TBJ 52 - Clear

12.1K 606 15
                                    

"Dia terlihat seperti pria yang baik. Dimana kau mengenalnya, sayang ?" ucap Marcus pada Lara yang saat ini tengah berdiri disampingnya.

"Dia sebenarnya adalah teman Alex. Aku mengenalnya begitu saja sejak saat itu ia diajak oleh kakak ke rumah. Dan ya, pertemanan kami terjadi tanpa terduga. Tapi aku lebih menganggapnya sebagai seorang kakak daripada seorang teman. Dia juga seorang pendengar yang baik. Saat aku ada masalah dia selalu memberiku solusi apa yang harus kulakukan. Seperti saat itu, saat aku merasa sangat gusar dan gelisah karena dokter mengatakan jika Kenzo dalam keadaan kritis dan hanya kecil kemungkinan putraku itu akan selamat, Ivan mengatakan padaku jika itu bukan waktunya untuk bertingkah gelisah. Ivan berusaha membuatku tenang dan meyakinkanku jika semuanya pasti baik-baik saja jika aku berdoa dan memohon pada Tuhan untuk kesembuhan juga keselamatan putraku. Dan dia benar. Kenzo dapat melewati masa kritisnya dan selamat. Putraku itu sekarang tumbuh dengan baik dan sehat. Aku bersyukur untuk itu." ucap Lara sambil melihat Adrian dan Kenzo yang saat ini tengah bermain didekat kolam.

Marcus hanya mengangguk kecil tanda mengerti semua ucapan Lara itu.

Ya.. hari sudah menjelang sore, dan mereka semua saat ini berada halaman rumah Marcus. Mereka saat ini tengah menemani Ana yang saat ini sedang menjalani terapi penyembuhan mentalnya dengan Dr. Ivan dan juga tengah menikmati pemandangan lain dimana terlihat Adrian dan Kenzo sedang bermain dengan ceria dan bahagianya didekat kolam.

Dr. Ivan. Ya. Lara lah yang menelfon pria itu untuk datang. Dokter psikolog yang juga adalah teman Alex. Ya.. Lara mempercayakan Ana untuk melakukan konsultasi dengannya. Karena Lara sudah mengenal Ivan dan tahu bagaimana kemampuan Ivan, jadi Lara merasa tidak perlu merasa khawatir. Lara yakin Ana akan segera sembuh.

"Katakan padaku, sayang.. apa kau tidak bahagia dengan pernikahan ini ? Apa kau sebenarnya tidak ingin menikah dengan Adrian ?" ucap Marcus tiba-tiba membuat Lara disana menjadi gugup.

"T-tidak, Pa.. bukan begitu. Aku hanya takut terjadi masalah setelah pernikahan ini. Jangan tersinggung dengan perkataanku ini tapi, aku merasa istri anda tidak menyukaiku. Bukankah terasa tidak benar jika_______"

"Seperti dulu kau mengkhawatirkan putramu saat dia sedang kritis, aku yakin sekarangpun kau juga merasakan kekhawatiran yang sama tentang putramu 'kan. Itu pasti karena Adrian mengancammu menggunakan Kenzo hingga kau akhirnya mau menikah dengannya. Aku benar 'kan ?" ucap Marcus yang membuat Lara disana akhirnya hanya bisa diam dan tak berusaha mengelaknya. Karena memang begitulah kenyataannya.

Marcus yang melihat itupun langsung saja mengerti dengan jelas semuanya sekarang.

"Aku sangat menyayangimu dan sudah menganggapmu sebagai putriku sendiri. Seperti pada anak-anak ku yang lain, aku juga berharap kau bisa hidup dengan bahagia, sayang. Jika memang kau tidak menginginkan pernikahan ini terjadi, jangan paksakan dirimu untuk mengikuti kemauan Adrian. Kau juga berhak menolaknya jika memang kau tidak mau menikah dengannya. Kau sudah banyak memberiku kebahagiaan, sayang. Kau memberikanku seorang cucu yang tampan dan lucu dan kau juga akhirnya membuat Ana bisa terbuka dengan orang lain sekarang, kau sudah berhasil menyadarkannya. Kau melakukan hal yang bahkan aku ayahnya sendiri tak bisa melakukan itu. Karena itulah jangan buat aku merasa sedih dengan melihatmu terpaksa menikah dengan Adrian. Ini belum terlambat, sayang. Jika kau mau aku bisa membantumu." ucap Marcus yang terdengar penuh pengertian pada Lara.

Lara lalu melihat kearah Adrian dan Kenzo cukup lama dengan pandangannya yang... menyiratkan penuh arti.

"Anggaplah jika memang aku terpaksa dengan pernikahan ini, tapi bagaimana bisa aku menghentikan pernikahan ini, Pa ? Lihatlah disana. Putraku sudah mulai terikat dengan Adrian. Ya.. memang meski tanpa menikah kami tetap bisa membesarkannya bersama, tapi akan lebih baik jika kami membesarkannya didalam satu rumah bersama, kan. Dia akan menerima kasih sayang dan cinta yang utuh dari kami dengan cara itu. Aku akan tetap melakukan pernikahan ini, Pa. Jika bukan untukku sendiri, setidaknya aku melakukannya untuk putraku. Dia pantas mendapat kebahagiaan ini." ucap Lara yang membuat Marcus yang mendengarnya tertegun kagum karena merasa bangga dengan kedewasaan wanita itu.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang