8.

9.1K 303 0
                                    

Inka terbangun saat merasakan pergerakan kecil di sampingnya. Wajahnya memanas, saat mengingat percintaan panas yang baru saja Inka alami. Di lihatnya keadaan sekitar, sungguh sangat berantakan. Pakaian mereka berserakan dilantai. Inka menggeleng gelengkan kepala, merasa semakin malu. Diliriknya bocah tengik di sampingnya, bocah yang membuatnya merasa seperti mengalami malam pertama lagi.

Inka menutup wajahnya dengan selimut, dan secara tak langsung dapat melihat kalau tubuh mereka masih sama sama polos. Pipi Inka semakin memerah saat tanpa sengaja tangannya memegang benda panjang, besar, dan padat yang mulai berdiri tegak. Inka terkikik sendiri, saat kilasan percintaan mereka yang begitu menggairahkan.

"Jangan dipegang mbak, nanti aku pengen lagi. Aku kelelahan mbak"

"Ih, apaan sih. Gak usah mulai deh. Malu"

"Gak usah malu mbak, cuman kita berdua disini. Mbak, ayo kita mandi. Aku ingin mengajak mbak jalan jalan, sebelum kita kembali ke kehidupan masing masing"

"Baru jam 7 pagi Al, aku masih capek dan ingin tidur"

Aldo bangun dari tidurnya dan segera meraih Inka dalam gendongannya.

"Aw, perih. Kamu pelan pelan angkatnya!"

"Maaf mbak, aku gak sengaja"

"Turunin, aku mau pakai baju dulu. Kamu juga pakai dulu bajumu. Jangan telanjang bulat seperti itu"

Aldo tak menggubris perkataan Inka. Ia tetap membawa Inka masuk kedalam kamar mandi. Aldo mendudukkan Inka di pahanya dan mulai mengisi air hangat didalam bath up.

"Mana yang sakit mbak? Mana yang perih? Aku obatin ya"

Belum sempat menjawab, tubuh Inka meremang karena jari Aldo telah meremas, meraba,dan bergesekan dengan vaginanya.

"Ahhhh, Aldo aku...."

"Aku apa mbak?", tanya Aldo semakin memasukkan jari tengahnya kedalam inti Inka.

"..."

"Aku suka dengan reaksi tubuh mbak, selalu basah saat aku menyentuhnya", kata Aldo sensual.

Aldo menurunkan Inka dari pahanya, menuntunnya kebawah sower, dan tanpa pemberitahuan memasukkan juniornya dari belakang. Bercinta dengan model seperti ini sungguh menggairahkan.

"Ah mbak, mbak masih sesempit yang semalam. Ohhh aku suka"

"Erghhh lebih cepat Al, aku menyukainya

Satu jam kemudian

"Al, aku harus pulang. Hari ini suamiku akan pulang dari luar kota. Aku tidak ingin membuatnya curiga"

"Kenapa buru buru mbak, aku masih ingin lagi dan lagi"

"Sessst, kamu gak capek? Kita sudah melakukannya 4x lo. Semalam 2 ronde. Barusan di kamar mandi 2 ronde. Terus terang aku sudah tidak bisa lagi. Badanku remuk semua"

"Hehehe, mbak bisa saja. Ayo aku antar pulang, sekalian kita cari makan. Tapi kalau boleh makan mbak juga bisa", kata Aldo mengerling nakal.

"..."

"Aw,sakit mbak. Jangan mbak getok kepalaku pakai sisir. Nanti berdarah"

"Huu lebay"

"Lebay tapi suka kan"

"Tahu ah gelap"

 He's Your SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang