Shock

1.9K 359 244
                                    

Keesokan paginya minju bangun dengan kepala yang sangat berat masih pusing.

Noe membangunkan minju untuk siap siap angkat kaki dari jepang.

Minju memegang kepalanya, meringis dan coba menyesuaikan pandangan,

"Ayo bu, beberapa jam lagi kita brangkat" kata noe.

"Hmm, tolong ambilin minum saya"

Noe buru buru mengambil air mineral dan menyerahkan ke minju yang udah duduk di kasur.

Minju berulang kali mengedipkan mata mengembalikan nyawanya, sedangkan noe kembali menyiapkan barang barang minju.

"Saya terlalu mabuk tadi malam" kata minju.

"Iya bu, ibu sampai di papah balik ke hotel"

"Dipapah? Siapa?" Minju mngernyit dahi.

Minju sama sekali tak ingat apa apa, ingatannya hanya sampai minum dengan para kru.

Setelahnya ia tak ingat apa pun, sama sekali.

"Pak ryujin" jawab noe.

"Ryujin?!" Kaget minju.

Seketika minju ingat ryujin ikut masuk ke kamar hotelnya.

Minju dengan sigap melihat tubuhnya, masih berpakaian tapi pakaiannya berubah menjadi tanktop dalaman bajunya tadi malam, sedangkan celana juga tinggal celana super pendek.

"Sialan!" Umpat minju memukul kepalanya sendiri mencoba mengingat apa yang ia lakukan.

Tapi nihil, tak ada yang ia ingat.

"Kenapa bu?" Tanya noe khawatir.

Minju melihat noe ingin bertanya siapa yang mengganti bajunya, tapi takut noe curiga dan mengadu pada yujin.

"Akh, saya mau mandi!" Kesal minju segera turun dan membanting pintu kamar mandi.

Noe kaget melihat pagi pagi ada singa ngamuk tanpa alasan. Noe jadi trauma jika yujin minta ia menemani istri pak Ahn.

.
.
.
.

Minju dan noe keluar dari kamar dan segera menuju lobi dimana para kru dan artis lain bersiap ingin pulang.

Disana minju ketemu ryujin tapi setiap minju menatap mata ryujin, ryujin selalu menghindar dan seperti salah tingkah.

"Hmm, noe" panggil minju pelan.

"Ya bu?"

"Siapa yang kasi akses card saya ke kamu?"

"Pak ryujin bu, tadi pagi" jawab noe apa adanya.

"Tadi pagi?!" Lagi lagi minju menggeram.

Berarti ryujin baru keluar kamar minju tadi pagi. Minju mati matian mengingat apakah ia melakukan kesalahan fatal atau tidak tapi pikirannya sama sekali tidak memunculkan apa apa.

.
.
.
.

Hari ini minju pulang, yujin ga bisa antar jemput minju di bandara tentunya.

Yujin hanya menunggu di apart dan sengaja ngga ke kantor demi menyambut istrinya di apart.

Yujin mengendus lengan kiri dan kanannya mencium apakah sudah wangi.

Sudah hampir sebotol parfume ia pakai demi membuat minju betah di dalam pelukannya.

.
.
.
.

Di dalam pesawat ryujin berdiri di dekat kursi minju dan menyuruh noe untuk bertukar duduk.

"Hmm, minju"

"Apa?!" Sergah minju.

"Yang tadi malam..."

"Diam! Gue mau duduk sama noe" potong minju.

"Oke, tapi gue bener bener minta maaf"

"Pergi ryujin" minju memberi tatapan mematikkannya.

"Gue bakal tanggung jawab"

JEGER JEGER

Minju shock, minju gamau dengar kelanjutan pembicaraan ini. Dia pengen pulang ketemu yujin.

"Pergi!"

Ryujin cuma bisa nunduk, baru aja dia mau pergi dia kembali duduk.

"Oh satu lagi, kamu tau chaewon? Kita ada rapat sama dia besok" kata ryujin.

"Rapat apa?" Kata minju bingung.

"Dia minta kamu jadi model iklannya dan aku yang ng-direct" jelas ryujin.

Minju makin memijat keningnya, masalah datang bertubi tubi. Yujin pasti akan ikut rapat dan bertemu ryujin yang ia pikir bapak bapak tua berjenggot.

.
.
.
.

Yujin melihat jam dan minju tak kunjung datang, sudah di telfon katanya minju masih ada sedikit pertemuan dengan kru.

Yujin nunggu aja karna dia percaya sama minju.

Ternyata minju pergi ke kantor pers dimana chaewon berada.

Minju masuk menggebrak pintu kasar, ia marah.

"KIM CHAEWON" Teriak minju di dalam ruang kerja chaewon yang untungnya hanya ada chaewon.

Chaewon mengernyit dahi, "kenapa minju?"

"Maksud lo apa nyuruh gue jadi bintang iklannya?!"

"Loh, bagus dong. Katanya kamu mau bantu wony" kata chaewon.

Minju masih belum mau bertanya to the point.

"Lo maunya apa sih? Lo mau yujin balik?!" Bentak minju.

"Balik apa minju?" Tanya chaewon heran.

"Lo mau yujin ketemu ryujin kan?!" Tanya minju sudah tak sabar.

"Iya. Kenapa? Takut?" Tanya chaewon tersenyum miring.






































-----

PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now