9. Berhenti untuk takut

5.7K 866 39
                                    

Jisung Pov.

Melihat dia berlari ketakutan seperti tadi membuat ku sedikit merasa bersalah. Aku memukul kepalaku berulang kali, tak henti-hentinya merutuki kebodohanku sendiri.

Aku menghela nafas gusar. "Setelah ini aku harus apa? Kenapa aku bodoh?!" Aku mengacak rambutku kasar.

"Lo emang selalu bodoh" suara pintu tertutup di ikuti suara langkah kaki seseorang yang berjalan mendekat padaku. Tanpa melihat pun aku sudah sangat tau siapa yang datang. Mark Lee.

"Makasih" aku membalas ucapannya tanpa minat.

Mark duduk tepat di sebelahku "Jangan bodoh untuk kedua kalinya" ujarnya dingin.

Aku menghela nafas "Hyung, bagaimana seseorang bisa semirip itu?" Aku menatap mark, mark menatap ku balik dengan sorot mata hangatnya. ini yang selalu membedakannya, mark bisa berubah menjadi sosok yang hangat dan berperasaan. Berbeda dengan aku yang selalu bersikap dingin, dan menutup diri.

"Dia menepati janjinya" mark tersenyum. Sebuah senyuman yang menyimpan luka dan kesedihan di dalamnya. "Jangan mengulang takdir yang sama untuk kedua kalinya.. kali ini aku ingin melihat dia bahagia" ujar mark lagi.

"Tapi, aku tidak bisa mengendalikan diri di dekatnya. Apa lagi setiap membaca isi pikirannya, aku menjadi semakin tidak terkendali" ujarku muram.

"Kenapa? Memang apa yang dia pikirkan?"

"Aku. selalu aku. dan apa aku ini sebenarnya." Aku menundukan kepalaku "Rasanya selalu seperti anna sudah mengetahui identitasku, dan dia tau segalanya tentang aku"

Mark berdecak "itu karena kamu selalu memancingnya mendekat. Tanpa sengaja kamu sendiri yang selalu memancing rasa penasarannya."

Aku menggeleng "bukan aku yang memulai hyung, ini ulah Alice"

"Alice?"

Aku mengangguk "iya, dia yang membawa anna padaku"

Raut wajah mark menjadi tidak senang. "Apa maunya sih dia itu?! Kalau sampai anna terluka, dia yang akan ku buat ke neraka"

"Tapi sekarang semuanya sudah terjadi Hyung, anna sudah tau siapa aku"

Mark kembali berdecak "Aku akan menghapusnya"

"Kenapa?" Tanyaku entah pada siapa.

"Lalu mau kamu apa?" Mark Hyung bertanya dengan sorot mata yang berubah menjadi tajam.

"Takdir mempertemukan aku dan dia lagi setelah sekian tahun, dia menepati janjinya. Maka aku juga ingin menepati janjiku padanya"

"Jangan bodoh!" Bentak mark padaku, bola matanya berubah warna menjadi merah "Janji mu hanya akan melukainya!"

Benar, aku hanya akan melukainya, lagi. Setelah sekian lama aku berharap bisa melihat wajahnya lagi, sekarang aku bisa melihatnya lagi. Lalu apa lagi yang aku inginkan? Bukan kah melihatnya hidup lagi saja sudah cukup?

"Iya Hyung, hapus ingatannya tentang hari ini"

Mata mark berubah warna lagi menjadi kecoklatan, yang artinya kemarahannya sudah mereda "pasti"

Setelah mengatakan satu kata itu mark menghilang dari pandanganku, dia sudah pergi.

"Apa itu benar kamu?"

Anna Pov.

Ada perasaan lega yang luar biasa karena sekarang dia disini. Setidaknya aku bisa membagi sedikit rasa takutku padanya.

BLOOD [Park Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang