TBJ 40 - Nice Talk

15.8K 736 10
                                    

"Tidak semua barang pemberian memberikan manfaat pada penerimanya, dan bukan maksud saya untuk menolak pemberian anda untuk Kenzo dan Lara.. tapi..."

"Saya rasa pemberian anda membuat Lara menerima beban berat disini. Selama hidupnya, saya tidak pernah melihat Lara jatuh sakit karena memikirkan sesuatu hingga seperti ini. Saya tahu niat anda baik, tapi... Lara belum siap menerima ini. Sesungguhnya yang Lara butuhkan bukanlah harta dan kekayaan anda, tapi cinta dan kasih sayang anda sebagai seorang ayah pada putrinya sudah cukup untuknya."

"Tolong pikirkan ini kembali. Saya rasa akan timbul masalah-masalah baru nantinya jika anda memberikan harta dan kekayaan anda begitu saja pada Lara dan Kenzo secara cuma-cuma seperti ini. Karena pada kenyataannya kami sekeluarga hanyalah orang baru dalam hidup anda."

'Orang baru...'

Ya... ucapan Sean padanya tadi masih terngiang dikepala Marcus. Ditambah saat ini ia tengah mengamati wajah pucat Lara yang tengah tertidur nyenyak diranjang, membuatnya semakin merasa bersalah.

Ia merasa sudah melakukan sebuah kesalahan.

Ia merasa bersalah karena telah membuat Lara berada dalam kesulitan karena perbuatannya.

"Maafkan aku, sayang. Aku tidak tahu jika... semua ini menyulitkanmu. Aku merasa sangat bersalah karenanya. Dan karena itulah, aku akan secepatnya mencari solusi terbaik untuk masalah ini. Aku tidak akan membiarkanmu merasa terbebani seperti ini lebih lama lagi. Aku janji akan melakukan sesuatu secepat yang kubisa. Cepatlah sembuh, ya." ucap Marcus sambil menggenggam erat tangan Lara seolah memberi kekuatan pada wanita yang sudah dianggapnya putrinya sendiri itu.

Marcus lalu berdiri dari duduknya dan perlahan berjalan dengan langkah berat meninggalkan kamar Lara.

'Sebenarnya apa yang sudah kuperbuat ? Bukannya meringkankan bebannya, aku malah menambah beban putriku. Aku harus bagaimana sekarang ?'

············

Pagi harinya...

"Kita akan pergi kemana ? Kakak mau membawaku pergi kemana, sih ? Kebanyakan saudara pria akan membiarkan adiknya beristirahat saat adik perempuannya sakit. Tapi kakak ? Ken.. saat besar nanti jangan tiru sikap uncle ini ya." ucap Lara pada Alex dan Kenzo bergantian.

Mereka saat ini tengah dalam mobil yang entah akan pergi kemana, karena meski sedari tadi Lara bertanya pada Alex yang sedang serius menyetir disampingnya, ia tidak mendapat jawaban yang pasti.

Kenzo yang saat ini berada dipangkuan Lara itu hanya tertawa sambil menepuk tangan Alex yang sedang menyetir seolah senang jika uncle-nya mendapat sindiran seperti itu. Hihi..

"Kau memang sedang sakit, tapi itu kemarin. Kulihat, sekarang kau sudah cukup sehat. Dan ya, daripada terus bertanya seperti itu, lebih baik kau diam dan tunggu saja hingga kita nanti sampai disana. Suaramu itu membuat kepalaku pusing." ucap Alex membuat Lara menjadi kesal seketika.

"Kepada adiknya sendiri saja kakak bersikap dingin dan kasar sekali. Pantas saja kakak susah mendapatkan wanita baik yang bisa dijadikan pendamping hidup. Kakak tidak malu padaku yang bahkan sudah memberikan keponakan pada kakak." ucap Lara kesal dan marah karena sikap kakaknya itu.

"Dengar, aku belum menikah bukan karena alasan yang kau bicarakan itu. Tapi karena ada alasan lain." ucap Alex yang tentu saja mengundang rasa penasaran Lara.

"Apa alasan itu ?" ucap Lara,

Alex menoleh kearah Lara sebentar dan melihat adiknya sebentar disana, sebelum akhinya menjawab....

"Saat aku tidak bisa menjaga adikku, saat aku lalai dalam menjaganya hingga ia mendapat masalah sedemikian rumit seperti ini, aku merasa tidak pantas membina keluarga sebelum akhirnya lingkaran masalah yang menimpa adikku itu selesai. Setidaknya, saat dulu aku memang lalai menjaganya, kini aku harus bisa membantunya menyelesaikan masalahnya bagaimanapun caranya. Menurutmu sendiri apa jika kau menjadi aku, kau bisa pergi mencari istri dan hidup bahagia bersamanya disuatu tempat ? Tidak, kan ?"  ucap Alex yang tentu saja menyentuh hati Lara, meski bahasa kaku kakaknya saat mengatakan semua itu terdengar cuek disana. Tapi menurut Lara itu adalah ucapan terbaik kakaknya yang pernah didengarnya sejauh ini.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang