BDJ-11

3K 111 0
                                    

"Sarapan dulu, Mas...." Ucap Aira melihat suaminya telah turun

Wahyu menghampirinya dan seperti biasanya memberikan kecupan kecil didahi Aira.

"Ra..."

"Iya Mas, kenapa?"

"Mas, mau berangkat langsung ya takut terlambat. Ada meeting penting soalnya,"

"Yah Mas padahal Aira sudah masak banyak lhoo... "

"Iya maaf, tapi Mas beneran dikejar waktu!"

"Yaudah terserah Mas..."

Wahyu kembali mengecup istrinya kali ini beralih pada pipi lalu dahi. "Jangan marah, nanti Mas bakal pulang cepat. Assalamualaikum..."

Aira menatap nanar punggung suaminya yang sudah mulai keluar dari halaman rumah mereka membawa mobil BMW warna hitam. Aira kembali masuk tak lupa menutup pintu. 

"Bik!"

"Ya, Non."

"Bibik makan semua ya masakan saya. Mas Wahyu juga udah berangkat jadi sayang kalau dibuang,"

"Tap-—"

"Sudah ya saya mau naik keatas!" Ucap Aira meninggalkan dapur

Setelah kepergian nyonya nya akhirnya Bik Nanum segera memindahkan semua masakan yang sudah ter hidangkan dimeja makan kedalam dapur.

••••

"Apa dia sudah makan?"

"Belum, Bos. Daritadi kami sudah berusaha membujuknya namun hasilnya nihil,"

"Yasudah kalian boleh pergi!"

Seorang lelaki bertubuh kekar mengiyakan perintah dari boss-nya dengan mengajak teman-temannya yang lain untuk pergi meninggalkan apartemen ini.

••••
#Flasbackon

Hari ini Maudy sudah bersiap-siap untuk menghadiri pesta lajang teman lamanya, Diana.

Tak butuh waktu lama disebuah club malam yang terdapat di Ibukota Jakarta, mobilnya telah terparkir. Maudy segera masuk dengan memberikan sebuah undangan yang beberapa hari lalu dikirim oleh Diana lewat pos pada bodyguard yang mungkin sengaja disewa oleh Diana untuk menjaga keamanan selamat party barcehlothy nya berlangsung.

"Hai, Di! " Sapaku pada Diana yang tengah asik berbincang dengan teman-temannya.

Wanita yang disapa pun menoleh tersenyum sumringah ketika mendapati Maudy sedang berdiri dibelakangnya. "Yaampun, kamu Dy! Ahh seneng banget bisa kedatangan tamu sahabat lama."

Maudy terkekeh geli. "Ah iya, aku juga ikut bahagia. Selamat ya buat pernikahan kamu!"

"Iya, thanks. Aku tinggal kesana dulu ya, have fun!"

Maudy berjalan kemeja bartender setelah Diana memutuskan untuk menyambut beberapa teman-teman yang lain. Entah mendapat pikiran dari mana Maudy memesan satu gelas vodka.

••••

Wahyu sudah rapi dengan kemaja putihnya beserta celana jeans hitam malam ini ia akan datang menghampiri pesta lajang teman sekantornya disebuah club malam terbesar di Ibukota Jakarta.

Sebenarnya dirinya sudah berniat untuk tidak ikut. Namun berkat paksaan sang istri akhirnya Wahyu pun berangkat dan sekarang mobilnya sudah terparkir didepan club dia melihat ada 2 bodyguard bertubuh kekar yang berdiri didepan pintu masuk mungkin mereka yang ditugaskan untuk menjaga keamanan selama pesta.
Setelah melewati bodyguard tadi kini Wahyu sudah mulai memasuki dia menoleh kearah kanan dan kiri mencari keberadaan teman-temannya yang juga turut hadir.

"Bro! Udah sampe ternyata." Ucap seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.

Wahyu menoleh dan mendapati calon pengantin pria yang tak lain adalah temannya yang bernama, Revan. "Hmmm..." Deheman Wahyu membuat Revan mengernyitkan dahinya.

"Kenapa lo?"

"Nggak!"

"Beneran?"

Wahyu mengganguk untuk meyakinkan sahabatnya jika dirinya baik-baik saja tidak mungkin jika dia bilang bosan dengan acaranya dan ingin pulang secepatnya.

"Ok. Gue tinggal kesana dulu, masih banyak tamu yang belum gue sapa..." Ucap Revan berlalu pergi sambil menepuk pundak ku sekali lagi.

Karena dilanda bosan akhirnya Wahyu berjalan-jalan dan memicingkan matanya ketika melihat sosok wanita yang sudah beberapa hari terakhir ini tidak bertemu dengannya sedang duduk di meja bartender dengan segelas vodka ditangannya.

Dia berlari seketika saat melihat wanita itu mulai tidak dapat menguasai tubuhnya. Tanpa memperdulikan tatapan aneh tamu undangan yang lain Wahyu dengan cekatan membopong tubuh lemas wanita itu keluar dari club dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

Ditengah perjalanannya Wahyu yang masih fokus menyetir masih memikirkan kemana dia akan membawa wanita yang setengah sadar ini pulang. Dia teringat akan peristiwa beberapa hari yang lalu saat dirinya mengantarkan wanita ini pulang keapartemen nya.

Dan, ya dia tahu sekarang harus membawa wanita ini kemana.

VOTE+KOMEN + THANKFUL ✨🙌🌞

Berakhir Di JanuariWhere stories live. Discover now