Ia pasrah dan hanya bisa menuruti semua rencana yang telah hyung nya itu persiapkan. Jujur hati Yoongi sangat sakit saat ini apalagi saat dengan jelas Jin hyungnya berkata

"Lebih baik mereka membenciku dari sekarang agar saat aku pergi nanti taka da tangis yang mengiringiku.." tersenyum. Bahkan hyung nya itu bisa tersenyum setelah mengatakn kalimat seperti itu.

"Hyung.. sudah berapa kali ku katakan jangan bicara seperti itu" emosi Yoongi seketika memuncak saat mendengar hyungnya terus berkata 'jika ia pergi' 'jika ia pergi'. Yoongi muak mendengar semua itu. Memangnya hyung nya akan pergi kemana?!

Yoongi tau dan Yoongi sadar sepenuhnya dengan apa arti 'pergi' yang selalu hyung nya ini ucapkan. Tapi Yoongi juga tak akan lelah untuk terus membodohi dirinya sendiri bahwa pergi yang Jin maksud ini hanya pergi meninggalkan BTS kan. Jin hyung nya tak akan pergi kemana mana lagi kan. Dia akan bisa terus bertemu hyung nya ini meski tak dalam panggung yang sama kan.

Tolong katakan semua pemikirannya ini benar. Tolong.. Yoongi benar benar tak akan memaafkan dirinya sendiri jika 'pergi' yang hyung nya maksudkan adalah pergi selama lama nya dari dunia ini. Yonggi tak bisa dan Yoongi tak akan sanggup jika itu benar benar terjadi.

"Min Yoongi, setelah ini kau akan jadi hyung tertua... Hyung percaya kau bisa menjaga mereka semua.." entah kenapa tapi mengapa mendengar ucapan itu rasanya dada Yoongi menjadi sangat sesak. Yoongi mengalihkan pandangannya kesamping. Ia tak sanggup terus menatap Jin. Dan tanpa ia sendiri sadari kini air mata itu telah turun membanjiri pipi putih mulusnya.

Jin yang menyadari bahu Yoongi kini mulai bergetar menghela nafas panjang dan akhirnya menarik tubuh Yoongi kedalam pelukannya. Menyandarkan kepala Yoongi pada dada bidangnya dan membiarkan Yoongi menumpahkan semua air mata yang sedari tadi susah payah ia tahan.

Jin tau Yoongi memang bukanlah tipikal orang yang akan menangis seberat apapun itu masalah yang ia hadapi. Sekalinya Jin melihat Yoongi menangis pun itu adalah setiap BTS mendapatkan award dan itu artinya adalah tangis bahagia bukan?! Maka dari itu sekarang Jin sadar. Keputusannya kali ini telah mendorong adiknya ini jatuh sampai titik terlemahnya.

Yoongi yang tak pernah sekalipun menangis kini berhasil menangis hebat didalam pelukannya. Ini kesekian kalinya sebenarnya Jin melihat Yoongi menangis karena dirinya. Dulu Yoongi juga menangis saat menemukannya di toilet dan kini Yoongi juga kembali menangis. Dan sekali lagi ini karena dirinya. Semua karena dirinya.

Dirinya yang terlalu lemah untuk melawan semua ini

Dirinya yang terlalu pasrah pada takdir yang terus merenggut satu persatu kebahagiaanya

Dan Dirinya yang egois akan semua keputusan yang ia ambil

Ia sadar ini semua salahnya. Namun Jin benar benar ingin menekankan pada adiknya ini bahwa titik lemah ada bukan untuk membuatnya semakin terpuruk, tapi ia ada untuk menyadarkan kita bahwa inilah saatnya untuk bangkit. Maka dari itu, Jin juga ingin Yoongi bangkit sekarang. Jin tak mau jika nanti Yoongi malah akan semakin terpuruk melihat keadaannya setelah ini.

Yoongi balas memeluk erat Jin yang sedari tadi terus setia menepuk nepuk halus punggungnya, berusaha untuk menenangkan tangisannya yang semakin menjadi.

"Hyung yakin kau bisa Yoongi-ah..." Jin masih terus berusaha menenangkan Yoongi

"Tapi kumohon hyung juga berjanji akan kembali...hiks... kumohon hyung.."pertama kali. Jujur ini pertama kalinya Jin mendengar Yoongi bisa memohon sampai selirih itu padanya. Rasanya kini hatinya sedang diris iris oleh ratusan pisau tajam. Hatinya perih. Hatinya sakit mendengar lirihan Yoongi yang begitu memilukan memohon agar dia kembali lagi.

형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √Where stories live. Discover now