"Ini hari pertamaku masuk ke universitas yang sangat terkenal itu ma" ujarnya, bicara pada Sang ibu, "aku berhasil masuk, katanya universitas itu keren banget,"

Jauh di dalam hatinya, anak perempuan itu merasa sangat sedih. 19 tahunㅡ ah, hampir 20 tahun dia hidup berdua hanya dengan papanya, dia tak bisa membayangkan bagaimana papanya yang kini sudah beranjak tua itu merawatnya sendirian hingga menjadi seorang gadis seperti ini.

"Kenapa sih mama pergi? Nggak suka ya sama aku? Makanya mama pergi setelah ngelahirin aku" gumamnya, "aku pengen banget di peluk mama, kayanya mama penyayang dan berhati baik ya"

Jeno menghela napas panjang, berjalan menghampiri Lee Jeha, kemudian memegang kedua pundaknya pelan. Ikut memandang wajah mendiang Sang istri.

"Mamamu mengorbankan nyawanya supaya kamu selamat" kemudian tangannya mengusap rambut Sang putri pelan, "Dia sangat menyayangi kamu,"

"Maaf ya ma..." gumamnya.

"Mama kamu kuat, tapi tidak sekuat itu"

Jeha menghela napas samar, dia yakin sekali papanya sebentar lagi akan kembali bernostalgia dan larut akan kesedihannya. Dia bisa melihat sebesar apa papanya mencintai mamanya yang telah meninggalkan dunia lebih dulu.

Lee Jeha terkadang merasa marah pada ibunya sendiri, karena telah tega meninggalkan papanya, pun dengan dirinya yang baru saja lahir kala itu.

Tapi dia pun juga sungguh tak menyangka bahwa dirinya memiliki wajah semirip ibunya, tidakㅡ itu benar-benar sangat mirip dalam artian sesunguhnya. Identik. Bahkan seluruh keluarganya pun kerap kali menyebut bahwa ia adalah reinkarnasi dari Jung Jeha, mamanya sendiri.

Parahnya, papanya malah memberikan nama yang sama persis dengan Sang ibu.

"Papa bucin" ia mendengus pelan.

~~~

"YANGYANGG!!!! UDAH MAU JAM 9 NIH WOY BURUAN NAPA!"

"Anak siapa dah berisik bener!"

Gadis itu mendengus kesal ketika si pemilik rumah muncul dari balik pintu. Seorang pria tinggi berbadan tegap dengan separuh rambut yang telah beruban.

Om Lucas.

"Anaknya Bapak Lee Jeno!!" sungutnya, "mana sih Yangyang om?! Udah mau telat nih!"

"Sabar elah bentaran juga keluar, ngegas mulu buset kaya maknya"

Mendengar itu, Lee Jeha melotot "Mamaku kalem lho om!!" marahnya.

"Iye foto doang kalem" Sahut Om Lucas, kemudian dia mengutak-atik gadget-nya hingga memunculkan sebatang rokok disana.

"Wah ngerokok mulu, bilangin Tante Yuqi nih!" seru Jeha, mengancam.

"Minta di hujat ini anak" Om Lucas mendengus sebal.

"Om! Om Luke itu dah tuaaa, sayangi diri sendiri dong! Nanti Tante Yuqi jadi janda kan gak lucu!!" sebal anak itu.

"Weh mulutnya minta di sumpel dolar ye lu"

Om Lucas pasrah, lantas dia kembali melipat gadget-nya dan memasukkannya kembali ke dalam saku. Gadget sejenis milik Om Lucas itu dapat di lipat hingga ukurannya dapat menjadi lebih kecil dari telapak tangan.

[✔] 2. After DEAR JWhere stories live. Discover now