18. Ingat

4.6K 725 72
                                    

Untuk pertama kalinya keadaan kelas menjadi sangat kacau karena kedatangan seorang Lai Guanlin yang tiba-tiba. Guanlin berdiri di depan pintu kelas dengan kedua tangannya yang di masukan ke dalam saku celana sekolahnya. Para gadis di kelas sibuk berbisik-bisik satu sama lain membicarakan ketampanan seorang Lai Guanlin. Sudah ku bilang kan kalau Guanlin itu badboy sekolah? Dia memang seterkenal itu di kalangan para cewek pemuja badboy.

"Anna Celandine" suara serak milik Guanlin menyerukan namaku. Membuat mataku otomatis membulat. Aku?

"Kamu punya urusan apa sama dia?" Alice jadi menatapku, diikuti pandangan semua orang di kelas yang kini juga langsung ikut melirik ke arahku.

Aku menggeleng untuk menjawab pertanyaan Alice. Aku gak merasa punya urusan apa pun dengan Guanlin.

Aku mulai panik saat Guanlin yang semula berdiri di depan pintu kelas mulai berjalan kearahku. "Lice dia ngapain kesini?!" Aku mengguncang lengan Alice yang duduk di sampingku.

Belum sempat Alice bersuara saat Guanlin sudah berdiri tepat di hadapanku, kami hanya di batasi oleh meja. "Gue ada yang mau di omongin sama lo"

Tanpa sadar aku langsung menjuk diriku sendiri dengan jari telunjuk "Aku?" Yang langsung di balas anggukan oleh Guanlin.

"Bisa?"

Ragu aku menganggukan kepala "iya"

Guanlin menyunggingkan senyum lebar "ayo ikut gue" katanya kemudian melangkah pergi diikuti aku di belakangnya.

Sekilas aku kembali melirik ke belakang, Jisung gak ada di bangkunya. Sepertinya cowok itu gak masuk hari ini. Apa dia sakit ya karena kemarin kehujanan? Ah, tapi dia bilang Vampir gak bisa sakit.

Seandainya ada Jisung.. dia pasti bisa menolongku dari Guanlin. Meski terlihat biasa saja, tapi sebenarnya aku merasa agak takut pada Guanlin. Apa lagi aku gak tau apa yang mau dia bicarakan.

"Kita mau kemana?" Aku memberanikan diri untuk bertanya saat sadar kaki Guanlin terus menuntunku berjalan semakin jauh menelusuri koridor yang panjang.

"Ke lapangan basket"

Sebelah alisku terangkat keatas "Ngapain?"

"Gue mau membicarakan hal penting sama lo"

Guanlin benar-benar membawaku ke lapangan basket. Kami berdiri di bawah pohon beringin dengan posisi hadap-hadapan. Di tempat ini hanya ada kami berdua, itu membuatku semakin takut untuk alasan yang tidak jelas. Seorang Guanlin memang semenakutkan itu. Walaupun dia menatapku dengan seutas senyum dibibirnya tetap saja terasa menakutkan.

"Ketemu lagi, Anna." Itulah kalimat pertama yang terlontar dari bibir Guanlin setelah cukup lama diam.

Tentu saja aku merasa bingung dibuatnya. Ketemu lagi? Memang kapan kita pernah bertemu secara langsung sebelum hari ini?

"Ah payah" Guanlin terkekeh untuk sesuatu yang aku gak tau dimana letak lucunya. "Si bedebah itu ternyata menghapus ingatanmu ya?"

"Menghapus ingatanku?" Aku mengernyit bingung.

"Pegang tanganku dan kamu akan ingat semuanya"

Demi Tuhan, aku tidak mengerti situasi apa yang sedang kuhadapi saat ini. Ingatan apa yang mau dia kembalikan? Dan kenapa seorang Guanlin bisa mengembalikan ingatanku? Sebenarnya dia ini sedang bercanda atau apa?!

"Kamu juga Vampir?" Tanpa pernah ku duga pertanyaan itu lolos begitu saja.

"Ya" singkat, padat dan jelas.

Ketahuilah itu adalah jawaban yang paling mengerikan yang pernah ku terima. Aku memang berteman dengan salah satu Vampir, tapi bukan berarti aku akan terbiasa bertemu dengan Vampir lainnya. rasa takut dan cemas mulai menggangguku saat Guanlin menatap tepat di mataku.

BLOOD [Park Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang