.
.

Nanti sore mereka akan terbang ke bali tapi pagi ini yujin harus ke kantor membereskan beberapa perkerjaannya.

Pagi ini yujin telat bangun saking keenakan tidur berpelukan.

Dengan buru buru ia hanya makan roti coklat dan susu,

"Buruan sayang pakein dasinya" teriak yujin pada minju yang di dapur.

"Kamu sih susah bangunnya"

Minju dengan lihai memasangkan dasi di leher yujin.

"Kamu ga kemana mana kan hari ini?" Tanya yujin.

"Ngga yang"

"Yaudah di rumah aja jangan keluyuran" kata yujin lalu mencium kening minju.

"Hati hati di jalan suami" ucap minju tersenyum.

"Aahh, meleleh ni aku" kata yujin memegang jantungnya seolah sakit.

"Udah sana, nanti kita langsung ketemu di bandara ya" kata minju membuka pintu untuk yujin keluar.

"Iya, cium jangan?" Tanya yujin tak berhenti senyum dari tadi.

Minju tanpa menjawab menyerahkan bibirnya langsung pada yujin.

Yang tadinya hanya menempel bibir, yujin tak bisa menahan diri untuk tak mencecap bibir manis minju yang berakhir yujin melumatnya.

Minju menahan dada yujin agar berhenti,

"Ih malah ngelunjak, buruan kerja" kata minju tegas.

Yujin malah nyengir lebar dan tertawa pelan.

"Ngelunjaknya di lanjut di bali aja kali ya" bisik yujin pelan di telinga minju.

Yujin sengaja bernafas lembut di telinga minju membuat badan minju bergidik ngeri.

"Honeymoon, im coming!" Teriak yujin di koridor apart yang untungnya sepi.

Ia berjalan mundur agar bisa melihat istrinya, yujin tak henti memberi senyum dan kiss bye nya pada minju sampai ia masuk ke dalam lift.

Minju cuma bisa geleng geleng kepala dengan tingkah absurd yujin.

.
.
.
.

Minju kembali melihat hp nya yang ia matikan dari tadi malam, sekarang ia coba untuk menghidupkannya lagi.

Ngga lama setelah hp menyala, lagi lagi ada pesan dari ryujin.

Ryujin
Weekend ini gue mau pergi ke penampungan hewan. Ayo kalo lo mau ikut.

|

Sorry weekend ini gue pergi sama keluarga

Minju melihat apa yang ia kirim, ga salah kan pergi sama keluarga? Yujin kan keluarga.

Tanpa menunggu balasan minju kembali mematikan hpnya, weekend ini ingin ia serahkan semuanya pada yujin tanpa ada yang mengganggu.

Minju sudah menjaga jaraknya pada ryujin, ia sangat menyesal pernah jalan tanpa sepengetahuan yujin suaminya.

Minju kembali berkemas dan bersiap menuju bandara, supir suruhan yujin sudah menjemputnya di bawah.

Minju sudah siap berpenampilan dan tak lupa membawa kacamata hitam karna ia tahu di bandara pasti banyak reporter yang akan mengenalinya.

.
.
.
.

Yujin sudah sampai di bandara, ia sudah berganti pakaian casual dari kantor.

Ia sedang duduk di ruang tunggu dengan menggunakan masker, dari tempat duduknya ia dapat melihat ke arah luar bandara yang cukup ramai orang melepaskan blitz ke arah wanita cantik yang sedang berjalan.

Siapa lagi kalau bukan istrinya yang populer, yujin hanya melihat seolah tak kenal agar tak tersorot berita mereka akan ke bali.

Setelah memastikan minju checkin dengan aman, yujin juga ikut checkin setelah beberapa menit minju selesai.

Yujin telah membeli tiket pesawat first class dimana tak banyak orang disana, jika pun ada pasti juga orang orang sibuk yang tak mengenal mereka.

"Huh, rame amat kalo seleb yang ke bandara" kata yujin duduk di sebelah minju.

"Kirain kamu telat" ucap minju.

"Ngga, aku udah dateng duluan tadi"

Pengumuman pesawat akan terbang pun terdengar.

Minju duduk di kaca jendela pesawat, mereka menatap ke luar jendela yang mataharinya mulai tenggelam.

"Sayang" panggil yujin memegang tangan minju.

"Ya?" Minju menoleh ke arah suaminya.

"Dulu aku takut naik pesawat" kata yujin ngeri.

"Kenapa?" Minju meremas tangan yujin meyakinkan yujin bahwa terbang itu tak masalah.

"Dulu aku takut ketinggian, sekarang aku takut kehilangan kamu" kata yujin menatap lurus ke manik mata minju.

"Gembel!"

Yujin tertawa renyah,

"Serius, aku mungkin bakal stress dan gila kalau kamu ninggalin aku"

Minju masih menatap mata yujin, mata yang menunjukkan kesedihan saat ia berucap kehilangan.

"Kita ga akan pisah yujin" ucap minju.

Yujin senyum menampilkan dimplenya dan ia mengangguk yakin,

"Iya, ngga akan"


























-----


PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now