Aminin

1.7K 325 201
                                    

Jangan lupa pake sabuk pengaman biar ga keluar jalur roller coasternya.







"Gu..gue ga punya pacar"











"Sama, gue juga" kata ryujin tersenyum penuh makna.

"Ga mungkin produser muda kaya lo ga punya pacar" kata minju.

"Kenapa ga mungkin? Emang lagi ngga ada yang cocok aja"

"Nunggu yang cocok mah susah, yang nyaman lebih bagus" ucap minju.

"Iya, kayanya gue mulai nyaman sama seseorang"

.
.
.
.

Yujin melihat jam dinding menunjukkan pukul 10 malam dan minju belum juga pulang.

Akibat banyak mengemil kongguan yujin jadi kenyang dan menguap setiap menitnya.

Hp minju mati habis batre membuat yujin tak bisa melacak dimana minju dan berakhir menunggu minju sambil nonton.

Tapi karna minju tak kunjung pulang, yujin lebih dahulu masuk kamar dan menarik selimut.

Tadi minju sudah mengabari hp nya low jadi yujin tak terlalu khawatir, padahal mah yang disana bohong.

"Lama amat bidadari, ga jadi on top deh" kata yujin.

Yujin perlahan terlelap ke alam mimpinya. Ia lelah seharian berkerja sedangkan istrinya makan malam sama orang lain.

.
.
.
.

Ryujin tak bertanya lagi apa status minju saat ini, yang ia tau minju tidak punya pacar.

Sedangkan minju tak menjelaskan apa apa tentang statusnya karna tak di tanya langsung oleh ryujin. Gobs

Ryujin dan minju keluar dari restoran sambil bercanda, tawa minju tak pernah luntur saat mendengar lelucon dari ryujin.

"Tetangga gue pelihara monyet sama mujaer. Moyetnya suka bau duit, mujaernya suka berenang di minyak solar" canda ryujin.

Minju yang receh pun ngakak seketika. Ngakak sampai memukul pelan bahu ryujin.

Ryujin juga ikut tertawa mendengar tawa minju lalu ia tersenyum memandang minju.

Minju yang sadar sedang di perhatikan pun jadi salah tingkah.

"Ya..yaudah, gue pulang" kata minju.

"Eh, mampir ke sana dulu mau ngga?" Cegah ryujin padahal ingin berlama lama dengan minju.

"Kemana?"

"Swalayan di dekat sini, buat ngisi kulkas di apart gue"

Minju melirik jam di pergelangan tangannya, masih pukul 9 malam. Kalau menemani sebentar ia tak mungkin pulang larut malam pikirnya.

Minju mengangguk pada ajakan ryujin. Kebetulan swalayan berada 6 blok dari restoran tadi sehingga mereka hanya berjalan kaki kesana.

Tiba di swalayan ryujin mengambil troli dan mulai mengambil sekiranya yang ia butuhkan.

Orang orang yang melihat ryujin dan minju pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih karna terlihat serasi.

"Lo harus banyak makan sayuran biar sehat" kata minju memilih sayur segar, udah kaya istri aja.

"Tapi gue ga suka sayur" kata ryujin.

"Kesehatan lo kan penting, apalagi lo produser yang bayak kerjaan" ucap minju penuh perhatian.

"Gue gatau cara masak sayuran"

Minju masih sibuk memilih milih sayur segarnya,

"Yaudah biar gue aja yang masakin lo ntar" kata minju pelan.

"A..apaan?"

"Ya ngga tiap hari juga, tapi gue usahain buat bawa bekal nanti kalau shooting" jelas minju.

Ryujin cuma tercengang, selain cantik, beratittude, minju juga orang yang hangat penuh perhatian.

Kali ini ryujin tak bisa hanya sekedar menyukai minju, mungkin ia harus bergerak untuk memiliki minju. Udah gila semua

Mereka beranjak ke kasir setelah membeli barang secukupnya, tapi minju cukup banyak membeli beragam jenis sayuran.

"Ini kantongnya di pisah aja ya" kata minju pada kasir sambil menunjuk sayurannya.

"Kenapa?" Tanya ryujin heran.

"Biar gue yang masak ntar di rumah" jawab minju tersenyum manis.

MINJU ARE U FEELING GOOD?

"Mba baik banget mau masakin buat pacarnya" kata kasir bername tag 'noe'. Noe ae semua bgsd

"Pa..pacar?" Kata minju.

"Sayurnya mau di masak buat mas nya kan hehe" kata kasir.

"Iya hehe" jawab ryujin cepat.

"Saya doain langgeng ya mba mas" kata noe setelah mengembalikan sisa uang ryujin.

Ryujin dan minju hanya tersenyum ramah pada kasir lalu berjalan pergi dari swalayan.

Ryujin dan minju saling membawa kantong belanjaan,

"Kalo berat biar gue aja" kata ryujin melihat barang bawaan minju.

"Cuma 1 kantong gini mah ngga berat hehe"

Melihat senyum minju itu seperti terhipnotis membuat bibir ryujin juga melengkung naik mencetak senyum.

"Lo jago masak ya?" Tanya ryujin.

"Ngga juga, gue seneng aja bereksperimen di dapur"

"Kebetulan dapur gue jarang banget di pake masak" kata ryujin.

"Terus?"

"Sesekali bolehlah mampir ke apart gue buat masak" kata ryujin menaik turunkan alisnya.

"Emang gue dapet apa kalo kesana?" Goda minju balik.

"Dapet cinta dari aa ryujin" lalu ryujin tertawa renyah begitupun minju.

Minju bukannya membentak karna menggoda istri orang, ia malah senang di goda jejaka.

"Kata mbanya tadi kita serasi kalo pacaran. Aminin jangan?" Tanya ryujin.

Maksud dari tanya ryujin menyimpan arti bahwa jika minju menjawab amin berarti minju memberi sinyal untuk ryujin.

Jika tidak, ryujin akan mundur.

Minju melirik sebentar ke arah ryujin yang sedang tersenyum,

"Amiiinn"

SAALLAH AMINNYA PANJANG PULA




























-----

PRÈCIOUS [S5]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz