#29

6K 155 2
                                    

Kirana:
Tak terasa 2 minggu lebih waktu kami di Paris. Walaupun kebanyakan kami menghabiskan waktunya di kamar. Semenjak gue memberi izin ke Reyhan, dia mulai berbuat sesuka hati. Untung saja gak kelewatan batesnya.

Yah, bisa dibilang, sejak waktu itu kami melakukannya, dia mulai memintanya terus menerus. Gue sih pasrah dengan keadaan.

"Ana, yuk," ajaknya yang baru saja selesai mengambil barang di bagasi.

"Yuk," kataku.

Reyhan memasukan jari jarinya ke sela sela tanganku. Kami bergandengan tangan sambil keluar dari bandara. Akhir tahun sudah hampir tiba. Tak kusangka, waktu cepatlah berlalu.

"Halo kalian berdua," kata mamaku semangat saat melihat kami keluar dari bandara.

"Ehh, halo ma," kataku kaget.

"Gimana? Seru gak?" tanya mama.

"Hm, iya," kataku pelan.

"Yuk pulang, kalian pasti capek," ajak mama.

"Kami pulang ke rumah kami sendiri boleh gak?" tanya Reyhan tiba tiba.

"Oh, yaudah, mama sama papa aja yang anter kalian," kata mama sambil tersenyum.

"Mama sama papaku mana?" tanya Reyhan.

"Mereka keluar kota," jawab mama. "Kalian gak tau ya?"

"Nggak," jawabku dan Reyhan bersamaan.

"Tapi sekarang udah tau kan. Yuk pulang," kata mama lalu berjalan menuju mobil.

☆☆☆

"Capek gue Rey," keluhku saat sesampainya di rumah.

"Beresin dulu barangnya. Kita kelamaan di pesawat karna delay mulu, jadi bawaannya capek," kata Reyhan.

"Besok aja," tolakku pelan.

"Nanti malahan lo tambah males lagi," kata Reyhan mengejek.

"Gak ada gue males. Kan emang gue sudah capek," kata gue kesal.

"Iya, iya," kata Reyhan pasrah.

Tumben tumbennya dia mengalah. Biasanya dia ngerocos gak jelas mulu sampai kepala gue pusing. Segala hal gak mau mengalah. Kesambet apaan ya?

"Gue tidur ya," kata gue lalu menarik selimut yang ada di kasur.

"Iya," kata Reyhan.

Tak lama kemudia gue pun terlelap. Gue masuk ke dalam alam mimpiku.

Reyhan:
"Gue tidur ya," katanya lalu menarik selimut yang ada di kasur.

"Iya," kataku pelan.

Saat gue keluar dari kamar mandi, Ana sudah terlelap di dalam mimpinya. Sepertinya dia benar benar kelelahan. Pesawat kami terlalu banyak delay karna cuaca yang gak stabil. Jadi mungkin saja Ana kelelahan dalam perjalanan.

Gue pun mendekatinya dan mencium keningnya. Tidak ada pergerakan darinya. Mungkin memang Ana sudah tidur dengan nyenyak. Gue pun berbaring di sebelahnya dan menarik selimut. Tak lama kemudian, gue pun mengikuti Ana masuk ke dalam alam mimpi.

☆☆☆

Kirana:
Gue terbangun karna ada cahaya yang masuk melalui celah yang ada di gorden. Terlihat Reyhan yang masih tidur dengan nyenyak. Matanya madih menutup dengan rapat.

Gue pun turun dan mulai mandi. Air di pagi hari sangatlah dingin. Walaupun sudah agak siang. Jam sudah menunjukan pukul 9 saat gue selesai mandi.

My Love [✔]Where stories live. Discover now