Babak Dua: Hampir saja

56 3 2
                                    

Bekerja bukanlah sesuatu yang menyenangkan, itu melelahkan, menguras energi kehidupanmu dan seluruh kesenangan dalam hidupmu, ditambah dengan bersekolah, semuanya menjadi kuadrat. Tetapi setidaknya tempat di mana aku bekerja tidak menambahkan begitu banyak stress ataupun sesuatu yang tidak baik bagi kesehatan fisik serta mentalku. Bekerja dengan Tyler merupakan sebuah anugerah yang aku bisa dapatkan dengan satu kocokan dadu di atas meja judi bernama hidup.

Hari ini aku sekolah seperti biasa. Tyler mengetahui bahwa kemarin aku membolos seharian demi mendapatkan pekerjaan, jadi dia memberikan aku shift malam untuk melaksanakan pekerjaanku agar tak menganggu kegiatan sekolahku. Dia bahkan membiarkan diriku untuk membawa tugas sekolah jika itu memang diperlukan. Kini aku sedang berada di dalam kelas memperhatikan guru menjelaskan materi, sesuatu yang bahkan sangat baru untukku karena aku sangat mudah sekali untuk teralih pikirannya.

Ngomong-ngomong tentang itu juga, aku telah mengembalikan sepeda yang aku pinjam. Aku mendengar kabar bahwa anak lelaki sekolah ini sangat kesal sepedanya menghilang. Jadi aku tinggalkan sepeda itu kembali tempatnya dengan note kecil permintaan maaf serta selembar uang sepuluh dolar.

"Apa ada yang ingin mencoba mengerjakan soal di depan?" Tanya guru itu berdiri seakan memberikan para siswa kesempatan untuk maju, tetapi jangan terlalu berharap kepada manusia yang bahkan pikirannya sudah tidak ada di sini.

"Kenapa tidak kau saja, Ol?" Tanyaku kepada Olivia yang sibuk menulis di bukunya.

"Kau pikir apa alasan aku tidak memperhatikan pelajaran Kimia yang ada di depan selain aku tidak menyukainya?" Balas Olivia sedikit kesal dan memperlihatkan dengan jelas dia sedang menggambar di halaman belakang bukunya yang sudah dipenuhi dengan coretan.

"Tidak ada yang mau?" tanya guru kami kembali dan dia berjalan menuju mejanya. Membuka sebuah map biru muda berisi kertas absensi kelas ini. "Jika kalian bisa, kalian akan mendapatkan nilai tambah unutk ulangan semester kalian." Jelasnya kembali dan melihat kami semua.

Aku melihat seluruh anak-anak kelas yang tampak tidak tertarik dengan tawaran itu. Semuanya tampak terdiam seperti patung yang melumut dan terkikis oleh waktu, mereka bahkan tidak berusaha untuk sekali saja mencoba, maksudku sesuatu yang ditawarkan oleh guru itu hanya kesempatan sekali seumur hidup. Aku menarik nafas panjang dan mengangkat tanganku ke atas.

"Kau ingin mengerjakan soalnya?" Tanya dia. Aku mengangguk dan dia tersenyum. "Majulah."

Aku bangkit berdiri dari kursi dan berjalan melewati beberapa meja. Guru itu mengarahkan spidol hitam yang sebelumnya ia gunakan untuk menerangkan segala kerumitan di papan tulis ini.

"Jika aku salah, apa tawaran itu tetap ada?" tanyaku.

"Tentu, walaupun akan ku berikan setengah dari tawaranku." Jelasnya.

Aku mengangguk dan mengalihkan pandanganku ke arah papan tulis. Membaca soal itu dengan teliti sebagai bagian dari akting dan untuk memperpanjang waktu. Tentu aku sudah menghafal degan cermat setiap angka dan apapun kekacauan yang ada di soal itu di luar kepalaku—bahkan aku sudah mendapatkan cara menjawab soal ini.

Aku mulai menulis jawaban dari soal tersebut, sesuai dengan pemikiran yang ada di otakku. Aku dapat merasakan bahwa guru kami sedang melihatku. Aku sengaja berbuat kesalahan-kesalahan kecil agar dia tidak curiga dan lagi-agi ini adalah bagian dari memperpanjang waktu.

"Menarik kau mengerjakannya dengan cara ini." lirih guruku yang kini berada di belakangku.

"Aku mempelajarinya dari intenet. Menurutku ini cocok daripada menggunakan cara panjang yang lama." Balasku dan jelas-jelas itu bohong. Aku beberapa kali menyusup ke perpustakaan kampus atau universitas, membaca tesis mahasiswa atau sekedar untuk menikmati wi-fi yang super kencang dan kemudian di akhir hari, aku akan dikejar-kejar oleh petugas keamaan ketika mengetahui bahwa aku bukan mahasiswi kampus. "Baiklah selesai." Jelasku memutar tubuhku ke arahnya.

Why Don't We? [alternative version NKOTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang