TBJ 43 - Don't Be Sad

14.2K 734 10
                                    

"Aku mau pergi dari sini Daddy. Kakak sudah jahat padaku. Dia memintaku menikah dengan pria pilihannya. Aku tidak mau disini. Aku benci dia." ucap Lara sambil kini ia berjalan keluar dengan menggendong Kenzo yang tertidur dan juga menyeret satu tas besar penuh pakaian dan juga barang-barang milik Kenzo.

Sambil menangis.

"Sayang.. jangan seperti itu. Kakakmu mungkin hanya sedang emosi dan tidak sadar saat mengatakan hal itu. Percayalah pada Daddy. Jangan lakukan ini. Jangan tinggalkan Daddy." ucap Sean mencoba menghentikan putrinya yang akan pergi.

"Biarkan saja dia pergi. Dia juga akan kembali kesini sendiri nanti saat uang simpanannya habis." ucap Alex yang tentu saja semakin membuat amarah Lara tersulut dan juga membuatnya semakin yakin untuk pergi dari rumah kakaknya itu.

"Apa yang kau lakukan Alex ? Adikmu akan pergi dari sini dan kau berbicara kasar seperti itu padanya ? Kau memang sudah keterlaluan Alex." ucap Sean pada putranya yang kini tengah berdiri dengan angkuh dibeberapa anak tangga atas.

Sean tak habis pikir apa yang sebenarnya terjadi pada anak-anaknya itu. Kenapa sekarang jadi begini ?

"Sayang... apa yang terjadi padamu ? Ada apa sebenarnya ?" ucap Adrian yang baru saja tiba disana dan langsung berlari menghampiri Lara disana.

"Bagus. Pangeran brengsek berkuda hitam yang kau tunggu  sudah datang, sekarang. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya ? Kau akan meminta perlindungan darinya ? Percayalah, itu akan sia-sia." ucap Alex sambil kini berjalan perlahan menuruni satu-persatu anak tangga dengan raut wajahnya yang... entahlah ?

Lara sendiri tak mempedulikan ucapan kakaknya disana. Ia hanya bisa memendam rasa marah dan kesal dalam hatinya saja saat ini. Sungguh, Lara merasa kakaknya itu sudah keterlaluan sekarang.

"Ayo kita pergi dari sini, Adrian. Aku sungguh sudah tidak tahan lagi, sekarang. Kumohon.. bawa aku pergi dari sini." ucap Lara sambil masih menangis, saat setelah Adrian mengambil alih tas besar yang diseretnya dengan susah payah tadi. Ya.. tas itu memang berat.

Adrian yang melihat Lara menangis terisak didepannya seperti itu. Meski sesungguhnya ia masih merasa bingung, tapi Adrian langsung saja memutuskan untuk menuruti permintaan Lara saja dulu sekarang dan akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, nanti. Apalagi Lara terlihat lelah sambil menggendong Kenzo yang sedang terlelap dipundaknya disana. Akhirnya Adrian langsung berjalan mengikuti Lara dengan langkah cepatnya menuju pintu utama.

"Sayang... Daddy mohon jangan seperti ini. Jangan pergi. Jangan tinggalkan Daddy." ucap Sean yang mencoba menahan Lara yang saat ini sudah hampir keluar dari pintu utama.

Untuk terakhir kalinya Lara melihat kearah Daddy dan juga kakaknya sebentar, sebelum akhirnya ia benar-benar pergi dari sana.

Kini Lara dan Adrian berjalan beriringan menuju mobil Adrian yang terparkir tak jauh dari tempat mereka sekarang.

Saat sudah sampai disamping mobil, Adrian terlebih dahulu memasukkan tas yang dibawanya kedalam jok belakang mobil lalu membukakan pintu untuk jalan Lara dan putranya masuk.

"Hati-hati dengan kepalanya..." ucap Adrian memperingatkan Lara untuk masuk dengan perlahan saja, agar kepala Kenzo tidak terantuk atau terbentur sesuatu.

Setelah Lara masuk, Adrian kemudian menyusul masuk dan segera menyalakan mobilnya, lalu bergegas pergi darisana.

Sepanjang perjalanan, sebenarnya Adrian sudah tidak sabar untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, tapi.. melihat Lara yang hanya diam sambil menangis menatap keluar kaca mobil, membuat Adrian menjadi tidak tega karenanya.

Akhirnya Adrian mencoba melakukan sesuatu untuk mencoba membuat menenangkan wanitanya itu.

Adrian mencoba meraih dan menggenggam punggung tangan Lara menggunakan satu tangannya, lalu digenggamnya dengan erat seolah ingin meyakinkan pada wanita yang dicintainya itu jika semuanya akan baik-baik saja.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang