34.

2.3K 79 6
                                    

Bara membawa sebotol sampanye dan gelas yang berisi es batu.

"Masih menungguku?"

"Tentu saja, kau lama sekali"

"Maaf tadi masih sedikit ada urusan. Biasalah telfon dari kantor"

"Gak papa, cepat Bar, aku penasaran"

"Baiklah"

Bara mengambil potongan es dan mengusapkannya ke tubuh Diana. Perlahan dari payudara semakin turun ke perut Diana.

"Hmmmptt...", desah Diana.

Tangan Bara bergerilya kearah inti tubuh Diana. Meraba dan menggesekkan dengan pelan.

"Ah, Bar, ini..."

Bara tersenyum saat melihat Diana terangsang. Tangan Bara semakin mempercepat gerakannya. Menggesek gesekkan, dan mulai melepas tali celana dalam merah menyala itu.

"Sungguh indah. Kau merawatnya?"

Diana hanya mengangguk pasrah. Bara mendekatkan kepalanya ke arah vagina Diana. Menghirup dan menjilat bagian sensitif Diana. Dan mulai memasukkan jari tengahny ke vagian.

"Hm, Bara, apakah ini alat yang kami maksud", tanya Diana polos.

"Iya, apa kamu keberatan dengan semua ini?", Tanya Bara tersenyum senang.

"Tidak, tapi jangan melewati batas,. Karena semuanya, keperawanan ku hanya milik suamiku", kata Diana sambil menggigit bibirnya.

"Iya aku tahu, aku tidak akan melebihi batas,aku hanya ingin mengajarkanmu, sesuatu yang belum pernah kamu rasakan", kata Bara sambil terus menyesap .

"Dan apa yang harus aku lakukan", tanya Diana.

"Cukup diam dan nikmati saja", kata Bara mantap.

"Emmpt,.... Rasanya aku mau pipis", kata Diana pasrah

"Pipislah, aku akan menyesapnya", ujar Bara

"Kau gila, orang tuaku tidak pernah mengajarkan aku kencing di wajah orang lain, terlebih orang yang lebih tua dariku", kata Diana marah.

"Shittt, persetan dengan ajaran itu, diam dan jangan cerewet", kata Bara marah.

"Uuuhhhh,... Kau pria yang menyebalkan, masih bisa marah saat seperti ini", kata Diana mengejek.

Tak terima dengan ejekan Diana, Bara semakin mempercepat gesekan jari tengahnya. Dan mulutnya tak tinggal diam, terus menyesap dan menjilat cairan cinta yang terus keluar bahkan mengalir dengan tidak tahu malunya,

"Barrra, aku , hmmmm, ahhhh, aku akan keluar,...., Uhhhhh", kata Diana pasrah.

Bara tersenyum puas, Dia menikmati kesempatan ini, menikmati seorang gadis yang masih suci.

 He's Your SonOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz