TBJ 50 - It's GREAT !

13.7K 637 11
                                    

Kesal.

Ya.. begitulah perasaan Adrian, sejak pertengkarannya tadi pagi dengan Lara. Meski hari sudah sore dan sudah waktunya makan malam tiba, rasanya Adrian merasa sangat malas untuk beranjak pergi dari kantornya dan pulang kerumah. Tidak seperti yang biasa dirasakannya, rasa tidak tahannya untuk segera pulang untuk bertemu dengan Lara dan putranya.

Saat ini Adrian tidak ingin pulang karena.. ia merasa tak ingin mendebatkan permasalahan ini lebih jauh dengan Lara. Apalagi jika membayangkan Lara hanya memikirkan rencananya sendiri untuk menikah dengan pria pilihan Alex. Itu membuat Adrian tidak suka dan merasa emosi setiap kali mendengarnya.

Kepala Adrian terasa berat dan pusing, sekarang. Disatu sisi ia tengah direpotkan dengan persiapan pernikahan mendadaknya dan disisi lainnya pertengkarannya dengan Lara yang memang sering terjadi beberapa hari belakangan.

'Apakah aku sudah membuat keputusan yang salah ? Apa sikapku sudah keterlaluan pada Lara ? Sungguh aku tidak bermaksud mengancamnya hingga seperti itu, tapi... wanita itu memang keras kepala. Dia baru bisa berpikir dengan jernih setelah aku mengancamnya. Lihat saja nanti dia pasti mau mengikuti rencanaku ini dan... meskipun dia mencoba menghentikannya, tak akan kubiarkan dia melakukan hal itu.' batin Adrian dalam hati.

Ditengah kegiatannya yang melamun dan tengah berpikir itu, tiba-tiba Adrian mendapatkan sebuah pesan masuk diponselnya dan... dia bisa menebak dari siapa itu. Pasti dari Papanya.

Akhirnya Adrian membuka pesan itu dengan malas dan.. siapa yang menyangka jika isi pesan itu membuatnya merasa sangat bahagia dan senang karenanya.

From : Lara 💞

Bukankah ini sudah waktunya kau pulang dari kantor ? Bergegaslah pulang dan ayo kita persiapkan acara pernikahan kita bersama. Aku tidak suka menunggu jadi cepatlah.

Setelah membaca pesan dari Lara itu tubuh Adrian merasa seperti tersengat listrik berjuta-juta volt yang langsung saja membuatnya bersemangat seketika itu juga.

Adrian bangun dari kursi kepemimpinannya itu dan meloncat-loncat bahagia disana, untuk melampiaskan rasa bahagia dan senangnya itu. Sungguh, ia merasa sudah lama sekali tidak merasa sebahagia dan sesenang ini dalam hidupnya.

Akhirnya kekhawatiran Adrian berakhir, sekarang. Kekhawatiran akan jawaban Lara yang mungkin saja tidak mau menikah dengannya dan menolak rencananya. Tapi, Adrian bersyukur itu tidak terjadi.

Lara setuju.

Lara sudah setuju untuk menikah dengannya.

Astaga ! Adrian merasa sangat-sangat-sangat senang dengan hal ini. Sungguh.

"Pak.. maaf saya mengganggu tapi, semua karyawan sudah pulang dan saya akan menutup kantor, sekarang." ucap seorang penjaga kantor yang saat ini ada diambang pintu ruangan Adrian dengan tatapan yang menunduk takut.

Karena suasana hati Adrian sedang baik saat itu, akhirnya dengan perasaan senang pria itu menghampiri penjaga kantornya itu sambil memakai jasnya.

Penjaga kantor Adrian sendiri disana merasa bingung saat mendapati bossnya disana terlihat menghampirinya dengan tersenyum senang, padahal biasanya bossnya itu selalu marah saat ada seseorang yang tidak berkepentingan khusus dengannya menegurnya.

Aneh.

"Kau sudah menjaga kantor ini dengan baik. Anggap saja ini bonus kecil untuk kerjamu itu. Ambilah, dan juga lekaslah pulang setelah ini, keluargamu pasti menunggumu dirumah." ucap Adrian setelah memberikan beberapa lembar uang ratusan dolar pada penjaganya disana lalu pergi berlari dari sana untuk segera pulang ke rumahnya.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang