TBJ 53 - Punishment

13K 609 25
                                    

Pagi harinya...

Pagi ini Lara sudah menyiapkan segala keperluannya untuk pergi dari rumah Adrian. Ia sudah membereskan pakaian miliknya dan Kenzo juga segala sesuatu yang dulu sempat dibawanya kemari.

"Jangan melihat Mommy dengan tatapan seperti itu, boy. Ini bukan rumah kita. Kita harus pulang, sekarang. Meski uncle mu itu mungkin saja masih marah padaku tapi, dia 'kan masih berada di Texas saat ini. Kita akan memikirkan jalan keluar lainnya saat dia sudah pulang nanti. Yang terpenting adalah selama Mommy bersamamu, kita berdua akan baik-baik saja." ucap Lara pada Kenzo yang saat ini tengah menatapnya.

"Da~dada.. dwadadada.." begitulah gumam Kenzo sambil melempar-lemparkan mainannya kesembarang tepat.

Ya, Lara tahu kenapa Kenzo melakukan itu. Putranya itu sepertinya sedang marah sekarang.

Hmm.. Lara menjadi merasa kasihan pada putranya itu. Entah mengapa Adrian pagi ini tidak datang untuk hanya sekedar menyapa putranya itu. Lara tahu jika Adrian tengah marah padanya tapi, jangan hanya karena itu ia menjadi merasa marah juga pada Kenzo. Itu tidak benar.

"Mungkin saja Daddy mu sedang sibuk saat ini, sayang. Tapi akan kutakan ini padamu, sekarang. Cobalah untuk tidak terlalu mengharapkan kehadirannya lagi mulai detik ini. Biarkan dia menjalani kehidupannya sendiri. Kau masih memiliki aku disini. Bersyukurlah akan hal itu." ucap Lara membuat Kenzo berhenti melempar-lemparkan mainannya dan Lara tersenyum melihat itu.

"Kalau begitu, ayo kita pergi sekarang." ucap Lara lagi dan dengan sigap menggendong putranya dengan satu tangannya lagi dibuatnya untuk membawa tas berisi barang-barang miliknya dan Kenzo. Ya.. cukup ringan karena Lara menatanya dengan benar kali ini.

Kenzo yang berada digendongan Lara langsung memeluk Leher Mommynya dan menyandarkan kepalanya dibahu Mommynya disana. Mungkin itu salah satu bentuk kasih sayang bocah itu pada Mommynya.

Lara lalu mencium kepala putranya itu penuh sayang bersaan dengan dirinya yang membuka pintu kamarnya untuk keluar dari sana. Tapi...

Didepan pintu kamarnya sudah berdiri Adrian dengan tampang tegas dan penuh wibanya disana. Tapi ada sesuatu yang aneh dari pria itu kali ini. Jika biasanya penampilannya selalu rapi, kali ini terlihat rambutnya sedikit acak-acakan dan kantung matanya yang menghitam tanda jika pria itu kurang tidur semalam.

"Mau kau bawa kemana putraku ?" ucap Adrian dengan suara bassnya dan tentu saja itu membuat Lara mengernyit bingung.

Bukan karena suara Adrian, tapi karena bau alkohol yang tercium sangat kuat saat pria itu bicara padanya tadi.

Apa tadi malam pria itu habis minum-minum ?

"Aku akan pulang ke rumah, sekarang. Kurasa ini adalah waktunya aku pulang selagi Alex masih berada di Texas. Kami tidak ingin membebani dan merepotkanmu lebih lama lagi. Aku permisi." ucap Lara lalu berjalan melewati Adrian begitu saja tanpa rasa takut atau ragu sedikitpun. Tapi..

Langkah Lara terhenti saat ada dua pria bertubuh besar dan memiliki tampang garang menghentikannya. Dilihat dari penampilannya yang memakai setelan jas hitam dan juga memakai alat komunikasi ditelinga mereka, tidak salah lagi. Mereka adalah seorang bodyguard.

"Kalian pergilah. Aku akan memanggil kalian lagi nanti. Tetap berjaga-jagalah disekitar sini." ucap Adrian yang sepertinya saat ini berada tak jauh dibelakang Lara.

Detik itu juga para bodyguard yang sempat menahan Lara tadi langsung berjalan pergi dan terlihat kembali berjaga-jaga disekitar sana.

Dan Lara sendiripun langsung membalikkan badannya untuk mencari tahu apa maksud Adrian menyewa bodyguard seperti itu.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang