Part-19

1.3K 192 5
                                    

"Akh! Sial!" Umpat Taehyung yang kesal.

Ia merasakan pusing diarea kepalanya. Ia hanya bisa memijit pelipisnya itu dan untuk menghilangkan kesuntukkan dan rasa pusingnya itu, ia pun menyalakan musik dari ponselnya.

Flashback on

"Oke, Kau masih bisa memikir-mikirkannya! Aku permisi dulu." Tzuyu melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan ini. Namun, ia berhenti sebab Taehyung memanggilnya dan menghentikan langkah itu.

"Aku terima!" Ucap Taehyung mantap.

"Kau mau bekerja sama denganku?" Tanya Tzuyu lagi yang memastikan.

Taehyung hanya mengangguk pelan yang kemudian beralih ke laptopnya. "Seperti yang kau katakan! Aku akan mengambil apa yang sudah menjadi milikku!" Ujarnya dengan senyuman penuh arti.

"Apa yang harus aku lakukan?" Lanjutnya.

Tzuyu hanya diam saja. Ia mengambil benda pipih diatas meja kerja Taehyung dan mengetik entah apa itu.

"Akan kuberitahu nanti...." Jawab Tzuyu sambil mengembalikan benda pipih itu ketempat semulanya. "Owh, iya! Kau maukan Jihyo menjadi milikmu lagi?" Lanjutnya dan hanya anggukan dari Taehyung yang ia dapatkan. "Jadi, jangan menghalangiku untuk melakukan suatu hal, Tn. Kim! Apapun itu!" Ucapnya Tzuyu disertai dengan smirknya.

Taehyung memutar tubuhnya dikarenakan kursi yang ia duduki ini. "Asalkan tidak menyakitinya! Dan jika kau menyakitinya? Kau akan mendapatkan balasan dari perbuatanmu itu, Nona Choi!" Bisiknya yang entah kapan berada disamping Tzuyu saat ini.

Sehingga terjadi perang mata dan wajah datar sedatar tanah gersang diantara mereka berdua. Namun, tidak ada siapapun yang bisa mengalahkan tatapan datar dari Taehyung sebab baru beberapa detik saja, Tzuyu sudah mengalihkan pandangannya.

"Aku permisi dulu. Semoga harimu menyenangkan..." Tzuyu tersenyum sinis yang setelah itu pergi dari hadapan dari Taehyung.

Taehyung mengusap rambutnya secara kasar. Ia juga mengumpat yang diakhiri dengan Tawa pedihan. "Hahaha! Aku-aku akan melakukan apapun! A-apapun itu! Aku-yah! Harus mendapatkanmu. Bagaimana pun caranya!" Isaknya sampai-sampai matanya yang tadinya tajam itu, menjadi merah akan menahan sakit yang teramat.

Flashback off.

●○●

Sudah beberapa jam ini Jihyo hanya berdiam diri di Kamar hotelnya. Ia juga setiap lima belas menit mengganti kompres Jungkook yang terkena demam tinggi dan itu karena ulahnya.

"Maafkan aku Jungkook, karena aku aku jadi seperti ini.  Itu juga membuat diriku tidak bisa jalan-jalan mengelilinya Paris! Sebab tengah malam nanti, kita akan kembali ke Korea." Monolog Jihyo. "Bodoh sekali kau Jihyo! Kenapa kau harus bermain hujan-hujanan?!" Lanjutnya dan entah dengan siapa ia berbicara.

"Kau dari dulu memang bodoh!"

"Iya, memang. Aku bodoh! Aku-?" Sontak Jihyo berhenti berbicara saat ia mendengar suara menjengkelkan itu ditelinganya. "Kapan kau bangun?" Tanya Jihyo secara spontan.

Jungkook mendudukkan dirinya. Ia mengganti posisinya dari tiduran menjadi duduk. "Kau mau apa? Kau masih sakit!" Teriak Jihyo yang tepat ditelinga Jungkook.

Jungkook menutup kedua telinga dengan tangan yang ia miliki itu. "Kau ini kenapa sih? Kau tak perlu berteriak! Mengerti?" Ujar Jungkook dan Jihyo hanya menyengir saja.

"Lagipula kenapa kau disini? Kenapa kau tidak keluar dan jalan jalan saja" Lanjutnya.

Jihyo duduk berhadapan dengan Jungkook. "Kau sakit! Mana mungkin aku meninggalkanmu? Walaupun kau tidak menganggapku sebagai istrimu tapi tetap saja aku ini istri secara agama dan hukum bagimu! Jadi, aku tetap disini. Merawat dan menjagamu" Jelas Jihyo yang membuat Seorang Kim Jungkook Terpukau kagum akan perkataan gadis yang selalu ia anggap sebagai gadis gila.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Where stories live. Discover now