Nomor

2.2K 384 99
                                    

"Shin Ryujin"









"Pak ryujin ini produser yang gue ceritain ju" kata nako.

"Oh halo pak, senang berkenalan dengan bapak" kata minju ramah.

"Gausah panggil pak, tua amat. Panggil ryujin aja" jelasnya.

"Oh oke" kata minju sambil tersenyum.

Memang ryujin tidak tua dan sepertinya umur produser itu sama dengan umur minju. Mungkin mereka akan jadi rekan kerja yang baik.

Ryujin mengarahkan minju dan nako menuju ruang meeting dengan para tim nya.

Di ruang meeting mereka membahas jadwal dan tata cara kerja minju nantinya.

Minju menjadi mc dengan 2 artis senior lainnya.

Tak terasa meeting selesai pukul 3 sore. Cukup sore bagi minju karna ia datang dari jam 9 pagi tadi.

Saat keluar ruang meeting, nako permisi ke toilet sebentar dan minju menunggu nako di loby kantor siaran televisi ini.

Minju menscroll hp dan sudah memberi yujin kabar agar yujin tak khawatir.

"Loh belum pulang?" Tanya ryujin yang sudah berdiri di sebelah minju.

"Oh, gue masih nunggu nako" jawab minju.

"Ohh, kalau mau nebeng boleh kok"

"Ngga usah, bentar lagi juga di jemput supir" kata minju.

"Btw, makasih ya udah mau nerima tawaran kerja dari gue"

"Samasama, gue juga tau judul yang lo pegang selalu bagus ratingnya" puji minju yang memang kagum.

"Ah ngga juga hehe" kata ryujin sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hmm, kalau boleh tau kenapa milih gue jadi cast tetap ya?" Tanya minju.

"Gue emang tau lo artis terkenal waktu itu dan udah mau ngajak main di acara gue, tapi tiba tiba lo kena masalah dan lama vakum" jelas ryujin.

Ya memang begitulah kenyataannya, setelah skandalnya dengan guanlin dulu membuat ia tak mau lagi menjadi artis.

Tapi berdiam diri di rumah pun membuat minju bosan dan mulai mencoba mengambil satu perkerjaan yang di garap oleh ryujin.

"Hmm, gue boleh minta nomor hp ngga?" Tanya ryujin hati hati.

Minju tampak berfikir sejenak, apa salahnya memberi nomor hp ke produser sendiri.

"Boleh" jawab minju tersenyum dan mulai menyebut digit nomor hpnya.

Setelah ryujin mendapat nomor hp minju ia pamit duluan dan ngga lama datanglah sosok sendok teh mini yang sering mengekori minju.

"Ayo, supirnya udah di depan" ajak nako.

.
.
.
.

Saat minju telah sampai di lantai dasar apart, yujin juga baru saja tiba. Yujin yang melihat istrinya itu langsung menggandeng tangan minju.

Minju kaget tiba tiba ada yang megang tangannya sebelah kanan, kemudian lega karna itu yujin.

"Gimana meeting kamu?" Tanya yujin.

"Lancar dan udah ttd kontrak"

Yujin melihat senyum minju selalu mengembang jika membahas perkerjaan, semoga pilihannya melepas minju untuk berkerja itu adalah hal yang baik.

"Are u happy, baby?" Tanya yujin sambil mencium tangan kanan minju.

"Yes, i am" kata minju tersenyum lebar.

Mereka menaiki lift menuju kamar sambil bercerita keseharian keduannya.

"Kamu makannya aman kan sayang?" Tanya minju penuh perhatian.

"Aman, aku makan sama staf yang sexy hehe" kekeh yujin.

"Yaudah sana tidur di rumah staf!"

Yujin malah tertawa senang melihat minju kesal,

"Boleh nih?"

"Bodo!"

"Oh yaudah ntar malam aku ga tidur di apart ya" kata yujin semakin membuat minju marah.

"Sekalian bajunya di koperin, jangan balik lagi!" Gas minju.

Beruntung mereka hanya berdua di dalam lift.

Yujin sudah pasti tertawa semakin keras, yujin senang jika melihat minju misuh cemburu.

"Ngga ih, aku mah maunya tidur sama kamu aja" kata yujin memeluk minju.

Minju brontak mau keluar dari pelukan yujin, tapi kekuatan yujin lebih besar.

Minju menghela nafas dan membalas pelukan yujin, ia mencoba mengerti karna yujin selalu saja menggoda minju.

Mereka melanjutkan obrolan setelah keluar lift dan menuju kamar,

Yujin dengan meeting berat ala ceo. Nama yujin belum terlalu terkenal di dunia perbisnisan.

Malah yujin tak lagi tersorot media dari manapun karna elektabilitasnya sebagai ceo belum menonjol.

Yujin tak merasa stres jika namanya belum terkenal, malah ia beruntung karna hubungan rumah tangganya tak akan banyak tersorot.

Minju mengetik password kamar apartement dengan lihai, yujin memperhatikan tangan minju yang memencet tombol sampai ia menyadari,

"Sayang" panggil yujin.

"Iya?"

Pandangan mata yujin tak lepas dari tangannya minju,

"Kamu ga pake cincin kawin?"























-----


Sorry balik lagi jadi kerajinan update

🤣🤣


PRÈCIOUS [S5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang