Rapat

1.7K 323 161
                                    

"Tapi, aku dan yujin akan intens bertemu untuk mendiskusikan ini lebih jauh" kata chaewon menatap lurus mata yujin.













Minju melihat yujin dan chaewon bergantian yang lagi saling tatap.

Tak mau yujin terikat kontak mata yang lama, minju memegang lengan yujin untuk mengambil perhatiannya.

"Yang" panggil minju.

"Ah, iya. Kenapa?" Tanya yujin.

Minju hanya memberi tatapan 'jangan macem macem' yang dapat yujin mengerti dengan cepat bahwa minju dalam mode siaga 1.

"Jadi gimana?" Tanya wonyoung mengambil lagi perhatian yujin.

Yujin seperti terjebak dalam tatapan 3 wanita yang pernah mampir di hatinya.

"Oh iya, jadi gue bakal ketemu chaewon untuk membicarakan ini lebih lanjut" kata yujin.

Wonyoung senang bukan main akhirnya minju, yujin dan chaewon mau membantu agar brand pribadinya bisa lebih terkenal lagi.

"Oke, kalau gitu aku pamit ya" kata chaewon.

"Aku juga, bareng ya kak" kata wony ke chaewon yang disambut senyum oleh chaewon.

Yujin dan minju mengantar mereka sampai depan pintu saja. Setelah di yakini mereka tak terlihat lagi, minju menarik yujin masuk kedalam ruang kerja dan menutup pintu cepat.

"Aku gamau kamu terlalu intens ketemu chaewon" kata minju berjalan mendahului yujin menuju kursi kebesaran ceo milik Ahn Yujin.

"Katanya aku harus bantuin wony, ya gini caranya sayang" ucap yujin yang hanya melihat minju duduk di kursi kerjanya.

"Ya tapi kan ga pake intens juga"

"Dipikir naik brand ke prusahaan besar punya chaewon gampang apa yang" kata yujin berdiri menghadap kaca jendela besar yang langsung melihat pemandangan jalanan.

Pikiran yujin sedang menganalisa bagaimana brand wony bisa lolos nanti dan sekalian memikirkan chaewon yang semakin hari semakin bagus citranya menggantikan papa jongin.

Bahkan chaewon sudah masuk di cover majalah sebagai salah satu wanita berpengaruh di dunia pers dan bisnis.

Yujin saja belum bisa masuk dalam majalah manapun karna proyek yang dia ambil tidak dalam golongan besar sehingga namanya tak tersorot dengan baik.

Minju tiba tiba memeluk yujin dari belakang, menyandarkan kepalanya di punggung yujin.

"Maaf kalau aku terlalu banyak ngekang" kata minju pelan.

Tangan yujin masih berada di saku celananya, membiarkan minju memeluk dirinya.

"Aku cuma takut kamu balikan sama chaewon" sambung minju.

Yujin tersenyum mendengus, pernyataan minju sangat konyol pikirnya.

Yujin membalikkan tubuhnya dan memegang kedua bahu minju.

"Ga mungkin aku balikan, aku udah punya istri baik dan secantik kamu" kata yujin tersenyum tulus.

Padahal punya istri 4 juga boleh kan ya, kata yujin dalam hati.

Minju berhamburan lagi memeluk yujin dari depan, yujin balas mengusap rambut minju yang panjang.

"Kamu jadi ke jepang?" Tanya yujin.

"Jadi, besok"

"Yaudah ayuk pulang, siap siapin barang kamu" ucap yujin mencium pucuk kepala minju.

Minju mengangguk, yujin mengemas sedikit barangnya dan mereka bergegas untuk pulang.

.
.
.
.

Tiba di hari minju berangkat ke jepang, minju ditemani karyawan yujin yang bernama noe.

Di jepang juga yujin sudah menghubungi nako untuk mengawasi istrinya yang akan sibuk shooting disana.

Minju sudah berpamitan dengan yujin di tutup oleh ciuman panas dari yujin yang akan merindukan minju selama 3 hari.

Yujin tak mengantar minju ke bandara, mereka berpisah di apart dan sekarang yujin sudah berada di kantornya.

Yujin hanya melihat foto minju dari fansite bahwa istrinya sudah tiba di bandara menuju jepang.

Setelah menutup hp, yujin kembali berkutat dengan pekerjaannya. Hari ini ia akan rapat dengan chaewon beserta tim.

TOK TOK TOK

"Masuk" kata yujin.

"Permisi pak, rapat akan di mulai 15 menit lagi" kata eunbi.

Eunbi menjadi tim promotor untuk rapat hari ini, yujin menilai eunbi sangat baik dalam hal persentasi dan bisa memikat mata bapak bapak yang yang lain agar fokus dengan apa yang eunbi jelaskan. Tapi gatau fokus yang dimana

Yujin mengambil berkas dan jalan mendahului eunbi.

"Makasih infonya, bun atau mi?" Kata yujin.

Eunbi menaikkan alis bingung atas perkataan yujin.

"Bunda atau umi?" Kata yujin lalu ia tertawa meninggalkan eunbi yang masang muka pengen nampol.

.
.
.
.

Yujin tiba di depan ruang meeting bersamaan dengan chaewon, ia berhenti dulu untuk menyapa mantan pacarnya itu.

"Pagi bu mantan hehe" goda yujin.

"Pagi pak yujin" jawab chaewon senyum seperti biasanya.

Chaewon memegang knop pintu ingin membuka tapi yujin dengan cepat memegang tangan chaewon di knop.

"Sombong amat malaikat"

"Permisi pak, ini sedang dalam jam kerja" kata chaewon menatap tangannya yang di pegang yujin.

Melihat chaewon yang dalam mode profesional, yujin pun melepas tangannya.

Chaewon sudah menurunkan knop pintu tapi ia berhenti dan melihat yujin,

"Ga ikut ke jepang?" Tanya chaewon.

Yujin dengan wajah bingungnya menjawab, "ngga"

Chaewon membuka pintu dan mendahului yujin.

Tapi yujin mendengar suara pelan yang ia yakin dari chaewon,

"Something weird"
























------

PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now