Part-16

1.4K 197 10
                                    

Jihyo's Pov.

Jungkook memang tak pernah bohong. Pasalnya, saat ini aku dan dia sedang duduk di sebuah kursi taman dekat menara Eiffel, didepannya pula. Beberapa kali aku mengucek kedua mataku untuk memastikan apakah aku memang benar benar ada diparis atau ini hanya mimpi! Namun aku percaya jika saat ini aku berada diparis saat Jungkook mencubit lenganku.

 Beberapa kali aku mengucek kedua mataku untuk memastikan apakah aku memang benar benar ada diparis atau ini hanya mimpi! Namun aku percaya jika saat ini aku berada diparis saat Jungkook mencubit lenganku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah sudah percaya Nona?" Cibirnya.

Aku hanya acuh kepadanya sambil memakan sebuah ice cream rasa Vanila yang dibelikan Jungkook barusan.

"Jungkook!" Panggilku dan dia hanya menoleh sekejap.

"Kenapa kau terkadang baik kepadaku dan kadang juga jahat melebihi iblis?" Tanyaku. Kalau ada orang yang mendengar ini, mereka pasti akan menegurku karena aku membicarakan ini langsung kepada orangnya.

Ia masih fokus dengan ice creamnya hingga habis. Setelah itu, ia menatapku dan tak sengaja ice cream yang ingin kumasukkan kedalam mulutku, mencoret sedikit wajahku.

Oh, sial. Umpatku.

Kenapa aku terasa berbeda saat menatap bola mata hitamnya itu. Sesuatu yang aneh dan aneh terus aneh tapi lupakan saja.

Aku sontak menghapusnya dengan ibu jari tangan kananku dan tangan kiriku menggenggam separuh ice creamku itu.

"Dasar kau Jihyo!" Batinku.

Namun tak ada angin, tak ada hujan dan tak ada petir. Tangan kokohnya itu, menghapus jejak ice cream secara lembut diwajahku. Aku benar dan secara nyata merasakan tangan hangatnya itu menyentuh pipiku.

Tetapi, aku langsung menyingkirkan tangannya dan berusaha sendiri untuk menghapusnya.

"Maaf! Tadi, wajahmu." Ucapnya yang meminta maaf.

Tunggu dulu!

Dia meminta maaf?

Kim Jungkook?

Benar benar fantastic! Kenapa dengan dia? Apakah dia baru saja merestart otaknya? Atau ia baru saja jatuh dari pohon dan terbentur sangat keras?

Kenapa aku harus pusing dan sibuk untuk mencari jawabannya. Mungkin ini hanya kebetulan saja dan aku iyakan.

"Eh-tentang pertanyaanmu aku tak tahu mau jawab apa! Yang pastinya aku hanya tidak mau kau mengadu kemamaku karena aku memperlakukanmu tidak sewajarnya" jawab enteng Jungkook.

Sudah kubilangkan?

Ini hanya kebetulan dan kumohon bangunkan aku sekarang! Pleaseee.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Where stories live. Discover now