'2 pasang hati yang terluka'

Bắt đầu từ đầu
                                    

Di sana bernamakan My-CI, entah apa artinya, dan captionnya bertuliskan, "baru berani upload." Sedang fotonya adalah seorang perempuan dengan hijab dan handshock di tangan, menambah cantik parasnya.

"Cantik," komen Nabilla. Namun hal itu malah membuat Mitha tambah murung.

"CI?" tanya Nabilla. "Calon Imam," jawabnya singkat.

"Siapa?"

"Dzaki"

Seketika lidah Nabilla mendadak kelu, ketika mendengar nama itu. Dan dia pun baru menyadari pict WA orang itu adalah Dzaki.

Berusaha menetralisir hatinya, Nabilla berusaha tenang, seakan tak terjadi apa-apa dengan hatinya.

Tanpa disuruh, Mitha pun akhirnya menceritakan sesuatu yang amat menyakitkan baginya.

"Di...Dia Putri, pacarnya Dzaki," jedanya ketika isak tangis terdengar dari Mitha.

Sedang Nabilla menutup mulutnya yang kaget. Nabilla masih sangat ingat apa yang dulu pernah Dzaki ucapkan padanya.

"Gue kalo suka sama cewek tuh gak mau ngajak dia pacaran."

"Karena Gue tuh maunya bahagia Dunia Akhirat sama dia, bukan hanya bahagia di dunia karena terbuai nafsu"

Nabilla seakan terflashback pada saat Dzaki anti pacaran.

"Nab... Nabilla ..." panggil Mitha berkali-kali membuyarkan ingatan Nabilla.

Tanpa menjawab, Nabilla hanya menatap ke arah mata Mitha yang sudah bengkak, rasanya dia pun ingin menangis, jika saja ia tak ingin terlihat lemah di depan orang-orang, pasti akan sama seperti Mitha.

"Salahkah jika aku mencintai dia yang menurutku agamanya baik?" tanya Mitha.

Pertanyaan itupun ingin Nabilla tanyakan, namun hanya bisa pendam.

"Tak salah Mit, karena memang seharusnya seperti itu, karena dengan kuat agamanya bisa membimbing kita ke jalan yang benar," jawab Nabilla.

Deg, dia seakan menjawab pertanyaannya sendiri. "Tapi apakah pantas seseorang yang memilih pacaran, mengkhiati cinta kasih Allah bisa disebut seseorang yang baik agamanya?" tanyanya pada hatinya sendiri, dan lantas dia menggeleng beriringan dengan pertanyaan yang sama keluar dari mulut Mitha.

"Kamu harus bangkit Mit, lupakan dia, tak ada orang alim yang pacaran," kalimat Nabilla seolah menampar hatinya sendiri.

Mitha beruntung menjadi seorang yang terbuka, sedang Nabilla, ia memendam apa dirasakannya. Bahkan saat ia berada di posisi yang sama dengan sahabatnya sendiri, dia malah menghibur bukan menyatakan bahwa mereka terjebak dalam posisi dan situasi yang sama.

Nabilla harus membuang rasa cueknya sekarang demi sahabatnya, walaupun hatinya juga retak mengetahui orang yang dikagumi karena agamanya memilih untuk pacaran, yang dilarang oleh agama.

Di sudut lain ada yang memandang ke arah Nabilla dan Mitha, seolah ikut merasakan sakit.

Di ambang pintu kelas lain pun begitu, ia jelas menatap dua sahabat itu.

💦

Baper, kata itu dapat menggambarkan perasaan Nabilla saat ia membaca sebuah novel berjudul 'Jodoh dari Masa Lalu' karya videlvi_ap, salah seorang penulis favoritnya di wattpad.

Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ