BDJ-20

3.2K 139 0
                                    

Wahyu menepuk kepalanya berkali-kali dia baru ingat bahwa akan memberikan kejutan pada istrinya Aira. Saat ini dia masih menunggui Maudy istri keduanya yang terlelap dalam tidurnya akibat pengaruh obat yang diberikan oleh dokter untuk memperkuat kandungannya. Rasanya dia ingin segera berlari menuju rumah untuk menemui Aira dan merayakan ulang tahun istrinya itu dengan romantis walaupun Wahyu bukanlah tipikal pria romantis tapi untuk hari yang spesial ini dia akan memberikan kejutan yang diluar bayangan Aira namun sekali lagi itu hanyalah angan angan saja karena rencananya sudah hancur dia sudah menyuruh istrinya untuk pulang sendiri sedangkan dirinya sibuk dengan istri keduanya disini. Wahyu memang tidak akan pernah bisa adil dalam pernikahan poligami seperti ini, saat itu dia pernah berjanji untuk mengajak Aira makan malam diluar tapi rencana makan malamnya gagal karena Maudy mengalami kontraksi yang menyebabkan dia harus menjaga Maudy semalam di apartemen sehingga dia membatalkan rencana makan malamnya dengan Aira.

"Mas..." panggil Maudy yang sudah terbangun wahyu menoleh kearah istri keduanya itu. "Iya, kenapa kamu perlu sesuatu?" tanya Wahyu lembut

Dia menggeleng. "Lalu?"

"Aku hanya ingin ditemani semalaman ini.... Boleh tidak?"

Wahyu tak tau harus mengatakan apa permintaan yang berlebihan menurutnya bukankah dokter sudah menyatakan bahwa Maudy hanya mengalami dehidrasi dan itu masalah kecil. Tapi apa yang bisa diperbuat olehnya selain mengiyakan permintaan istri keduanya itu, dan untuk yang kesekian kalinya dia kembali mengecewakan istri pertamanya.
"Ya," ujar Wahyu ditambah senyum yang dipaksakan

Maudy tersenyum. "Thanks" ujarnya sambil tersenyum pada lelaki yang tak lain ialah suaminya

Wahyu mengangguk lemah. Sejujurnya bukan ini yang dia inginkan dia ingin pulang sekarang untuk menemui Aira dan meminta maaf atas perbuatannya yang sudah mengecewakan Aira berulang kali.

Sekarang dia sudah berjanji untuk berada disini semalaman. Dan ia harus menepatinya janjinya sendiri untuk terus berada disini semalaman hingga pagi. Wanita itu telah tertidur kembali tapi kali ini berbeda dia menggenggam tangan ku kuat mungkin dia takut ditinggalkan apa dia tidak mempercayaiku?

Kantukku juga sudah mulai menyerang akhirnya aku pun ikut terlelap diranjang rumah sakit ini.

••••

"Kamu jahat Mas, kenapa kamu melakukan semuanya. Apa ini rasanya seorang wanita yang tidak bisa memberikan keturunan untuk suaminya aku tahu Mas kau melakukannya karena hanya menginginkan seorang anak namun... " Gumam Aira dalam hati

Air matanya kini sudah mengering, tak ada alasan untuknya untuk menangisi segala yang sudah terjadi. Air matanya tak akan mampu mengubah segalanya pernikahannya itu juga sudah terjadi walau tanpa restunya tapi jika suaminya meminta izin padanya akankah dia bisa mengiyakan permohonan itu jawabannya adalah TIDAK!

Siapapun tak akan rela dimadu dia pun sama. Sampai kapanpun tak akan pernah siap dan ikhlas dimadu ketulusan hati yang membiarkan seorang suami menikah lagi hanya dimiliki oleh istri Rasulullah bukan dirinya.

Dia memang sudah tak menangisi peristiwa ini tapi hatinya masih sakit untuk itu.

Cklek

Matanya tertuju pada sosok yang baru saja membuka pintu kamarnya dan...

"Assalamu'alaikum, istriku..."
ujar sosok itu. Dia adalah suami Aira, Wahyu

"Wa'alaikumussalam," Balas Aira singkat. Dirinya kembali memalingkan wajah kearah lain dia masih terlalu sakit hati kepada lelaki yang berdiri dihadapannya itu.

"Kata bibik kamu menangis saat pulang kerumah, aku minta maaf karena membatalkan rencana makan malamnya. Astaga Ra! Matamu sampai bengkak pasti karena menangis terlalu lama..."

Aira tersenyum kecut melihat tingkah laku suaminya yang masih ingin menutup-nutupi apa yang sudah terjadi sekuat tenaga dia mencoba menenangkan hati dan pikirannya agar tidak marah pada lelaki dihadapannya bagaimanapun lelaki itu adalah suami yang harus ia hormati walaupun sudah melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan.

Aira beranjak dari kasur menghampiri suaminya yang terlihat khawatir padanya dan...

"Sampai kapan kamu akan menutupinya mas..."

VOTE+KOMEN+SHARE
Thanks... ✌❣

Berakhir Di JanuariWhere stories live. Discover now