#23

5.6K 158 2
                                    

Reyhan:
Jam sudah menunjukan pukul 8:45 malam. Sampai saat ini, gue belum juga menyelesaikan tugas tugas kantor gue.

"Pak, dilanjutkan besok saja," kata Andy. "Sekarang sudah malam."

"Gak perlu, biar besok aku gak perlu datang lagi ke kantor. Ini juga tinggal sedikit lagi," kataku menolak.

"Baiklah, saya pulang dulu ya pak," kata Andy. "Selamat malam."

"Baiklah, selamat malam," jawabku lalu melanjutkan tugas tugasku.

Emang sengaja, sengaja mengerjakan semua tugas ini hari ini juga. Agar besok gue gak perlu lagi ke kantor. Seharian bisa bersama dengan Ana, hal yang indah.

Kirana:
Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Sampai saat ini, Reyhan masih juga bekum datang. Biasanya jam 8 dia sudah ada disini menemaniku.

"Mungkin, hari ini dia pulang kerumah. Karna setiap malam dia selalu disini. Mungkin dia lelah menjagaku semalaman. Berfikir lah yang positif Ana," batinku.

Gue pun memutuskan untuk tidur. Karna sudah malam. Baru saja gue berbaring, tiba tiba pintu kamar terbuka. Terlihat sosok badan tegap yang memasuki ruangan.

"Reyhan," panggilku pelan namun masih terdengar.

"Eh, kamu belum tidur?" tanyanya. "Ini sudah malam loh."

"Emm, iya," kataku.

"Nungguin ya," godanya.

"Ngapain juga gue nungguin lo. Gak ada gunanya," kataku mengalihkan.

"Cie yang nungguin. Jujur aja dehh," katanya lagi.

"Malas ah ngomong sama kamu. Mending gue tidur aja," kataku lalu menutupkan selimut dan memejamkan mataku.

"Jangan ngambek," katanya sambil tertawa.

"Udah malam, tidur sana," usirku.

"Iya, iya," jawabnya lalu pergi menuju sofa yang ada.

Emang setiap malam dia selalu tidur disana. Awalnya, katanya badan dia terasa sakit semua. Tapi sejak saat itu, dia tidak pernah mengeluh lagi. Mungkin karna sudah terbiasa kali.

"Rey," panggilku.

"Hm," katanya.

"Tidur disini yuk," ajakku lalu menggeser sedikit tubuhku.

"Nanti kamu kesempitan. Gak perlu kok," tolaknya.

"Gak kok, nanti malahan badan kamu yang sakit," kataku.

"Yakin nih?" tanyanya memastikanku.

"Em, iya," jawabku gugup.

Dia pun langsung berbaring di sebelahku. Dia memeluk tubuhku. Hangat, itu yang gue rasakan.

"Makasih," ucapnya.

"Buat?" tanyaku heran.

"Semuanya," jawabnya.

"Tapi gue gak ada kasih apapun ke kamu," kataku heran.

"Gak kok, banyak yang kamu kasih ke aku," katanya lalu lelap dalam mimpi.

Lucu, itu yang bisa gue deskripsikan saat melihat wajahnya saat ini. Gue mengelus pelan rambutnya. Rambut yang sudah mulai memanjang dan lebat.

Gue pun memutuskan untuk segera tidur karna sudah malam. Gue pun memejamkan mataku dan tak lama dari itu gue pun masuk ke dalam mimpiku.

☆☆☆

Gue terbangun saat sinar cahaya matahari masuk ke dalam kamar melalui celah kecil dari gorden kamarku. Gue tidak menemukan Reyhan disampingku.

My Love [✔]Where stories live. Discover now