BDJ-17

2.6K 120 2
                                    

#FlashBackpernikahanMaudy-Wahyu ✌

"Saya nikahkan engkau  Muhammad Wahyu Sanggoro bin Hartawan Sanggoro. Dengan Maudy Stefany Jonson binti Keindara Jonson yang wakil nikahnya sudah diserahkan kepada saya dengan maskawin sebuah emas 8 karat serta mobil BMW dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai..."

"Saya terima nikah dan kawinnya, Maudy Stefany Jonson binti Keindra Jonson dengan maskawin tersebut dibayar tunai..."

"Bagaimana para saksi, SAH?"

"Sah-sah...!" Ucap seluruh tamu undangan bersamaan.

Akhirnya pada hari ini mereka telah diresmikan menjadi pasangan suami-istri dalam sebuah ikatan suci yang sudah diucapkan oleh mempelai pria.

Hanya acara kecil yang dihadiri beberapa orang saja sedangkan orangtua kedua mempelai tidak hadir dikarenakan orangtua mempelai pria sudah tiada sedang orangtua pihak wanita tidak dapat menghadiri karena suatu urusan mendadak. Walaupun begitu pernikahan mereka tetap SAH dimata hukum dan agama tidak ada yang dapat mengganggu gugat pernikahan keduanya.

Seluruh pasang mata tak henti-henti menatap mempelai wanita yang sudah memasuki area ijab qobul. Didampingi oleh dua wanita yang serempak mengenakan kebaya pink sedang mempelai wanita mengenakan kebaya putih ditambah beberapa aksen mutiara ditepian lehernya.

"Sekarang kalian sudah resmi menjadi pasangan suami-istri. Silakan mempelai pria mencium kening istrinya." Ujar pak penghulu mempersilahkan mempelai pria mencium kening mempelai wanita yang sudah resmi menjadi istrinya sekarang.

Tanpa ragu mempelai pria pun mendaratkan satu kecupan hangat dikening mempelai wanita. Mempelai wanita tampak tersenyum simpul lalu meraih pergelangan tangan mempelai pria yang sudah resmi menjadi suaminya di ciumlah punggung tangan suaminya itu.

Disambut sorak-sorai para hadirin. Kedua mempelai mencoba menyembunyikan wajah malunya.

••••
#WahyuPOV

Entah mengapa aku masih merasa bersalah karena pernikahan yang terjadi dua minggu setelah aku diberi kabar oleh wanita bernama, Maudy bahwa dia sedang hamil anakku.
Mungkin karena aku tidak meminta izin terlebih dahulu pada istri pertamaku, Siti Aira wanita surgaku yang kunikahi 10 tahun yang lalu dengan perasaan cinta yang menggebu-gebu berbeda dengan pernikahan kedua ku semua semata-mata dilakukan hanya untuk kebaikan dan masa depan yang cerah baik bagi calon anakku dan Maudy aku tak ingin dia dicap sebagai wanita tidak benar oleh masyarakat karena sudah hamil diluar nikah.

Jika ada jalan keluar yang lain, mungkin pernikahan itu tidak akan terjadi. Namun semuanya hanya angan bagiku tak ada jalan keluar terbaik selain menikahi Maudy apalagi aku pernah memergokinya berniat untuk menghabisi nyawanya sendiri dengan melukai pergelangan tangannya tanpa bepikir ulang untung saja aku dapat mencegahnya dan dia masih bisa bernafas seperti sekarang jika tidak mungkin aku akan menyesal seumur hidup karena sudah membuatnya kehilangan nyawanya karena diriku yang tak mau bertanggung jawab. Dia teringat akan mimpinya pada malam itu istrinya sendiri menyuruhnya menikahi sahabatnya dan apa yang berada dalam mimpinya menjadi kenyataan namun hingga 2 bulan usia pernikahan sekaligus usia kandungan Maudy istri keduanya, Aira istri pertamanya masih tidak mengetahui apapun. Bukannya tidak berniat untuk jujur tapi keberaniannya belum terkumpul sepenuhnya dia takut jika dia mengatakan yang sejujurnya Aira akan marah dan meminta cerai darinya, dia tidak rela jika harus melihat Aira menikah dengan pria lain setelah resmi bercerai darinya nanti. Dia sangat mencintai wanitanya, katakan dia egois namun dia hanya ingin bersama istrinya sampai akhir hayatnya.

Tokkk...

Tokkk....

Suara ketukan pintu membuatnya kembali dalam kehidupan nyata. "Masuk!" titahnya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
tanya Melody–Sekertaris nya. Dia memang memanggilnya kemari untuk diberi tugas.

"Ya, saya butuh bantuan kamu!" ujar Wahyu menatap sekertaris nya itu yang menunduk malu.

"Tidak usah salah tingkah seperti itu, saya sudah memiliki seorang istri. Jangan salah paham..." Imbuhnya agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dirinya dan sekretaris pribadinya.

"Ah iya Pak, saya paham. Untuk itu saya mohon maaf," ujar Melody menyunggingkan senyuman yang tercetak apik dilekuk bibirnya.

"Baiklah, saya minta tolong sama kamu untuk memesankan sebuket bunga cantik untuk istri saya dirumah..." ujar Wahyu akhirnya to-the-point.

"Ah begitu ya, bukankah sebaiknya Bapak yang memilih bunganya sendiri. Apalagi untuk istri Bapak kan..." Saran Melody sarkas membuat atasannya menatapnya tajam. "Saya menyuruh kamu karena memang saya sedang sibuk. Kalau saya bisa sendiri saya tidak akan minta bantuan kamu kok."

"Baiklah, Pak. Saya akan segera bawakan bunga pesanan Bapak!" ujar Melody.

"Tidak perlu! Kamu langsung kirimkan saja pada istri saya dirumah..." balas Wahyu sarkastis.

Wahyu sengaja melakukannya untuk memberikan surprise dihari bersejarah istrinya hari ini istrinya sedang berulang tahun. "Baik, Pak. Saya permisi," ujar Melody undur diri dari hadapan Wahyu.

Wahyu tersenyum penuh arti. Ia sudah tak sabar untuk membuat istri pertamanya bahagia dengan sesuatu spesial yang sudah disiapkan olehnya sejak lama. Bahkan Aira pun tak menyadari jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.

"Aku pulang," ujarnya sambil memohon permintaan pada Tuhan agar semuanya sesuai dilancarkan oleh-Nya.

VOTE+KOMEN+SHARE
Thanks.... ✌❤

Berakhir Di JanuariWo Geschichten leben. Entdecke jetzt