TBJ 8 - Apartement Jail

24.2K 1.1K 20
                                    

Hari-hari selanjutnya Sean, Lara dan Alex menjalani kehidupan mereka kembali, tapi..

Semuanya terasa berbeda sekarang. Sean, bahkan belum kembali bekerja meski sudah seminggu sejak kematian Liona. Ya, tentu saja pria itu masih berkabung atas kematian istrinya yang menimbulkan dampak dan perubahan besar dihidupnya. Begitu juga pada anak-anaknya.

Alex dan Lara pun sampai sekarang belum kembali kuliah. Keduanya juga tidak bekerja dan hanya berdiam diri saja di rumah tanpa melakukan apa-apa. Mereka sama-sama masih tenggelam dalam kesedihan mereka masing-masing.

Seperti sekarang, hanya denting sendok dan garpu saja yang menemani acara sarapan mereka. Semua orang terlihat tak bersemangat dan hanya menatap kosong ke arah piring yang ada di depan mereka. Seperti gairah hidup mereka sudah hilang saat ini.

Hingga Lara membuka suara saat melihat Daddynya meninggalkan ruang makan begitu saja tanpa menyentuh sarapannya sedikitpun.

"Kakak.. jika terus begini Daddy akan sakit, nanti,” ucap Lara pada kakaknya yang saat ini duduk di sebelahnya.

"Lalu memangnya kita bisa berbuat apa? Daddy kehilangan separuh jiwanya dan hatinya sedang terluka saat ini. Dia akan membaik seiring waktu berlalu nanti,” ucap Alex lalu pria itu bangun dengan membawa piringnya menuju tempat cuci piring, yang kemudian disusul oleh Lara.

"Sebaiknya besok kita masuk sekolah dan bekerja lagi. Bahan-bahan dapur sudah mulai habis dan uang kita juga sama-sama tinggal sedikit. Kakak akan pergi ke supermarket untuk membelinya dengan sisa uang kakak yang ada. Kau jaga Daddy di rumah ya. Kakak hanya sebentar,” ucap Alex lalu ia pergi meninggalkan Lara di sana yang kini mulai mencuci piring-piring kotor bekas sarapan keluarga tadi, sambil melamun.

Ya, biasanya cuci piring adalah tugas yang dilakukannya bersama Mommynya. Meski sudah seminggu ini Lara melakukan tugas itu sendiri, tapi tetap saja Lara merasa berbeda saat melakukannya. Jika ada Mamanya dulu, keduanya akan saling bergosip dan bercanda saat mencuci piring bersama. Tapi, sekarang.. Lara hanya melakukan tugas itu sendirian.

Setelah mencuci piring, Lara langsung pergi ke kamarnya dan mencari ponselnya yang beberapa hari ini memang sama sekali tak pernah dicek olehnya.

Dilihatnya dilayar ponselnya banyak sekali pesan yang masuk juga panggilan tak terjawab dari Mia, Lina, Stella, Henry dan... Nathan.

Karena penasaran dengan apa isi pesan dari mantan kekasihnya itu, akhirnya ia membuka pesan Nathan terlebih dahulu dari yang lain. Dan kebetulan juga pesan itu berada paling atas karna baru beberapa menit lalu Nathan mengirimnya.

From : Nathan

Aku merasa putus asa dan gelisah atas apa yang sudah kuperbuat padamu, Ra. Aku merasa frustrasi saat kau belum juga memberi kata maaf padaku. Aku akan mengakhiri hidupku sekarang juga di sini. Tapi jika kau mau berbaik hati padaku, datanglah ke alamat ini sekarang dan katakan padaku jika kau memaafkanku. Aku janji akan berhenti mengganggumu setelahnya, Ra. Kumohon datanglah.

Lara menggeleng tak percaya setelah membaca pesan itu. Itu sungguh bukan sifat Nathan sama sekali selama ini. Dengan mengakhiri hidupnya karena masalah sepele seperti ini. Akhirnya untuk memastikan kebenarannya, akhirnya Lara mencoba menelepon Nathan berkali-kali, tapi tetap saja hanya suara operator saja yang didengar dan berkata jika nomor Nathan tidak aktif saat ini.

Hal itu membuat Lara merasa takut dan khawatir jika Nathan akan benar-benar mengakhiri hidupnya sekarang. Jika Lara tidak datang dan menghentikannya, ia akan merasa sangat bersalah seumur hidupnya. Mau bagaimanapun, Lara pernah menjalin hubungan dengan Nathan selama 2 tahun lamanya, bukan. Jadi, ia dengan cepat mengambil sling bag nya dan bergegas pergi ke alamat yang tertera di akhir pesan Nathan itu.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang