The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]

The Bad Jerk - Ekstra Part 1

14 tahun kemudian..

"Kakak sedang apa ? Kakak mau ini ?" ucap Lucy yang tiba-tiba saja datang menghampiri Nathan yang saat ini tengah duduk sendiri diayunan halaman belakang rumah mereka, sambil membawa sebungkus besar snack ditangannya.

"Aku sedang mencari udara segar saja. Bukannya kau ada pemotretan minggu depan ? Kenapa kau makan snack seperti ini ? Bagimana jika berat badanmu naik nanti ? Jangan salahkan aku karena aku sudah memperingatkanmu, ya." ucap Nathan setelah mencomot snack yang saat ini tengah dipangku adiknya itu,

"Aku sedang sangat stres saat ini, kak. Dan menurut apa yang kubaca dimajalah, memakan banyak cemilan bisa membantu menghilangkannya. Aku tidak peduli dengan pemotretan itu. Toh mau sebanyak apapun aku makan tubuhku tetap bagus terlihat dari sisi manapun." ucap Lucy sambil memakan snacknya dengan rakus disana,

"Kemana Connor ? Biasanya kau selalu mengganggunya saat dia ada dirumah ? Apa dia sudah pergi ?" ucap Nathan sambil mengecek isi ponselnya disana,

"Ya, seperti biasa dia pergi karena jadwal syutingnya yang padat itu. Kakak harus berjanji padaku untuk tidak akan menjadi artis seperti kakak Connor di masa depan ya. Carilah pekerjaan lain yang tidak memakan banyak waktu seperti itu." ucap Lucy yang mau tak mau membuat Nathan tertawa mendengarnya,

"Memangnya kenapa ? Menjadi artis, 'kan itu pekerjaan yang bagus. Kita menerima banyak hadiah dari orang-orang yang bahkan kita tidak kenal. Menjadi idola semua orang. Menjadi terkenal dan juga cepat kaya. Apa salahnya menjadi artis ?" ucap Nathan yang sengaja ingin menggoda adiknya itu,

"Pokoknya tidak boleh. Nanti kakak tidak punya waktu lagi untukku. Kakak harus tetap ada disini. Kakak Ken sudah mulai sibuk dikantor sekarang, kakak Connor juga sibuk dengan syutingnya... aku tidak mau kakak juga ikutan sibuk dan aku akhirnya kesepian sendiri dirumah. Apa kakak setega itu padaku ?" ucap Lucy sdih membuat Nathan merasa bersalah karenanya,

"Aku hanya becanda saja tadi, kenapa kau menanggapinya dengan serius sekali." ucap Nathan sambil merangkul hangat pundak adiknya itu merasa menyesal,

"Memangnya siapa yang bercanda dengan raut wajah yang serius seperti itu ? Lucu sekali." ucap Lucy sedih dan terang-terangan mengejek kakaknya disana, membuat Nathan akhirnya mau tak mau mencari akal agar adiknya itu mnyudahi ksedihannya itu,

"Tapi memang seperti inilah wajahku, Lucy. Kau tidak bisa menyalahkan wajahku seperti itu. Lagipula, meski aku seperti ini aku tetap perhatian padamu. Tadi siang saja meski kau tidak memintanya, aku membelikan es krim kesukaanmu, aku dengan senang hati membelikannya." ucap Nathan pelan tapi mampu membuat Lucy memekik kegirangan,

"Benarkah ? Dimana ? Pasti dikulkas kan ? Aku akan langsung memakannya sekarang ! Aku menyayangimu kakak. Terima kasih, ya !" ucap Lucy kemudian memeluk dan mencium pipi kakaknya sekilas sebelum akhirnya pergi masuk kedalam rumah untuk mengambil es krim yang dimaksud kakaknya tadi,