Bantuan

1.7K 328 135
                                    

Yujin sedang sibuk berkerja di meja ruang kerja di kantor. Tadi malam yujin tak bertanya kenapa minju menyuruh chaewon untuk datang ke kantor yujin.

Yujin udah sok ganteng dan keren jika nanti chaewon datang, tapi ia tak berharap bisa mengobrol dengan chaewon karna minju bisa saja mengajak chaewon bertemu bukan di ruang kerja yujin.

TOK TOK TOK

Baru berbunyi pintu diketuk aja yujin udah kaget, dia degdegan mau ketemu chaewon.

"Ma..masuk" kata yujin.

Pintu terbuka dan yang ia lihat bukanlah chaewon melainkan papanya yang sedang berputar menunjukkan bahagianya.

"Kirain siapa" kata yujin pelan.

"Emang siapa? Ngarepin siapa?" Tanya om papa.

"Ngga, ada apa? Eunbi ga ada di ruangan ini" kata yujin cuek.

"Jutek amat ceo kita ini. Iya, soalnya eunbi ada di pantry sebelah" kata om papa menaik turunkan alisnya.

Pantry sebelah adalah tempat dimana yujin mempergoki om papa sekidipapap dengan eunbi.

Yujin cuma memutar bola matanya, malas membicarakan eunbi yang mungkin akan menjadi mama super muda yang pernah ia miliki.

Om papa duduk di sofa sambil menaikkan kaki ke atas meja, santai kaya di pantai.

"Yujin" panggil om papa.

"Hm?"

"Sini deh, papa mau bicara serius"

Yujin melihat papanya sebentar lalu mendekat duduk di depan om papa langsung.

Om papa menurunkan kakinya dan mulai memasang wajah serius.

"Apa pa?" Tanya yujin.

"Papa mau menikah"

Kata kata yang udah pasti akan yujin dengar.

"Di kane-in dulu baru dinikahin ya" kata yujin tertawa miris.

"Ah kaya kamu ngga aja, dulu pas pacaran juga se-apart sama minju kan" bela papanya.

Yujin mengibaskan tangannya tak mau membahas dirinya.

"Ck, papa tau ngga yujin sama eunbi dulu satu sekolah. Dia kakak kelas yujin yang berarti kita cuma beda beberapa tahun" kata yujin.

"Tau, tapikan sekarang eunbi bukan anak kecil lagi. Umurnya udah sangat cocok buat nikah"

"Ya tapi ga sama papa juga dong, udah tua ga sadar diri gimana sih" celoteh yujin.

"Eh, umur aja tua. Liat dong, badan masih bagus, ganteng, banyak duit lagi" kata om papa berdiri dan bergaya layaknya model.

Sian memang tampan di usianya sekarang, jika menikahi eunbi mereka akan sangat cocok.

"Pokoknya papa mau nikah, ayo atur waktu kamu sama minju secepatnya buat ketemu eunbi" kata om papa.

"Hmm, jangan dalam waktu dekat. Minju mau ke jepang buat shooting"

Om papa kembali duduk dan menatap yujin tajam.

"Belum kamu hamilin juga tu istri?" Tanya papa sultan.

"Belum ada tanda tanda" kata yujin menunduk.

"Jangan jangan kamu ga top cer, payah ni kamu diranjang kan?!" Kata om papa.

"Enak aja!"

"Ke dokter sana! Jangan sampe eunbi duluan yang hamil"

"Nikah dulu kali! Main hamil hamil aja ni orang" kata yujin misuh misuh.

"Udah ah, papa mau cari eunbi dulu. Eunbi mainnya aduhay jin" kata om papa dengan muka mesumnya.

Yujin udah mau lempar vas bunga ke arah papanya tapi om papa sudah terbirit keluar dari ruangan yujin.

"Punya papa begini amat dah, lieur" kata yujin memijat keningnya.

Masih belum reda sakit kepalanya tiba tiba pintu kembali terbuka yang ia pikir papanya balik lagi.

"Ap--"

Yujin tercekat saat melihat yang masuk adalah Minju, Chaewon dan Wonyoung dengan langkah santai sambil tertawa layaknya teman sepergaulan. Bahkan mereka saling bergandengan. Adem liat istri sama 2 mantan akur.

Yujin berdeham membenarkan baju dan rambutnya dengan cepat.

"Sayang" kata minju mendekat ke yujin dan mencium pipi yujin.

"Hai" yujin tersenyum pada chaewon dan wonyoung, lebih kepada chaewon karna sudah lama tak berjumpa.

Yujin maju selangkah mencipika cipiki wonyoung lebih dahulu lalu beralih ke pipi chaewon.

"Hai, long time no see" kata yujin pada chaewon.

Chaewon hanya melempar senyum. Chaewon tak pernah berubah, selalu bersikap menghargai jika yujin sudah milik minju sekarang.

"Ayo duduk dulu" tawar minju.

Yujin duduk di sebelah minju lalu di depan mereka ada chaewon dan wonyoung.

"Jadi gini, aku udah setuju kalau brand wonyoung naik ke perusahaan pers milik chaewon" kata minju membuka suara.

Yujin lantas melihat chaewon yang tampak kaget bahwa ia di ajak kesini karna dimintai bantuan, kirain minju mengundangnya untuk sekedar menikmati kopi karna sudah lama tak berjumpa.

Sedangkan wonyoung mengangguk semangat.

Disini yang mengerti kerjaan seperti ini hanyalah chaewon dan yujin. Produk naik tidak bisa semudah ini karna harus diadakan rapat direksi sebelumnya.

Sedangkan wonyoung dan minju merasa seluruh kerjaan ini pasti mudah.

"Hmm jadi gini chaewon, mungkin ini terkesan mendadak dan tak etis. Tapi saya akan mengajukan segala proposal untuk bisa dipertimbangkan lagi" kata yujin profesional.

Chaewon masih diam, berfikir apakah ia menerima tawaran kerja ini apa tidak.

Wonyoung di sebelahnya terus memegang lengan chaewon untuk ia bujuk.

"Mungkin bisa dipertimbangkan setelah diajukannya proposal" balas chaewon juga profesional.

"Gausah pake proposal, langsung aja" celetuk minju.

"Minju, ini itu bukan shooting yang prosesnya mudah" kata yujin.

Minju mencebikkan bibir mendengar yujin yang tak berada dipihaknya.

"Bisa aja ga pake proposal, langsung di rapatkan karna kita udah saling kenal juga" kata chaewon.

"Nah tukan, bisa" kata minju ke yujin.

"Tapi, aku dan yujin akan intens bertemu untuk mendiskusikan ini lebih jauh" kata chaewon menatap lurus mata yujin.







































------

PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now