Part-11

1.4K 217 20
                                    

Resepsi pernikahan telah usai. Para undangan telah meninggalkan altar dan pulang kerumah masing-masing.

Terlihat Jihyo saat ini yang sedang berusaha mati-matian untuk memasang resleting baju tidurnya.

Sudah beberapa menit yang lalu, ia melakukan ini dan hasilnya tetap sama! Tidak  bisa terpasang.

"Tidak mungkin aku meminta bantuan kepadanya!" Batin Jihyo yang menatap dirinya di cermin kamar mandi.

"Tapi? Tidak mungkin jugakan, kalau aku disini terus?" Pikir Jihyo.

Dengan segenap hati dan sedikit paksaan. Jihyo memutuskan untuk keluar dan mencari batang hidung Jungkook yang saat ini menjadi SUAMINYA.

Dan ia melihat Jungkook sedang sibuk dengan laptopnya. Entah apa yang ia lakukan dengan laptop itu.

Jihyo berjalan mendekati Jungkook yang sudah memakai kaos putih dan celana training hitam.

"Mm...Jungkook." Ucap Jihyo yang memilin rambutnya. Ia seakan takut berbicara kepadanya, padahal dulu ia selalu memaki pria didepannya ini.

Mendengar namanya dipanggil, Jungkook hanya menoleh sekilas dan kembali berfokus diri dengan monitor laptopnya.

"Jung-jj-"

"Apa?" Singkatnya yang membuat Jihyo gugup untuk apa.

Jihyo menarik napas secara dalam-dalam yang kemudian ia buang secara perlahan-lahan. "Bisakah kau membantu untuk memasang resleting bajuku ini? Kumohon bantu aku karena aku tak mungkin keluar untuk mencari bantuan." dengan sekali napas, Jihyo dapat mengeluarkan masalahnya itu.

Jungkook menatap mata bulat itu secara dalam. Namun, tak lama ia pun mengalihkan pandangannya.

Jungkook berdiri dan menaruh laptopnya diatas kasur. "Berbaliklah!" Perintah Jungkook yang dilaksanakan oleh Jihyo.

Jungkook menyingkirkan rambut Jihyo dengan menaruhnya di samping  kanan Jihyo. Setelah itu, Jungkook pun mulai meraba bagian punggung Jihyo untuk menaikkan resleting bajunya itu. Jihyo seperti tersentrum oleh listrik saat tangan kokoh nan dingin itu menyentuh punggungnya.

"Pelan-pelanlah!" Ucap Jihyo yang tak mau jika gaun tidurnya rusak gara-gara tangan Jungkook.

"Diamlah! Aku berusaha saat ini. Ini tidak akan robek" Ujar Jungkook.

"Jangan banyak bergerak karena ini juga menyakitiku, Jihyo!" Pinta Jungkook terlihat kesal dengan Jihyo.

"Menyakitimu? Aku yang seharusnya kesakitan dan gerah. Cepatlah! Aku mau tidur!" Perintah Jihyo.

"Argh! Lihat gara-gara kau!" Saat Jungkook menaikkan resletingnya, secara spontan resleting itu membuat jari telunjuknya mengeluarkan darah. Alhasil, membuat Jungkook tambah kesal dan Jihyo hanya memasang wajah polosnya.

"Maafkan aku, kau sampai berdarah Jungkook. Tunggu sebentar." Ujar Jihyo kepada Jungkook yang segera mencari Kotak P3K.

Dan dibalik pintu, nampak seorang wanita yang sedang menguping pembicaraan antara Jihyo dan Jungkook didalam kamar. Nyonya Kim hanya tertawa saat mendengar percakapan anak dan menantunya itu.

"Apa yang mama lakukan?" Tanya Taehyung yang lewat dan melihat mamanya menempelkan telinganya di depan pintu. Taehyung sebenarnya berniat kedapur untuk mengambil air putih sebab air yang dibotolnya telah  habis.

Nyonya Kim menempelkan Jari telunjuknya didepan bibirnya untuk menyuruh putranya diam dan tidak berisik. Nyonya Kim juga menyeret tangan anaknya untuk menjauh dari kamar Jungkook.

"Kau tahu sayang, adikmu itu benar-benar tidak sabaran." Ucap Nyonya Kim yang tak masuk dipikiran Taehyung.

Taehyung menggarut kepalanya yang sama sekali tak merasa gatal. "Aku tak paham maksud mama?" Ujarnya yang membuat Nyonya Kim menepuk jidatnya.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Where stories live. Discover now