11. Makhluk haus darah

5.4K 788 39
                                    


"Wah pelindung aslimu sudah datang anna"

"H-hyung?"

"Bawa anna!" Teriak mark entah pada siapa. Mungkin pada jisung, tapi kenapa?

Aku membeku di tempatku, mataku tak bisa lepas dari bola mata merah gelap milik mark. Tanganku yang bergetar hebat berusaha menyentuh tangan mark yang terkepal. "Mark.. " ku sebut namanya berulang kali. "Mark lee"

Sorot mata mark meredup, bola mata merahnya berganti kecoklatan. "Iya anna, ini aku, mark lee." Mark menyentuh pundakku dan mengusapnya lembut. "Kamu percaya aku kan?" Mark bertanya dengan mata lurus metapku.

Tanpa berpikir aku mengangguk yakin. "Iya"

Mark tersenyum hangat, tangan kanannya mengusap rambutku. "Keluar anna" mark menunjuk pintu keluar Uks dengan dagunya.

"Mark-" "keluar" ujar mark dengan nada datar. Dengan ragu aku menuruti perkataan mark. Aku berjalan ke pintu di ikuti oleh jisung. Sebenarnya situasi macam apa ini? Ini benar-benar gila!

"Tunggu anna" suara berat guanlin menghentikan langkahku.

Tapi suara lainnya membuatku tidak mempedulikan guanlin. "Jangan dengar anna, cepat keluar!" Kata mark dengan nada suara meninggi.

Dengan tangan bergetar aku memutar knop pintu. Tapi lagi-lagi suara menyeramkan guanlin membuatku berhenti. "Anna apa kamu percaya pada iblis yang perpura-pura menjadi pelindung mu itu?"

"Praangg!!"

Mendengar suara benda-benda berjatuhan membuatku menoleh kebelakang. Ku lihat mark mencengkram kerah baju guanlin dan membenturkan tubuh guanlin berulang kali ke dinding dengan sangat keras.

Guanlin juga tidak mau kalah, dia balik mencengkram lengan mark lee dengan kuat, kemudian dia memukul mark berulang kali dengan cukup keras. Mereka terus saling membalas. Dalam hati aku bertanya, makhkluk seperti apa yang sedang ku lihat sekarang?

Aku melihat dengan mataku sendiri mark mencengkram leher guanlin kemudian membenturkan kepala guanlin dengan keras ke dinding. Tapi seperti terbuat dari baja kepala guanlin tidak apa-apa. Tidak ada darah yang keluar dari pelipisnya yang terbentur hebat dengan dinding. Sedikit memar saja tidak tampak di wajahnya.

Ku lihat guanlin menyeringai pada mark "Apa kau sedang berpikir akan membunuhku sekarang?" Pertanyaan itu guanlin tujukan pada mark yang saat ini berada di atas tubuhnya dengan satu tangan mark mencekik leher guanlin, dan satu tangannya lagi memegang gunting. Entah dimana mark menemukan gunting itu.

"Mark!" Teriakku saat melihat mark seperti akan menusuk dada guanlin dengan gunting.

"Bawa anna!" Teriak mark. Kemudian jisung mencengkram pergelangan tanganku dengan erat.

Aku memberontak, berusaha melepaskan cengkraman tangan jisung "lepas!"

Jisung menggendongku, lalu tiba-tiba aku dan dia sudah berada di taman belakang sekolah. Setelah menurunkan aku, dia beralih menarik pinggangku agar menempel dengan tubuhnya.

"Anna waktu itu tidak ku lakukan, dan aku lega" Tubuhku meremang mendengar suaranya yang nyaris seperti bisikan itu. Sangat menyeramkan.

Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Aku meronta-ronta saat dia menyentuh punggungku dan menekannya. Aku ingin teriak tapi suaraku tidak mau keluar, aku ingin memakinya tapi lagi-lagi suaraku seperti menghilang. Aku tiba-tiba menjadi bisu, bahkan untuk sekedar membuka mulut saja tidak bisa!

"Tapi hari ini aku akan menyesal kalau tidak melakukannya" katanya lagi tepat di telingaku. Jisung semakin mengeratkan pelukannya di tubuhku, kepalanya ia tumpukan di bahuku. Aku merasa geli saat helai rambutnya menyentuh leherku.

Selama ini aku tidak salah sudah menganggapnya sedemikian menakutkan. Nyatanya jisung memang sesuatu yang sangat menyeramkan!

Ya Tuhan sebenarnya apa yang sedang terjadi padaku?! Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Hidupku yang sebelumnya normal dan biasa saja tiba-tiba menjadi seperti film horor yang menyeramkan!

Bahkan sekarang bukan hanya bibirku yang tidak bisa bicara, seluruh tubuhku juga seperti mati rasa saat merasakan bibir jisung sudah menempel dengan leherku. Aku ingin memberontak, tapi aku bahkan tidak bisa berkutik sedikit pun.

Ternyata benar, dia memang seperti dugaanku. Makhluk haus darah! Seharusnya aku tidak membahayakan diriku dengan berurusan dengan sesuatu semacam dia.

"Akh" aku ingin berteriak saat merasakan sesuatu yang tajam menembus kulit leherku. Aku merasakan rasa perih dan nyeri yang luar biasa. Mataku terus mengeluarkan air, tapi tidak ada isakan yang keluar dari bibirku. Apa aku akan mati dengan cara seperti ini?

Ternyata aku bodoh sudah sangat mempercayai Mark Lee. Tidak ada yang baik-baik saja setelah hari itu. Harusnya aku tau itu. Jisung benar-benar makhluk mengerikan mark! Dan bahkan mark lee, sahabat yang sangat ku percayai juga sama mengerikannya dengan membiarkan jisung membawaku pergi.

Aku mencengkram lengan jisung dengan kuat saat merasakan darahku seperti tersedot keluar. Tiba-tiba perkataan mark waktu itu terlintas di benakku.

"Anna kamu tidak perlu takut selama dia tidak membahayakanmu atau mengganggumu."

Tanpa ragu sedikit pun aku langsung percaya. Aku percaya pada apa pun yang dia katakan. Meski dia mengatakan hal-hal tidak masuk akal sekali pun, aku tetap percaya.

Apa dengan mempercayaimu aku sudah melakukan kesalahan Mark? Kamu bahkan terlihat sangat mengenal jisung, kamu berbicara dengannya seperti berbicara dengan seorang teman. Apa kalian teman?

Aku meringis saat merasakan jisung terus menyedot darahku dengan rakus. dengan sisa tenanga yang ku miliki aku meremas lengannya yang melingkar erat di tubuhku. Apa benar-benar seperti ini akhir hidupku? Tidak sekali pun pernah ku bayangkan akhir mengerikan seperti ini akan terjadi padaku.

Seluruh tenagaku seperti terkuras habis. Aku bahkan tidak punya tenaga lagi untuk sekedar menapakan kaki ku di tanah. Seluruh badanku terasa kebas, aku tidak merasa kesakitan lagi. Aku tidak bisa merasakan tubuhku.

"Anna apa kamu percaya pada iblis yang perpura-pura menjadi pelindung mu itu?"

Mark, kenapa kamu melakukan ini padaku? Kenapa kamu menyuruhku pergi dengannya?

Perlahan pengelihatanku mulai kabur, aku tidak bisa melihat dengan jelas lagi apa yang ada di hadapanku. Seketika semuanya menjadi gelap, Tidak ada satu pun cahaya yang bisa terlihat oleh mataku. Seharusnya aku tidak mempercayaimu Mark Lee..

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc.

BLOOD [Park Jisung]Where stories live. Discover now