Bercerai

2.5K 376 145
                                    

Setelah om papa datang meminta minju mengirim gugatan cerai ke yujin, ia nangis sepanjang hari. Chaewon sampai tak pergi bekerja demi menenangkan minju.

Yujin juga sama hancurnya, seharian mengurung diri di kamar. Rasanya ia mau gila membayangkan minju tidur dengan orang lain.

Yujin juga belum puas meninju ryujin, harusnya dia matiin aja kemarin.

Minju berulang kali mau mengingat kejadian apa pasca dia mabuk, tapi masih saja tak ada yang bisa ia ingat.

Minju juga marah pada dirinya sendiri yang ga bisa menjaga diri hanya buat suami.

Keduanya benar benar patah, hancur, apa yang mau disusun lagi jika tak ada satu pun yang bisa menjelaskan.

.
.
.
.

TOK TOK

Suara ketokan pintu dari kamar yujin berbunyi. 4 hari sudah yujin kalut sendirian di kamarnya.

Saat mendengar suara ketukan itu, yujin dengan lemah berjalan dan membuka pintu.

Disana sudah ada sahabat karibnya, yana, hyewon dan chae.

"Yujin" kata yena pelan.

Akhir akhir ini yujin tak bisa menahan diri untuk tak menangis, dia menjatuhkan lagi keningnya di pundak yena.

"Gue harus apa bek" kata yujin lemah.

Yena, hyewon dan chae cuma bisa menepuk pundak yujin memberi semangat.

Akhirnya mereka masuk ke kamar yujin, duduk di karpet besar dengan bantal bantal kecil.

"Gue gatau mau bilang apa jin, tapi lo ga bisa gini terus" kata yena.

Yujin cuma diam masih berusaha menenangkan dirinya.

"This is why baby wony ga mau nikah kayanya" celetuk hyewon.

"Malah curhat si robo" kata yena.

Yujin menegakkan kepala dan melihat hyewon,

"Jangan nikah aja sekalian" kata yujin asal.

Tiba tiba datang om papa dan seperti biasa memutar tubuhnya senang.

"Spadaaa" kata om papa ga liat situasi.

Melihat ada yujin cs papanya malah menunduk memberi hormat, "Anyanghaseoooo" yang o nya panjang.

"Yang rumah tangganya brantakan yujin, yang gila papanya" celetuk hyewon.

"Heh sembarangan!" Sergah om papa.

Papa sultan ikut duduk dilantai sebelah yujin, ia memegang tengkuk yujin yang tampak lesu itu.

"Lemah kamu, diselingkuhi mewek! Dulu nyeleingkuhin ga pernah ingat pacar" kata om papa.

Hyewon, yena dan chae mengangguk setuju dengan ekspresi 'tau lo!'

"Kapan yujin selingkuh elah" kata yujin.

"Kerdusin cewe itu selingkuh ga?" Tanya om papa ke teman teman yujin.

"Nggalah, kerdus itu gaya hidup om papa" kata yena dengan bibir maju tanda bersemangat.

"Iya sih, setuju. Tumben otak mu ga useless" kata om papa ke yena.

"Kapan lagi gunain otak sendiri om" jawab yena.

"Bego jangan keliatan keliatan amat kenapa si!" Hyewon melempar kulit kacang garuda ke yena.

Melihat bibir yena semakin maju membuat om papa tertawa sendiri. Jarang dia melihat bebek bisa misuh.

"Hmm, yujin. Jadi kamu mau gimana sekarang?" Tanya om papa.

"Gatau" jawab yujin.

"Buruan nentuin pilihan, ntar nikahan papa ditunda gara gara ngurusin kamu"

"Lah om papa mau nikah?!" Kaget yena.

"Iya dong, masa jomblo sampai tua. Om kan mau kasi adik ke yujin"

"Yaelah om, udah tua masih aja pengen anak" kata chae.

"Eh chaeyeon, om nikah sama mantan kamu loh" kata om papa.

Yena, hyewon dan chae bingung dan mikir siapa mantan chae. Karna mantan chae emang cukup banyak.

"Itu loh ya uwaw" kata om papa membentuk gitar spanyol dengan tangannya.

"Eunbi" jawab yujin langsung.

"WHAT THE HELL?!!" Teriak ketiganya.

Kaget om papa nikahin anak abg yang umurnya jauh bahkan eunbi hanya tua beberapa tahun dari yujin.

"Santai santai" kata om papa mengangkat kedua tangannya.

"Wah om papa, eunbi mainnya aduhay kan ya" kata chae dalam mode mesum.

"Kok kamu tahu?!" Kata om papa.

"Yaelah dulu waktu sma sering main di apart saya om" jawab chae to the point.

Taulah ya kalau eunbi yang mengajarkan tutorial naena ke chae dulu.

Om papa membulatkan bibirnya dan mengangguk paham,

"Pantesan lihai banget gila" kata om papa.

"Heh! Anak lagi stress ini malah bahas urusan ranjang begimane?!" Kata yena yang bibirnya udah jauh melewati garis finish.

Kata kata yena membuat om papa kembali fokus ke yujin yang tampak malang dan mengelus lembut kepala yujin,

"Papa udah minta minju kirim surat gugatan. Mau atau ngga, kamu harus cerai" tegas papanya.

Yujin otomatis kaget, ga ada sepatah kata pun yujin menyebut kata pisah.

Om papa dengan inisiatif dan kepedulian yang besar ke anak satu satunya memilih untuk yujin dan minju bercerai.















































------

PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now