Bagian 25 : Dengan caraku

1K 43 13
                                    

Budayakan untuk Vote sebelum membaca dan berikan komentarmu setelah membaca.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

“Walau kau menghapus, menghempas diriku, mengganti cintaku, semua tak mampu hilangkan cinta yang tlah kau beri. Walau kau berubah aku kan bertahan di sepanjang waktuku, Biarkan aku mencintaimu dengan caraku.”
-Dengan caraku, Arsy&Brisia.


Aula tempat seleksi diadakan semakin dipadati oleh siswa, baik yang akan tampil atau siswa lain yang datang hanya untuk menjadi penonton. Tamara dan Iva semakin gugup karna sebentar lagi giliran mereka untuk tampil kedepan. Icha dan Amel juga ikut datang untuk menyaksikan penampilan kedua teman nya, sedari tadi mereka berusaha untuk mencairkan kegugupan Iva dan Tamara.

“Eeehh, liat deh kebelakang.” Intruksi Amel, mereka lantas mengikuti arah pandang Amel. Di belakang dapat mereka lihat Arlando datang bersama semua teman temannya minus Bagas yang duduk didepan. “Cie cie asik nih yang satu, lagi di liatin tuh sama mantannya trus satu lagi, diliatin sama calon pacar.” Goda Icha.

Icha dan Amel sudah tau jika Tamara adalah mantan dari si pangeran playboy dan mereka benar benar tidak menyangka akan hal itu. Soal hubungan Iva dan Arlando yang semakin dekat juga telah mereka ketahui. Mereka berempat telah memutuskan untuk bersahabat dan mereka tidak menyembunyikan rahasia apapun di  antara mereka, minus masa lalu Iva karana ia tidak ingin mengingat atau pun menyebarkan masa lalunya yang mengerikan.

“Penampilan selanjutnya dari Grup Duet Givanna dan Tamara dari kelas 11  IPA.” Intruksi dari MC di seleksi ini.

Iva dan Tamara memutuskan bernyanyi sambil memainkan alat musik, Iva yang bermain piano sementara Tamara bermain gitar. Tepuk tangan yang begitu riuh terdengar saat mereka menaiki panggung yang telah di sediakan, mereka mengambil posisi masing masing.

Tamara yang berdiri di sebelah kanan panggung dengan gitar yang telah melingkar di bahunya sementara Iva telah duduk manis di sebelah kiri panggung dengan sebuah piano berwarna cokelat di hadapannya.

Iva menarik menghirup oksigen sedalam dalamnya berfikir jika hal itu dapat mengurangi kegugupannya saat ini, begitu juga Tamara yang mencengkram kuat tali gitar yang melilit bahunya.

Mereka tak menyangka jika akan seramai ini orang yang menyaksikan seleksi ini, mereka fikir hanya akan ada anak ekskul musik namun kenyataannya hampir seluruh siswa yang hadir di dalam aula ini.

Iva melirik kearah Tamara mengangguk kan kepala nya memberikan aba aba. Iva meletakkan jari jari di atas tuts piano lalu mulai mengerak kan tangan nya satu persatu menekan tuts menciptakan alunan nada yang menarik perhatian seluruh siswa yang sedang menonton mereka.

Tak berselang lama Tamara juga ikut memetik senar senar gitar mengiringi alunan nada yang telah di mainkan Iva. Tamara mendekat kan wajahnya kearah microfon dihadapannya.

Tamara menyanyikan lirik demi lirik yang mampu membuat fokus penonton tertuju kepadanya. Setelah menyanyikan beberapa bait lagu kini giliran  Iva bernyanyi.

Suara mereka bersahut sahutan membawa kan lagu yang dipopulerkan oleh salah satu jebolan Indonesia idol.

Penampilan Iva dan Tamara diakhiri dengan keterampilan jari jari Iva dalam menekan tuts piano,  mengakhiri penampilan mereka dengan ending  yang indah. Tepat saat tuts terakhiri ditekan tepuk tangan yang begitu meriah seketika terdengar diseluruh Aula saat ini.

Iva berdiri dari duduk nya menuju tengah panggung, begitu juga dengan Tamara. Mereka berpegangan tangan lalu sama sama menundukkan kepala mereka.

That’s my girl.” ucap Arlando dengan bangganya masih sambil bertepuk tangan.

VANA ILLUSION Where stories live. Discover now