Niat

2K 359 229
                                    

"Iya. Kenapa? Takut?" Tanya chaewon tersenyum miring.










Minju kaget melihat chaewon dalam mode malaikat maut.

"Maksud lo apa, gue ga pernah ngusik hidup lo!" Bentak minju.

"Minju, ini semua karna yujin. Aku lepasin yujin buat kamu bukan untuk mempermainkannya!"

"Gue ga pernah mainin yujin!"

Chaewon membuka lacinya kasar dan menunjukkan banyak foto minju terciduk dengan produsernya.

"Terus ini apa?!"

Minju mendekat dan melihat semua foto dia dengan ryujin dari pertama kali mereka makan malam, belanja bulanan, beli kamera dan masuk ke apart ryujin.

Minju cuma bisa menganga kenapa semua foto ini bisa ada.

"Kamu tau, kamu itu artis yang pernah punya skandal. Segala kegiatan kamu pasti di awasi media minju" jelas chaewon mulai tenang.

"Lo.. lo yang nyuruh mereka motret gue?!"

Chaewon menggeleng, "ini semua pure punya paparazi, mereka punya ini dan di jual dengan harga mahal ke perusaan aku"

Minju masih belum mengerti maksud bicara chaewon.

"Aku beli semua foto dan berita ini supaya kamu dan yujin ngga dalam masalah minju" kata chaewon.

Memang baik hati chaewon, dia rela menyimpan berita tak berbobot ini demi minju dan terlebih demi yujin agar yujin tak pernah merasakan patah hati yang pernah dia rasa.

Minju kalut, mau marah tapi chaewon juga melakukan hal baik demi dirinya dan yujin.

Minju memilih untuk pergi dari kantor chaewon, tak lupa ia membanting pintu membuat orang di luar ruangan chaewon kaget.

.
.
.
.

PIP PIP PIP

Yujin yang lagi minum di dapur dengan segera menuju pintu. Yang datang pasti istrinya.

"Sayaang" kata yujin dengan sumringah.

Baru aja mau meluk minju tapi minju dengan muka jutek melewati yujin gitu aja.

"Kenapa sayang?" Yujin mengekori minju yang duduk di sofa ruang tengah.

"Aku gamau shooting iklan" kata minju tiba tiba.

"Kenapa? Ini untuk brand wony" kata yujin.

"Aku gamau"

"Kenapa sayang?" Kata yujin mengelus rambut minju dengan sayang.

"Aku cape shooting" elak minju.

Yujin agak bingung tapi ia mencoba untuk mengerti mungkin minju lelah baru pulang dari jepang.

"Yaudah, mandi, makan terus tidur" kata yujin lembut.

Yujin mengecup kening minju beberapa saat dan memberi senyum sendunya pada minju yang udah 3 hari tak ia temui.

Sedangkan minju makin kalut, minju akan jujur pada yujin besok. Jangan sekarang karna ini baru hari pertama ia balik dari jepang.

.
.
.
.

Esok hari minju memberi tahu ryujin bahwa dia tak akan menerima tawaran iklan itu. Tapi ryujin ngotot mau bertemu minju dengan alasan pembacaan dan pembatalan kontrak kerja.

Mau gamau mau minju pergi bertemu ryujin dan sekalian ingin memberi tahu bahwa ia sudah punya suami.

Tentunya tak ada yang tau kalau minju akan pergi ketemu ryujin.

.
.
.
.

Chaewon datang ke kantor yujin masih membicarakan masalah iklan yang akan segera di garap.

"Kita jadi ketemu produsernya?" Tanya yujin.

"Jadi, sekalian kita minta saran artis pengganti minju" jawab chaewon.

Yujin dan chaewon sepakat untuk tidak mempekerjakan minju karna permintaan minju sendiri.

Chaewon juga merasa menyesal dengan insiden pertengkaran kecilnya dengan minju. Ia akan membiarkan minju untuk jujur sendirinya dengan yujin.

KRIIING

Hp chaewon berbunyi dengan nama ryujin tertera disana.

"Halo"

"...."

"Kita rapatnya dimana?"

"...."

"Di resto hotel vip jam 8 malam?"

"...."

"Baiklah"

.
.
.
.

Ryujin memberi tahu minju untuk bertemu di resto salah satu hotel dengan ruang vip.

Minju sudah datang ke tkp tapi tempatnya begitu sepi dan hanya terlihat pegawai resto dengan pakaian hitam putih.

"Bu minju?" Tanya salah satu pegawai bernama 'chiyori' bukan noe lagi.

"I...iya"

"Maaf bu, tapi ibu diminta untuk menggunakan penutup mata sebelumnya" jelas chiyori.

Minju bingung tapi juga mengangguk ragu.

Chiyori menutup mata minju dengan kain hitam dan menuntun minju ke suatu tempat.

Sepertinya keluar dari dalam hotel karna angin mulai menerpa kulitnya.

Disana ryujin sudah dengan kemeja putih dan celana coklat menatap minju yang masih tertutup matanya.

Di belakang ryujin telah dipasang segala macam dekor dan balon bertuliskan "would you be mine?"

Ya, ryujin akan menyatakan cintanya sekarang. Akan menjadikan minju wanita terakhirnya, begitulah niat ryujin. Gblk

Chiyori memberi tangan minju pada ryujin. Satu tangan ryujin membuka penutup mata dan satunya masih memegang tangan minju.

Minju yang baru aja bisa liat dunia langsung terbelalak kaget dengan ryujin dan segala dekor romantis yang ryujin siapkan.

"Kim Minjoo, tolong dengarkan aku dan jangan potong pembicaraan ku" kata ryujin mulai pakai aku kamu.

Minju masih kaget, sangat kaget. Ryujin benar benar salah paham dengan status minju saat ini.

"Ryujin" kata minju.

"Bentar minju" ryujin bersimpuh di depan minju.

"Mungkin ini terlalu cepat buat kamu tapi ga buat aku, aku udah mulai merhatiin kamu dari dulu sebelum kamu kena skandal dan hilang dari dunia hiburan. Aku makin gila liat kamu setiap hari disekitarku, aku ga bisa bersabar lagi."

Ryujin mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya.

"Menikahlah denganku, Kim Minju"

"AHN MINJOO"


































-----

Ga lama lagi di musium-kan


PRÈCIOUS [S5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang