Intermezo

2.4K 306 162
                                    

Setelah om papa keluar dari ruangan yujin, ia menulis di papan dan di gantungnya di pintu ruangan yujin dengan tulisan,

'Lagi buat cucu, jangan di ganggu'

Om papa terkikik saat melihat tulisan yang ia tulis sendiri. Tak lupa dia juga mengunci pintu dari luar agar anaknya bisa nanam benih dengan tenang.

"Ekhm, permisi pak"

Suara tersebut mengagetkan om papa yang sedang ketawa sendiri.

"Eh ada dek eunbi hehe" cengenges om papa.

"Permisi, saya mau ketemu sama pak yujin" ucap eunbi.

"Loh, baca ini" kata om papa menunjuk papan yang ia gantung.

Eunbi mngernyitkan dahi,

"Bu..buat cucu?" Tanya eunbi ragu.

"Kaya ngga tau aja kamu" ucap om papa menaik turunkan alisnya.

"Tapi kan ini dikantor" protes eunbi.

"Kan yang punya kantor si yujin, ya gapapalah suasana baru pengen di meja kerja hehe" kata papa yujin.

Udah tau dari mana sifat mesum yujin, ya dari papanya ini. Mesum, petakilan dan kerdus sana sini.

"Tapi tetap saja pak"

"Oh tidak bisa. Kalau kamu mau juga di kantor mah saya hayuk" kata papa yujin mesum.

"Bicara apa ya pak?"

"Saya tau kamu juga sering lirik lirik saya kan, toh muka saya juga ngga tua tua amat, banyak duit lagi. Ya bisa dong jadi sugar daddy nya kamu hehe" jelas om papa panjang lebar.

"Maaf pak sian,"

TERUNGKAP SUDAH PAPA UJIN, AHN SIAN

"Saya ngga ngerti arah tujuan omongan bapak"

Ruangan ceo terletak di ujung yang tak banyak orang lewati, ruangannya juga tak terlalu kedap suara.

Karena itu eunbi berdeham saat mendengar suara samar minju mendesah dari dalam.

Om papa juga salah tingkah karna hanya dia dan eunbi di depan pintu ruang ceo.

"Kalau saya kasi adik ke yujin, ntar cucu saya sebaya dong sama pamannya" kata om papa.

Eunbi makin mengernyitkan dahi dengan ucapan papa sultan.

Kini dari dalam malah terdengar suara yujin yang mendesahkan nama minju. Om papa dan eunbi makin salah tingkah tapi ngga bergerak juga dari tempatnya.

"Emang bapak mau menikah?" Tanya eunbi.

"Mau aja kalau yujin ijinin"

"Sama siapa?"

"Sama pilihan yujin" kata om papa.

Eunbi terlihat menghela nafas, seperti kecewa.

"Emangnya kamu mau nikah sama saya?" Tanya papa sultan.

"Ha..hah?"

"Gamau? Iya sih, kan saya udah tua buat kamu" kata papa yujin juga kecewa.

"Si..siapa bilang?"

Lagi lagi suara desahan minju dan yujin terdengar samar membuat om papa dan eunbi semakin gelisah.

"Jadi kamu mau nikah sama saya?" Tanya om papa bersemangat.

"Siapa yang bilang?" Balas eunbi agak memarahi.

Papa yujin pasrah,

"Oh yaudah, saya cari yang lain aja"

Om papa beranjak pergi tapi eunbi tiba tiba menahan tangan papa sultan. Om papa dengan cepat menarik tangannya membuat eunbi menabrak tubuhnya.

Ntah keberanian dari mana, papa sultan nyosor mencium bibir eunbi. Ciuman berubah semakin dalam dengan lumatan dan gigitan kecil.

"Mmhh" desah eunbi.

Om papa tanpa melepaskan ciuman menuntun eunbi untuk masuk ke pantry dekat ruang ceo.

Eunbi juga membalas ciuman panas dari om papa, tangan papa sultan mengelus sisi tubuh eunbi bawah sampai ke atas.

Merasa mendapat lampu hijau dari eunbi, tangan om papa memegang dada eunbi dan memberi genggaman erat.

"Ahh"

Ciuman mereka sungguh dahsyat sampai kepalanya sibuk memiringkan dan hanya mengambil nafas sebentar. Tangan eunbi menahan tengkuk om papa agar ciuman mereka lebih dalam.

Tangan om papa masuk ke dalam baju eunbi, menaikkan branya dan memegang dada eunbi dengan leluasa.

"Ahh pakk hh"

Ciuman papa yujin turun ke leher dan menggigit leher eunbi membuat eunbi mendongak menahan nafsunya.

"Can i taste you?" Kata om papa masih mencium leher eunbi dan meremas dada eunbi teratur.

"Hhh ofcourse sir--hmph"

Om papa kembali melumat bibir eunbi kasar, mereka saling memanggut bibir dengan panas.

Lalu om papa menaikkan baju eunbi dan terlihatlah dada eunbi yang membuat om papa menelan ludah.

Tanpa berlama om papa mencium dada eunbi meninggalkan bekas kecupnya disana.

Kini ciumannya berubah jadi emutan yang membuat eunbi menggelinjang geli.

"Aahh pakhh mhh"

Tangan eunbi menahan kepala om papa dan semakin menekannya,

"Hahh"

Eunbi mengigit bibir bawahnya menahan desahan karna ciuman dahsyat dan mematikan dari pak sian, papanya Ahn Yujin.

BRAAK

"ASTAFIRULLAH PA!!!"



























------

INTERMEZO PAPA UJIN JADIAN SAMA MAMA BARU UJIN WKWK

PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now