Bagian 36 : My Girlfriend

691 27 4
                                    

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Sampai jarum jam berhenti berputar.
Sampai denyut nadi ku tak berdenyut lagi.
Dan bahkan sampai jantungku berhenti berdetak, Aku akan tetap mencintaimu.
-Vana Illusion

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Drt…Drt…

Ponsel di dalam tas Arlando bergetar menandakan ada pesan masuk. Arlando melangkahkan kaki nya mendekati tas nya.

Alis Arlando terangkat sebelah membaca pesan yang masuk ke ponselnya, detik kemudian Arlando tertawa terpingkal-pingkal.

Iva yang di sebelah Arlando penasaran akan hal apa yang membuat Arlando tertawa begitu lebarnya. “Kenapa?” tanya Iva pada akhirnya.

Arlando menunjukan layar ponselnya ke arah Iva, mata Iva seketika membola membaca pesan yang berada di ponsel Arlando.

Iva salah kirim pesan.

Pesan yang seharusnya tadi Iva kirimkan ke Tamara ternyata  Ia kirim ke Arlando.

Saat ini juga Iva berniat menengelamkan kepalanya.

Iva berniat merampas ponsel Arlando dari tangannya, Arlando yang sigap langsung mengelak.
“Iihh… sini in handphonenya.” Ucap Iva sambil mencoba menggapai ponsel di tangan Arlando.

Dengan jahilnya Arlando naik keatas bangku. “Gila Ta. Kak Arlando nembak Gue lagi.” Arlando membacakan ulang isi pesan yang dikirim Iva masih sambil tertawa.

Sweet banget tau gak sih, Gue sampe melting nih pengen cepet cepet jawab ‘IYA’.” Iva malu. Benar benar malu dan Arlando malah menjadikannya lelucon.

Iva berhenti berusaha meraih ponsel ditangan Arlando. Iva mengambil tasnya yang berada di samping Arlando, Iva melangkahkan kakinya meninggalkan Arlando yang masih tertawa.

Tawa Arlando seketika terhenti saat Ia melihat Iva beranjak pergi meninggalkannya, Arlando mengejar Iva lalu menarik bahu Iva pelan agar menghadapnya.

“Hey,Hey. Kamu mau kemana?” melihat wajah Iva yang kesal membuat Arlando merasa bersalah.

“Pulang.” Jawab Iva ketus.

“Kok pulang?”

“Trus ngapain lagi Aku disini? Ngeliatin Kamu yang ketawa-ketawa terus?” bentak Iva.

Arlando merangkum wajah Iva dengan kedua tangannya. “Maaf. Maafin Aku, Aku gak maksud buat Kamu marah.”

Iva berusaha melepaskan tangan Arlando di wajahnya. “Udahlah Aku mau pulang.”

Sorry.” Ucap Arlando dengan nada memelas. Iva yang melihat penyesalan di mata Arlando mulai luluh. “Iya Aku maafin.” Ucap Iva malas. Siapa yang bisa nolak permintaan maaf Arlando jika ekspresi wajahnya sangat sangat menggemaskan.

“Oke balik ke topik semula.” Masih dengan senyuman yang menghiasi wajah Arlando. “Apa maksud pesan tadi?”

Pipi Iva seketika memerah. “Eeehh… itu-“ Iva tak berani menatap kedua bola mata Arlando, Ia mengedarkan pandangannya kesegala arah kecuali ke arah Arlando tentunya.

“Itu kenapa?” goda Arlando.

“Itu-, oh iya Aku lupa. Aku udah ditunggu Kak Nanda di parkiran. Kalo gitu Aku pulang duluan yah. Bye.” Dengan cepat Iva melangkahkan kakinya meninggalkan Arlando.

Arlando yang melihat Iva pergi dengan salah tingkah membuat hatinya berbunga-bunga. “Nanda udah pulang duluan dari tadi.” Ucap Arlando dengan kuat berusaha mengingatkan Iva.

VANA ILLUSION Where stories live. Discover now